Erick Thohir mengunjungi Lokananta dan De Tjolomadoe dan mendorong ekosistem wisata solo - WisataHits
Jawa Tengah

Erick Thohir mengunjungi Lokananta dan De Tjolomadoe dan mendorong ekosistem wisata solo

Erick Thohir mengunjungi Lokananta dan De Tjolomadoe dan mendorong ekosistem wisata solo

Erick akan mengawal langkah Lokananta mendongkrak wisata solo

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan kembali komitmen BUMN untuk memperkuat ekosistem pariwisata di Solo, Jawa Tengah (Jawa Tengah). Menurut Erick, Solo memiliki banyak potensi wisata dan strategis secara geografis.

“Solo punya banyak gol yang punya nilai sejarah, salah satunya Lokananta,” kata Erick saat dihubungi, Sabtu (21/2).

Erick terus mengawal progres revitalisasi Lokananta agar tuntas tahun ini. Erick menugaskan BUMN Holding Danareksa, melalui anak usahanya PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), untuk mendesain ulang studio rekaman pertama di Indonesia agar lebih kekinian, meski unsur sejarah tidak dihilangkan.

Lokananta meliputi area seluas 21.500 meter persegi dan sangat menarik untuk dilihat kreatif dan simpul perdagangan berbasis musik, museum, studio rekaman modern, tempat musik dan penjualan merchandise musik. Nanti juga akan ada sentra UMKM di sini sebagai bagian dari ekosistem Lokananta.

“Tujuannya agar wajah baru Lokananta bisa dinikmati masyarakat pada Juni mendatang dan menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan Solo,” kata Erick.

Tak hanya Lokananta, Erick juga menyempatkan diri mengunjungi De Tjolomadoe. Tempat ini sebenarnya adalah sebuah pabrik gula yang didirikan pada tahun 1861 dan sekarang digunakan sebagai kawasan wisata dan komersial. Menurut ET, sapaan akrab Erick Thohir, eksploitasi pabrik gula bersejarah yang sudah lama ditutup ini merupakan kerjasama beberapa BUMN, seperti PT PP (Persero) Tbk, PT PP Properti Tbk, PT Taman Wisata Candi. Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko (Persero) dan PT Jasa Marga Properti yang menjalankan perusahaan patungan bernama PT Sinergi Colomadu pada tahun 2017.

“Kolaborasi ini luar biasa karena tidak hanya membangun, tapi merevitalisasi sesuai kaidah cagar budaya. Yang terpenting, De Tjolomadoe dikelola dengan baik dan selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman,” kata Erick.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button