Banyaknya aktivitas pariwisata di Jawa Tengah memicu konsumsi Pertalite Na - WisataHits
Jawa Tengah

Banyaknya aktivitas pariwisata di Jawa Tengah memicu konsumsi Pertalite Na

Semarang, IDN Times – Permintaan konsumen akan bahan bakar minyak (BBM) pertalite semakin meningkat seiring dengan kegiatan pariwisata dan event-event besar yang berlangsung di Jawa Tengah. PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah mengalami peningkatan konsumsi sebesar 28 persen.

1. Konsumsi Pertalite mencapai 11.025 kiloliter per hari

Ekspansi kegiatan pariwisata di Jawa Tengah menyebabkan peningkatan konsumsi pertalite sebesar 28 persenIlustrasi SPBU, Pertamax, Pertalite (IDN Times/Shemi)

Brasto Galih Nugroho, Area Manager of Communication, Relations and Corporate Social Responsibility PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Tengah, mengatakan beberapa peristiwa besar yang terjadi di wilayah Jawa Tengah dan DIY juga berdampak pada peningkatan konsumsi BBM di wilayah tersebut. komunitas.

“Saat ini rata-rata konsumsi gas harian (Pertalite dan Pertamax seri) di Jawa Tengah sebesar 11.283 kiloliter, dan untuk wilayah DIY konsumsi gas rata-rata harian sebesar 1.809 kiloliter,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (24/8/). 2020). 2022). .

Terjadi peningkatan konsumsi BBM khususnya Pertalite pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 di Jawa Tengah dan DIY. Konsumsi Pertalit meningkat sekitar 28 persen dari sebelumnya 8.586 kiloliter per hari menjadi 11.025 kiloliter per hari.

Baca Juga: Terungkap 5 Kasus Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Jawa Tengah

2. Pasokan Pertalite aman untuk 9 hari ke depan

Ekspansi kegiatan pariwisata di Jawa Tengah menyebabkan peningkatan konsumsi pertalite sebesar 28 persenIlustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

“Namun, persediaan pertalite saat ini sangat aman. Hingga hari ini, persediaan di Terminal BBM Jateng dan DIY sudah mendekati 9 hari. Ini tidak termasuk persediaan di kilang dan kapal. Jadi kita tidak perlu khawatirkan masyarakat dan mengimbau masyarakat untuk tetap membeli BBM sesuai kebutuhan,” jelasnya.

Begitu juga dengan suplai bahan bakar pada umumnya. Saat ini BBM di Terminal BBM Jateng dan DIY sudah mencapai 12 hari dan jumlah tersebut belum termasuk persediaan di kilang dan kapal.

Brasto menjelaskan, Pertamina juga dilengkapi dengan Pertamina Integrated Command Center (PICC) yang dapat memantau distribusi dan proses distribusi secara real time. Misalnya, memantau penjualan atau penjualan, memantau persediaan yang tersedia di SPBU, memantau pendapatan bahan bakar saat bongkar muat truk tangki (MT), dan mengembangkan penjadwalan otomatis saat pengiriman bahan bakar di SPBU.

3. Pertamina imbau konsumen jangan beli BBM nonsubsidi

Ekspansi kegiatan pariwisata di Jawa Tengah menyebabkan peningkatan konsumsi pertalite sebesar 28 persenOperator SPBU mengisi mobil saat presentasi konsumen program layanan pengiriman BBM baru (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

“Kami juga memiliki pola distribusi reguler, alternatif dan darurat (RAE) untuk mengantisipasi kondisi abnormal dan darurat (darurat) untuk memastikan ketersediaan bahan bakar dapat terus berjalan di semua wilayah dalam segala kondisi,” katanya.

Namun tentunya Brasto menghimbau kepada konsumen yang mampu membeli BBM nonsubsidi sesuai spesifikasi kendaraan.

“Jika membutuhkan informasi dan ingin menyampaikan keluhan tentang produk dan layanan Pertamina, konsumen dapat menggunakan layanan call center Pertamina di nomor 135 atau melalui aplikasi MyPertamina,” ujarnya.

Baca Juga: Puncak Refluks, Pemakaian BBM Jateng Diperkirakan Naik 45 Persen

Source: jateng.idntimes.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button