Aktivis Tulungagung Dorong Penetapan Monyet Ekor Panjang Sebagai Satwa yang Dilindungi - Solopos.com - WisataHits
Jawa Timur

Aktivis Tulungagung Dorong Penetapan Monyet Ekor Panjang Sebagai Satwa yang Dilindungi – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Aktivis membentangkan plakat mendukung perlindungan monyet/monyet dan kera jelang Wisata Ketek’an Tulungagung, Minggu (12/10/2022) (ANTARA/HO – Lembaga Pendidikan Cinta dan Konservasi Satwa Tulungagung ( CAKRA ))

Solopos.com, TULUNGAGUNG — Sejumlah aktivis dan mahasiswa pecinta satwa liar di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menggelar kampanye pada Minggu (11/12/2022) untuk mendukung gerakan petisi penetapan monyet atau kera ekor panjang sebagai satwa yang dilindungi.

Aksi tersebut digelar para pecinta satwa liar di pinggir jalan depan objek wisata Ketek’an Ngujang, Kabupaten Tulungagung.

Promosi Kartu Tokopedia menjadi Kartu Kredit Terbaik Versi Asian Banker Awards 2022

Selain membentangkan plakat dan spanduk menyerukan agar monyet dinyatakan sebagai hewan yang dilindungi, para aktivis juga membagikan stiker serupa kepada pengendara yang melewati pertigaan Ngujang.

“Gerakan ini merupakan dukungan moril kami kepada pecinta satwa di Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia yang sedang memperjuangkan status monyet ekor panjang. [macaca fascilaris] serta monyet [macaca nemestrina] sebagai satwa yang dilindungi,” kata Direktur Lembaga Pendidikan Cinta dan Konservasi Satwa (CAKRA) Tulungagung Yuga Hermawan.

Aksi para sahabat hewan ini pun menyedot perhatian pengguna jalan. Bahkan, tak sedikit yang memperlambat laju kendaraannya hanya untuk membaca isi spanduk dan plakat yang digantungkan para aktivis di pinggir jalan depan Gerbang Wisata Ketek’an.

Baca Juga: Tembok Penahan Jalan Runtuh, Jalan Nasional Trenggalek-Ponorogo Bisa Terpotong

“Kami mengharapkan dukungan masyarakat untuk memperjuangkan hak-hak satwa, khususnya kera ekor panjang dan kera yang masih sering diperdagangkan, dieksploitasi untuk hiburan, bahkan diburu untuk diambil daging atau ekornya,” kata Yuga.

Tempat wisata Ketek’an sendiri sengaja dipilih karena kompleks pemakaman Tionghoa atau Tionghoa di samping Jembatan Ngujang dikenal sebagai sarang komunitas kera ekor panjang.

Primata cerdas ini bahkan kerap berinteraksi dengan manusia dengan meminta makanan kepada pengendara yang melintas.

Keberadaan monyet ekor panjang yang populasinya diperkirakan mencapai ratusan ini cukup lestari. Monyet di sekitar Jembatan Ngujang hampir tidak pernah berkonflik dengan manusia/warga setempat.

Baca Juga: Pecel & Grebeg Maulud Madiun Diakui Sebagai Warisan Budaya Takbenda

Pemerintah Kabupaten Tulungagung kemudian menetapkan kawasan TPU Ngujang sebagai kawasan khusus habitat kera keramat, mengacu pada kearifan lokal.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button