Barang plastik FMCG masih mendominasi sampah plastik di GAYA HIDUP Gresik - WisataHits
Jawa Timur

Barang plastik FMCG masih mendominasi sampah plastik di GAYA HIDUP Gresik

Barang plastik FMCG masih mendominasi sampah plastik di GAYA HIDUP Gresik

KLIKJATIM.Com | Gresik — Kemasan plastik sekali pakai untuk barang konsumsi terus menumpuk di tempat sampah rumah tangga.

Setidaknya, itulah yang muncul dari hasil audit stempel sampah yang dilakukan oleh aktivis lingkungan Observasi Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) dan bekerjasama dengan beberapa komunitas di desa Siba, Sidokumpul, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Pesan Krisis Sampah Plastik di Karangkiring Fashion Week

Akibatnya, kemasan plastik dari produsen Fast Moving Consumer Goods (FMCG) mendominasi temuan di desa tersebut dan berpotensi mencemari lingkungan.

Kemasan plastik satu arah saat ini masih banyak digunakan oleh masyarakat karena isinya adalah produk sehari-hari.

Tonis Afrianto, penggiat Ecoton Zero Waste, mengatakan produksi plastik sekali pakai yang masif tanpa tanggung jawab perusahaan justru akan mempersulit pencapaian target pemerintah untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai.

“Sampah plastik di Kampung Siba tidak lepas dari peran produsen dalam memproduksi kemasan plastik atau pouch kecil untuk produknya. Karena produsen memproduksi, produsen juga harus bertanggung jawab atas produksinya. Dengan demikian, sampah plastik ini tidak hanya menjadi tanggung jawab masyarakat dan pemerintah saja. Produsen juga harus terlibat, katanya.

Untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan, katanya, produsen perlu berperan dalam pengelolaan sampah dengan mengembalikan sampah produknya ke lingkungan.

“Ini adalah langkah yang perlu diambil produsen,” katanya.

Hal ini menunjukkan roadmap pengurangan sampah yang disampaikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) belum menggambarkan kesanggupan produsen untuk bertanggung jawab atas sampah plastik yang dihasilkan agar dapat dikembalikan kepada mereka.

Sorotan hadirnya kantong plastik di kawasan Gresik juga datang dari aktivis lingkungan muda asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Aeshnina Azzahra Aqilani (15 tahun).

Ia mengatakan hingga saat ini perusahaan masih terus membanjiri masyarakat dengan produk kemasan plastik sekali pakai yang jelas akan membebani pemerintah dalam pengelolaan sampahnya dan akan mewariskan pencemaran sampah kepada generasi mendatang.

“Saya sering melakukan audit terhadap sampah plastik di sungai dan pantai dan menemukan bahwa sebagian besar sampah yang berserakan adalah produk dan kemasan plastik sekali pakai seperti kantong plastik, karung, popok, styrofoam, sedotan dan botol plastik,” katanya.

Karena itu, ia berharap produk dan kemasan plastik sekali pakai harus dikurangi dengan memberlakukan peraturan yang mewajibkan produsen bertanggung jawab atas pengelolaan limbah produknya, dan mewajibkan perusahaan untuk mengurangi produksi limbah plastiknya sesuai amanat Pasal 15 Undang-Undang. UU 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

“Perusahaan harus menghentikan penjualan produk dalam tas multi-layer dan styrofoam yang tidak dapat didaur ulang dan menggantinya dengan penjualan kemasan yang dapat digunakan kembali yang digunakan untuk produk makanan, minuman, dan rumah tangga di semua lokasi pendidikan, komersial, perumahan, kantor, dan ritel kawasan pariwisata dapat diisi ulang,” katanya.

Baca juga: Dari sampah plastik yang berserakan, warung dibakar di Gresik

Untuk kedua kalinya ia mengirimkan surat kepada Presiden RI Joko Widodo untuk lebih mendorong pemerintah menangani sampah. Ia juga sebelumnya pernah menyurati Presiden pada Februari 2022 terkait sampah impor yang menumpuk dan berserakan di sekitar pabrik daur ulang kertas dan plastik di Mojokerto, Sidoarjo, dan Gresik yang dekat dengan tempat tinggalnya dan telah terbakar. Sayangnya, surat dari Jokowi ini belum juga dibalas. (hakim)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button