Agar tidak dirugikan, gunakan etika saat traveling! Berikut Destinasi Wisata Suci di Indonesia - Lendoot.com - WisataHits
Yogyakarta

Agar tidak dirugikan, gunakan etika saat traveling! Berikut Destinasi Wisata Suci di Indonesia – Lendoot.com

Potret pemuda suku Baduy berbincang dengan latar belakang Kampung Adat Baduy Luar, Banten, Indonesia. (Foto: Shutterstock/cahyadisugi/).

Jakarta, Lendoot.com – Ketika lendingooters mengunjungi tempat atau destinasi wisata baru, penting untuk menerapkan etika. Apalagi saat Anda berwisata ke tempat-tempat wisata yang sakral, tidak hanya bisa berdampak buruk bagi diri sendiri, tetapi juga berdampak negatif bagi orang lain.

Untuk itu, pepatah dimana bumi diinjakkan, dimana surga ditaruh, harus dihayati oleh semua wisatawan.

Viralnya seorang turis asing yang berpose tidak senonoh di salah satu pohon ekaliptus yang dianggap keramat oleh masyarakat Bali, menuai kecaman dari berbagai kalangan.

Pasalnya, pohon kayu putih di sana dianggap keramat bagi sebagian besar masyarakat Bali. Tindakan para wisatawan tersebut dinilai sangat bertentangan dengan adat istiadat di Indonesia, khususnya di Bali.

Oleh karena itu, sebagai wisatawan, kita perlu lebih memahami etika berwisata. Tentunya sesuai dengan norma dan adat istiadat yang berlaku di daerah yang dikunjungi.

Di Indonesia sendiri, ada beberapa destinasi wisata yang sangat sakral. Sehingga wisatawan diharapkan mengikuti aturan yang berlaku agar tidak melanggar norma yang ada.

Dikutip dari parekraf.go.id, berikut adalah adat dan aturan yang dianggap sakral dan wajib dipatuhi di beberapa destinasi wisata populer di Indonesia:

Bali

Hampir semua daerah di Bali sangat disakralkan karena masih sarat dengan adat dan budaya. Selain menjaga sopan santun dalam bertutur kata dan berperilaku selama berada di Bali, wisatawan juga tidak diperbolehkan menginjak atau membuang sesaji yang digunakan masyarakat Bali untuk berdoa.

Selain itu, ada beberapa destinasi wisata terkenal yang sangat sakral di Bali antara lain: Desa Trunyan, Pura Agung Besakih, Pura Uluwatu, Kayuputih Banjar Bali Tour dan masih banyak lagi. Untuk itu, ada baiknya membaca peraturan yang sering dipasang di beberapa pintu masuk atau loket destinasi wisata, untuk mengetahui dan mematuhi peraturan yang berlaku.

Desa Adat Baduy

Hingga saat ini, masyarakat Baduy masih memegang teguh nilai-nilai tradisional mereka. Oleh karena itu, wisatawan yang datang juga harus menghormati dan mematuhi peraturan nasional yang berlaku. Misalnya, jika Anda berada di daerah Baduy Dalam, Anda tidak diperbolehkan mengambil foto dan video atau bahkan menyalakan perangkat elektronik.

Kemudian wisatawan tidak diperbolehkan menggunakan sampo, sabun atau pasta gigi. Tujuannya untuk menjaga kelestarian dan kejernihan air di sekitar Desa Adat Baduy. Jika Anda melanggar aturan ini, wisatawan akan didenda dan dipenjara.

Danau Ranu Kumbolo

Sebagai salah satu ikon wisata di Jawa Timur, Danau Ranu Kumbolo sangat dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Penduduk setempat percaya bahwa tempat ini memiliki air suci. Bahkan, ritual keagamaan sering diadakan di Ranu Kumbolo.

Karena itu, wisatawan harus melakukan aktivitas dalam jarak sekitar 10 meter dari tepi danau, termasuk mendirikan tenda. Selain itu, pendaki yang berkemah tidak diperbolehkan mandi atau mencuci diri di Danau Ranu Kumbolo.

Gua Hawang

Destinasi wisata yang berada di tenggara Maluku ini merupakan tempat yang disakralkan. Konon di Gua Hawang terdapat sebuah batu yang menyerupai manusia dan dua ekor anjing. Menurut mitos, ketiga makhluk tersebut dikutuk menjadi batu karena mengucapkan kata-kata kotor di Gua Hawang.

Oleh karena itu, wisatawan disarankan untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor dan bertingkah laku saat mengunjungi Gua Hawang. Bagi yang belum tahu, Gua Hawang merupakan tempat wisata yang unik. Gua ini digenangi air laut sehingga muncul kolam alami yang jernih di tengahnya.

Candi

Beberapa candi di Indonesia bukan hanya benda kuno, tetapi juga berfungsi sebagai tempat peribadatan. Seperti di Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Prambanan dan Candi Pawon.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya wisatawan menghormati etika pariwisata ketika datang ke pura. Seperti tidak melakukan tindakan vandalisme, menghormati tradisi masyarakat, berbicara dan bertindak dengan hati-hati, dan berperilaku santun.

Keraton Yogyakarta

Tempat ini sangat disakralkan bagi warga Yogyakarta karena merupakan kediaman Sri Sultan Hamengkubuwono. Wisatawan wajib mengenakan pakaian sopan saat mengunjungi istana. Wisatawan juga tidak diperbolehkan memakai tie-dye Parang Garuda. Pasalnya, motif ini merupakan motif kebesaran dan hanya bisa dikenakan oleh sultan yang sedang bertahta.

Selain destinasi di atas, masih banyak destinasi wisata lain di Indonesia yang dikenal keramat. Oleh karena itu, sobat Parekraf disarankan untuk mencari tahu tentang destinasi wisata dan pantangan yang berlaku di destinasi wisata tersebut sebelum memutuskan untuk berwisata, ya! (*/msa)

Source: lendoot.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button