Bandara utama di Jawa Barat - WisataHits
Jawa Barat

Bandara utama di Jawa Barat

Bandara utama di Jawa Barat

(Kolom Beritaarea) Bandar udara utama di Jawa Barat memiliki peran penting dan strategis dalam mendukung, memajukan dan menunjang segala aspek kehidupan di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan pertahanan keamanan.

Angkutan udara menjadi semakin penting untuk menghubungkan Provinsi Jawa Barat dengan wilayah lain di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dipisahkan oleh perairan yang luas, serta untuk menghubungkan Jawa Barat dengan negara lain.

Transportasi udara dapat menghubungkan antar daerah tersebut dengan waktu tempuh yang lebih cepat. Membangun sistem transportasi udara yang handal, terintegrasi dan terarah memerlukan perencanaan dan pengembangan yang didukung dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan menghasilkan statistik transportasi udara yang tepat waktu, handal dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan, Pendaratan dan Lepas Landas Pesawat Udara, Naik dan Turunnya Penumpang dan/atau Bongkar Muat Kargo dan/atau Surat/Paket serta Penyediaan Fasilitas Keamanan Pesawat Udara dan sebagai Titik Transfer antar moda transportasi. Bandara mengumpulkan data antara lain tentang lalu lintas udara, penumpang, bagasi, barang, dan surat/paket.

Data yang disajikan dalam artikel ini mencakup 5 bandara umum di Jawa Barat yaitu Bandara Husein Sastranegara di Bandung yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II (Persero), Bandara Cakrabhuwana di Kota Cirebon dikelola oleh Bagian Pelaksana Teknis di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara, Bandara Nusawiru di Kabupaten Pangandaran, Bandara Wiriadinata di Kota Tasikmalaya dan bandara terbaru yaitu Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka. Selain melayani masyarakat umum, Bandara Husein Sastranegara merupakan salah satu Pangkalan TNI Angkatan Udara.

Tantangan yang cukup berat dihadapi pemerintah daerah Jawa Barat dalam mengelola sarana dan prasarana transportasi untuk kotamadya yang berkembang pesat. Berdasarkan hasil sensus tahun 2020, Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak.

Permintaan akan jasa transportasi udara sangat besar sejalan dengan jumlah penduduk yang relatif besar dan sejalan dengan peningkatan kekayaan masyarakat. Angkutan udara memegang peranan yang sangat dominan, terutama dalam hal kebutuhan waktu tempuh yang singkat. Satu-satunya pilihan saat ini adalah transportasi udara.

Dalam melakukan kegiatan penerbangan perlu ditonjolkan dua subsistem yaitu bandar udara sebagai pengelola sarana dan prasarana penunjang dan maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat sebagai armadanya. Bandar udara merupakan bagian yang sangat penting dalam transportasi udara. Kondisi ini sangat berbeda dengan pelabuhan laut yang menjadi pangkalan angkutan laut atau terminal angkutan darat.

Setiap penerbangan atau pendaratan sebuah pesawat membutuhkan ketelitian dengan akurasi yang tinggi. Tanpa bandar udara, kegiatan angkutan udara tidak dapat dilakukan, khususnya jenis pesawat sayap tetap yang membutuhkan landasan pacu yang memenuhi persyaratan tertentu.

Secara konseptual, bandar udara adalah suatu tempat atau kawasan yang memiliki fasilitas dan perlengkapan untuk menampung kedatangan, keberangkatan, dan pergerakan pesawat udara serta penumpang dan barang yang dibawanya. Namun jika dicermati lebih dekat, bandara ini sudah menjadi kawasan tersendiri dari segi operasional penerbangan, dari segi sosial ekonomi, maupun dari segi pertahanan dan keamanan negara.

Produksi suatu bandar udara dapat dilihat dari angka-angka kunci yang dihasilkan seperti jumlah pesawat yang berangkat dan tiba, penumpang yang berangkat, datang dan pindah, serta bagasi, barang dan surat/paket yang dibongkar dan dimuat di suatu bandar udara. Semakin tinggi tingkat aktivitas yang terjadi di suatu bandar udara direpresentasikan dengan indikator, karena semakin tinggi pula tingkat produksi dan pemanfaatan fasilitas bandar udara tersebut.

kegiatan penerbangan di Jawa barat

Pada tahun 2021 Jawa Barat memiliki lima bandara baik komersial maupun non komersial yaitu Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung, Bandara Nusawiru di Kabupaten Pangandaran, Bandara Wiriadinata di Kota Tasikmalaya, Bandara Cakrabhuwana di Kota Cirebon dan terakhir Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Bandara Husein Sastranegara, Bandara Nusawiru, Bandara Wiriadinata dan juga Bandara Kertajati dioperasikan secara komersial sedangkan Bandara Cakrabhuwana hanya dioperasikan untuk keperluan militer. Selain penerbangan domestik, Bandara Husein Sastranegara juga melayani penerbangan internasional baik berjadwal maupun tidak berjadwal. Sedangkan Bandara Nusawiru, Wiriadinata, dan Kertajati hanya melayani penerbangan domestik.

Aktivitas transportasi udara di Jawa Barat yang biasanya berlangsung terutama di Bandara Husein Sastranegara, akan sedikit dishare oleh Bandara Kertajati yang baru dibangun pada 2021. Saat ini sekitar 42,52 persen penerbangan di Bandara Husein Sastranegara, kemudian Bandara Cakrabhuwana naik 39,84 persen, Bandara Nusawiru naik 15,06 persen, Bandara Kertajati naik 2,58 persen dan akibat Pandemi Covid-19 Bandara Wiriadinata akan ditutup pada tahun 2021 sehingga tidak ada aktivitas penerbangan di Bandara Wiriadinata Kota Tasikmalaya.

