Akses jalan di Jembatan Jejeran di Bantul ditutup total setiap hari karena proses konstruksi - WisataHits
Yogyakarta

Akses jalan di Jembatan Jejeran di Bantul ditutup total setiap hari karena proses konstruksi

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Jembatan Jejeran yang terletak di sebelah barat Persimpangan Jejeran, Desa Wonokromo, Kapanewon Pleret, ditutup sementara.

Penutupan itu karena pembangunan Jembatan Jejeran yang sedang diperbaiki.

Bobot Arifaidin, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Permukiman (DPUPKP) Bantul menjelaskan, pembangunan Jembatan Jejeran dilakukan karena usia konstruksi jembatan tersebut sudah lebih dari 30 tahun dan bisa diganti.

Baca Juga: Visi dan Misi Gubernur DIY 2022-2027, Sri Sultan HB X Ingin Kembangkan Potensi Laut Selatan

Rencananya jembatan tersebut akan dibangun kembali atau dibongkar seluruhnya dan diganti dengan jembatan baru yang lebih lebar.

“Jembatan itu terlalu sempit dan karena itu berbahaya bagi kendaraan karena berada tepat di sebelah barat persimpangan atau di lampu lalu lintas. Saat lampu lalu lintas datang, antrian kendaraan terbentuk. Susah nyebrang dari timur karena sempit,” kata Bobot saat dihubungi, Senin (8/8/2022).

Pembangunan jembatan yang menelan biaya sekitar Rp 2,9 miliar ini akan memiliki lebar tujuh meter dan lebar trotoar satu meter di kiri dan kanan, sehingga total lebar jembatan menjadi sembilan meter.

Panjang jembatan sekitar 16 meter atau lebih panjang dari jembatan saat ini.

DPUPKP telah menandatangani kontrak dengan perusahaan konstruksi jembatan, pembangunannya diperkirakan memakan waktu sekitar lima bulan atau hingga pertengahan Desember.

“Pembangunan seharusnya sudah dimulai. Tapi kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait karena kami harus menutup jalan secara total,” katanya.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Perhubungan Bantul Aris Suharyanta yang menyatakan penutupan jalan akan dimulai pada 8 Agustus 2020 selama 150 hari ke depan.

Penutupan akan mengarah ke barat dari Jejeran Junction. Di seberang, atau timur ke barat, penutupan akan berada di Simpang Sudimoro di Jalan Imogiri Barat.

Namun, masyarakat masih bisa melewati jalan yang menjadi akses penghubung antara Jalan Imogiri Barat dan Jalan Imogiri Timur.

Baca Juga: Uraikan Visi dan Misi Gubernur DIY 2022-2027, Sri Sultan Hamengku Buwono X Fokus 3 Hal Ini

Misalnya warga sekitar, orang yang akan ke Stadion Sultan Agung, atau orang yang ingin mengunjungi wisata kuliner Sate Klatak, yang bisa ditemukan di sepanjang jalan.

“Tapi tidak bisa lewat jembatan karena ditutup, jadi tolong cari jalur alternatif,” jelasnya.

Dengan ditutupnya akses jalan akibat proyek pembangunan jembatan, Aris meminta masyarakat memahami dan menghindari penutupan jalan.

Pihaknya juga telah memasang beberapa rambu pengumuman pembangunan jembatan tersebut.

“Pemberitahuan penutupan jalan akan kita pasang di pertigaan Empat Sudimoro dan pertigaan Timur atau Jejeran,” ujarnya. (n)

Source: jogja.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button