Anggota DPR RI menyayangkan rest area Puncak Bogor - WisataHits
Jawa Barat

Anggota DPR RI menyayangkan rest area Puncak Bogor

Anggota DPR RI menyayangkan rest area Puncak Bogor

Bogor, INDONEWS. SAYA AKAN – Anggota Komisi V DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Kabupaten Bogor, Mulyadi meninjau kondisi Jalan Raya Puncak, Gunung Mas, Cisarua.

Menjenguk anggota parlemen saat rehat ini, ia menyayangkan rest area tempat pemukiman kembali pedagang kaki lima (PKL) di Gunung Mas tidak beroperasi, sehingga banyak bangunan jajanan di Jalan Raya Puncak menjadi penyebab kemacetan.

“Saya menyayangkan rest area yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-Pera) dan Pemerintah Bogor dengan biaya puluhan miliar rupiah itu tidak bisa beroperasi hingga PKL Puncak direlokasi. jualan di pinggir Jalan Raya Puncak,” kata Mulyadi kepada wartawan, Minggu (31/7/2022).

Politisi dari Partai Gerindra itu kemudian menyerukan pemungutan suara lintas pemangku kepentingan. Menurutnya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus berjalan dengan baik. Seharusnya tidak ada miskomunikasi.

“Ada miskomunikasi di kota Bekasi yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas yang menewaskan orang dan tanah tidak dibayar sampai pemkot memblokir jalan tol. Saya khawatir ada miskomunikasi juga di Kabupaten Bogor. Wisatawan juga mengalami kemacetan,” kata Mulyadi.

Mulyadi mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan Puncak dan meyakini solusi dan fokus pembangunan tol Caringin-Cianjur.

“Solusi kemacetan lalu lintas di kawasan Puncak adalah rencana pembangunan jalan tol Caringin-Cianjur yang dipadukan dengan keinginan kawasan Puncak tetap lestari dan hijau, maka pembangunan jalan tol tersebut akan sesuai dengan analisis dampak lingkungan. mempelajari dan melestarikan ekosistem dan ekonomi, bisakah Anda berkomentar setuju atau tidak?” katanya.

Bagi mulyadi, dengan kemacetan yang kerap berlangsung berjam-jam di kawasan wisata, polusi udara terjadi di kawasan Puncak.

“Berapa banyak ‘fosil’ BBM yang terbuang, lalu polusi udara mencemari udara segar. Saya kira juga merusak lingkungan,” kata Mulyadi. (yopi)

Source: indonews.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button