Secara keseluruhan, pada tahun 2021, jumlah kedatangan maupun keberangkatan pesawat di bandara-bandara di Jawa Barat meningkat. Dibandingkan tahun lalu, kedatangan pesawat naik 14,35 persen dan pesawat berangkat naik 14,41 persen.

Jumlah penumpang yang datang dan berangkat melalui bandara di Jawa Barat mengalami penurunan. Pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 terjadi penurunan sebesar 17,47 persen untuk penumpang yang datang dan 16,39 persen untuk penumpang yang berangkat. Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan penumpang di semua bandara di Jawa Barat akibat pembatasan perjalanan di masa pandemi.

Bandara Husein Sastranegara

Bandara Husein Sastranegara merupakan bandara utama di Jawa Barat, sebagian besar kegiatan penerbangan dilakukan di bandara ini. Selain rute domestik, bandara ini juga melayani rute internasional, baik yang terjadwal maupun sesekali. Bandara ini merupakan salah satu pintu masuk dan keluar langsung bagi warga negara asing yang datang dan pergi dari dan ke Provinsi Jawa Barat.

Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada kinerja luar negeri Bandara Husein Sastranegara yang menunjukkan penurunan. Hingga akhir tahun 2021, kedatangan pesawat dengan penerbangan luar negeri sebanyak 11 unit, belum termasuk penumpang, barang, dan bagasi.

Keberangkatan pesawat melalui Bandara Husein Sastranegara pada tahun 2021 untuk penerbangan ke luar negeri sebanyak 8 unit dengan total 12 penumpang, dan tidak ada barang atau bagasi yang dimuat melalui bandara ini.

Serupa dengan penerbangan internasional, kinerja Bandara Husein Sastra untuk penerbangan domestik menunjukkan penurunan hingga akhir tahun 2021. Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan aktivitas kedatangan pesawat di seluruh bandara di Jawa Barat akibat pembatasan perjalanan selama pandemi.

Kedatangan pesawat penerbangan domestik sebanyak 3.011 unit dengan total 206.673 penumpang, 367.835 kilogram barang dan 1.436.932 kilogram bagasi.

Keberangkatan pesawat melalui Bandara Husein Sastranegara untuk penerbangan domestik hingga akhir tahun 2021 sebanyak 3.010 unit dengan jumlah penumpang 190.008, barang 3.663.782 kg dan bagasi 1.461.339 kg.

Bandara Kertajati

Bandara Kertajati terletak di Kabupaten Majalengka, di utara provinsi Jawa Barat, dekat jalan tol Cipali. Bandara ini merupakan bandara tersibuk kedua di Indonesia berdasarkan wilayah setelah Bandara Soekarno-Hatta. Bandara baru ini berfungsi sebagai penyangga untuk memperlancar lalu lintas udara di Bandara Soekarno-Hatta.

Bandara Kertajati dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) dan diresmikan pada 24 Mei 2018. Bandara ini memiliki landasan pacu tunggal sepanjang 3.000 meter dan dapat menampung pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777.

Hingga akhir tahun 2021, sebanyak 183 pesawat dengan 50 penumpang telah tiba di Bandara Kertajati dan tidak tercatat adanya aktivitas bongkar barang dan bagasi.

Sedangkan jumlah pesawat yang berangkat sebanyak 183 unit dengan jumlah penumpang 50 orang, tidak tercatat adanya aktivitas bongkar muat kargo dan bagasi.

Bandara Nusawiru

Bandara Nusawiru terletak di Kabupaten Pangandaran yang terletak di selatan Provinsi Jawa Barat tepat di Laut Jawa dan dikelola oleh UPTD Dinas Perhubungan Jawa Barat. Selain itu kabupaten ini juga memiliki Pelabuhan Pangandaran yang merupakan pelabuhan perikanan dan juga tempat wisata yang banyak dikunjungi, sehingga Bandara Nusawiru merupakan tempat yang strategis untuk kegiatan transportasi udara, baik angkutan penumpang maupun angkutan barang. Bandara Nusawiru hanya melayani penerbangan domestik.

Hingga akhir tahun 2021, sebanyak 1.068 pesawat dengan 623 penumpang, 11.016 kg barang bongkar, 6.569 kg bagasi, dan 89 kg paket pos telah mendarat di Bandara Nusawiru.

Jumlah pesawat yang berangkat sebanyak 1.071 unit dengan penumpang 573 orang, barang muat 7.479 kg, bagasi 5.770 kg, dan paket pos 97 kg.

Bandara Wiriadinata

Hingga akhir tahun 2021, tidak tercatat jumlah pesawat, penumpang, atau barang yang datang dan berangkat melalui bandara ini.

Bandara Cakrabhuwana

Bandara Cakrabhuwana terletak di Kota Cirebon. Operator bandara ini adalah Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Pada 2021, 2.827 pesawat akan mendarat dan 2.832 pesawat lepas landas melalui bandara ini.

Kegiatan angkutan udara yang berlangsung di Bandara Cakrabhuwana merupakan sekolah penerbangan yang mengadakan pelatihan, sehingga tidak ada penumpang atau barang yang diangkut melalui bandara ini.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button