Eka Hospital adakan edukasi penyakit aritmia di Surabaya
jakarta –
Dalam upaya mengedukasi masyarakat tentang penyakit aritmia, Eka Hospital menggelar seminar selama dua hari pada Jumat (15/7) dan Sabtu (16/7) di Hotel Shangri-La Surabaya. Pada acara tersebut, drg. Ignatius Yansen dari Eka Hospital bekerjasama dengan dr. Gunawan Yoga dari National Hospital Surabaya.
Program Health Talks mengedukasi masyarakat umum tentang mengenali aritmia, penyebab henti jantung. Seperti yang kita ketahui, aritmia merupakan gangguan irama jantung yang dapat menyerang semua kelompok umur dan tidak berhubungan dengan jenis kelamin tertentu. Menurut survei, 2,6 juta orang menderita aritmia dan 2,2 juta orang menderita aritmia atrium, 40% di antaranya berisiko terkena stroke jika tidak segera mendapatkan perhatian medis. Aritmia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, dengan perkiraan 87% kematian mendadak disebabkan oleh aritmia.
Sementara itu, Ketua MY Cardia Eka Hospital Group Dr. Bergabungnya Muhammad Yamin dan memberikan presentasi kepada ahli jantung juga biasa terjadi di Surabaya. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bagaimana manajemen aritmia, mulai dari pilihan pengobatan hingga alat terapi seperti ablasi kateter, dibahas secara mendalam dan detail. Antusiasme peserta terlihat saat para dokter melakukan sesi tanya jawab yang sangat interaktif.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
 Foto: Rumah Sakit Eka |
Dr Yamin menjelaskan alasan pemilihan lokasi di Surabaya karena masih kurangnya tenaga medis untuk memeriksakan aritmia. “Saat ini ada sekitar 42 dokter spesialis aritmia di seluruh Indonesia, yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Indonesia masih sangat sedikit. Eka Hospital memiliki 5 dokter spesialis aritmia. Saya berharap dengan adanya seminar kedokteran ini kita akan menemukan Pakar aritmia lainnya dapat mencetak dan berkembang, ” kata mantan dokter kepresidenan yang masih aktif terlibat.
Eka Hospital, sebagai salah satu rumah sakit rujukan wisata dalam menangani masalah aritmia, terus mengedukasi pasien tentang topik ini.
“Banyak pasien saya tidak memahami gejala aritmia mereka sampai mereka terlambat dikenali dan diobati. Hal ini memacu saya untuk mengedukasi diri dalam berbagai cara, mengingat begitu banyak masalah jantung, salah satunya adalah aritmia jantung yang menimbulkan risiko berbahaya,” kata Dr Yansen.
 Foto: Rumah Sakit Eka |
Acara yang dihadiri oleh masyarakat umum serta perusahaan kesehatan dan asuransi, perusahaan, Perki, IDI Surabaya dan pusat, serta National Hospital ini bertujuan agar para peserta lebih paham dan paham tentang cara mengatasi aritmia. penyakit, memperbaruinya Pengobatan aritmia fibrilasi atrium mulai dari teknik konvensional, pemetaan 3D hingga teknologi cryoablasi atau ablasi beku terbaru yang membuat prosedur lebih efektif dan cepat membantu pasien dan dokter untuk mengelola aritmia.
Selain itu, pemasangan alat pacu jantung merupakan tindakan yang dapat dilakukan jika terjadi aritmia jantung. Tim kardiologi Eka Hospital telah mencapai kesuksesan dengan keberhasilan pemasangan alat pacu jantung terkecil di dunia yang disebut Micra. Ini merupakan terobosan baru dalam dunia medis khususnya di Indonesia.
(Promosi Konten/Eka Hospital)
Source: health.detik.com
