Keindahan kompleks Masjid Gedhe Mataram Kotagede sekaligus masjid tertua di Yogyakarta
Masjid tertua di kota Yogyakarta adalah Masjid Gedhe Mataram Kotagede, yang dulunya merupakan bagian dari kompleks keraton atau merupakan keraton pertama kerajaan Mataram Islam. Masjid Gedhe Mataram Kotagede merupakan konsep chessgatra tunggal, yaitu keraton, masjid, pasar dan alun-alun. Bangunan asli Masjid Gedhe Mataram Kotagede berbentuk langgar. Pada masa pemerintahan Panembahan Senopati, langgar ini kemudian ditempatkan dalam sebuah kubah pemakaman yang terletak tidak jauh dari kubah tempat didirikan masjid yang menjadi cikal bakal pembangunan Masjid Gedhe Mataram Kotagede. Pembangunan Masjid Gedhe Mataram dilakukan pada tahun 1587 M oleh raja pertama Mataram yaitu Danang Sutawijaya atau dengan nama lain Panembahan Senopati.
Masjid Mataram Kotagede Gedhe merupakan simbol keberadaan kerajaan Islam Mataram. Masjid ini terletak di sebelah selatan pasar Kotagede dan bersebelahan dengan alun-alun desa. Masjid Gedhe Mataram Kotagede adalah kompleks dengan Pemakaman Kotagede besar yang dikelilingi oleh pagar setinggi 2,5 meter di jalinan tata ruang pusat Kerajaan Islam Jawa.
Meski usia masjid ini sudah ratusan tahun, namun perawatan masjid ini terbilang luar biasa, hal ini dapat dibuktikan dengan bentuk dan keberadaannya yang masih eksis hingga saat ini. Bahkan hingga saat ini Masjid Gedhe Mataram Kotagede masih aktif digunakan, mulai dari sholat berjamaah, pengajian dan kegiatan lain yang berhubungan dengan Islam. Tempat ini tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga menjadi tempat wisata yang menarik puluhan hingga ratusan pengunjung, baik wisatawan lokal maupun mancanegara, setiap harinya.
Masjid Gedhe Mataram Kotagede memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan khususnya pecinta sejarah. Selain mengunjungi Masjid Mataram Kotagede Gedhe, wisatawan juga dapat mengunjungi dua mata air dan bagi wisatawan yang ingin berziarah dapat juga mengunjungi makam raja-raja Mataram yang berada di kawasan masjid yaitu Sendang Seliran Kakung dan Sendang Seliran Putri. Mata air Seliran ini merupakan tempat pemandian para kerabat kerajaan Mataram Islam. Kemudian fungsinya sekarang menjadi tempat penyucian diri bagi para peziarah ke Makam Raja-Raja Mataram.
Mata air ini biasanya ramai dikunjungi pengunjung bahkan pada hari biasa dan hari libur. Tempat ini juga asri dan bisa menambah sensasi berbeda dalam aktivitas kita sehari-hari. Untuk menuju mata air ini Anda hanya perlu berjalan kaki karena berada di area yang sama dengan Masjid Gede Mataram Kotagede yang berada di sebelah selatan masjid dan juga di sebelah utara mata air terdapat makam raja-raja Mataram sebelumnya. Sebuah gerbang terhubung antara makam dan mata air, dan tanah di mana mata air berada memiliki garis yang lebih rendah dari makam. Jadi ketika kita memasuki area sumber, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menuruni tangga setelah melewati gerbang.
Nah, bagi pengunjung yang bergerak di bidang wisata religi bisa mengunjungi Makam Raja-Raja Mataram yang terletak di sebelah utara Sendang Seliran. Makam Raja Kotagede adalah tempat di mana raja pertama Mataram Islam yaitu Panembahan Senopati dimakamkan, raja kedua Panembahan Hanyakrawati, ayah Panembahan Senopati Ki Ageng Pemanangan, dan Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya juga dimakamkan di makam raja Kotagede.
Sebagai makam kerajaan, wisatawan yang ingin berziarah di sini harus mengikuti aturan yang berlaku, yaitu:
1. Wanita memakai kain jarik, kemben, dan melepas jilbab.
2. Laki-laki memakai pakaian Abdi Dalem berupa kain jarik dan blangkon.
3. Peralatan dapat disewa di sekretariat.
4. Dilarang mengambil foto di dalam makam.
5. Alas kaki dilepas saat memasuki makam.
6. Jam operasional umum adalah Senin, Kamis, Jumat dan Minggu
7. Senin, Kamis, Jumat dan Minggu adalah jam operasional umum 13.00-16.00.
8. Makam ditutup selama bulan Ramadhan.
Dihimbau bagi Anda yang hendak berwisata ke kawasan Masjid Gedhe Mataram Kotagede menjaga kebersihan dan mengikuti peraturan yang ada di kawasan tersebut.
Ikuti ulasan menarik lainnya dari penulis. Klik disini
Silakan masuk untuk berkomentar “).attr({ ketik: ‘teks/javascript’, src: ‘ }).prependTo(“head”); if ($(“.instagram-media”).length > 0) $( ”
Source: ihram.republika.co.id
