60 UMKM menghidupkan kembali pembukaan Kya-Kya Kembang Jepun Surabaya - WisataHits
Jawa Timur

60 UMKM menghidupkan kembali pembukaan Kya-Kya Kembang Jepun Surabaya

Sebanyak 60 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merayakan pembukaan kembali kawasan Kya-Kya di Kembang Jepun, Kota Surabaya. Beragam menu yang ditawarkan membawa kembali rute wisata kuliner yang pernah ada.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dari total 60 UMKM yang terlibat dalam kebangkitan pariwisata Pecinan, separuhnya adalah warga lokal.

“Ada 60 UMKM, 30 di antaranya berbasis di sini. Sebelumnya saya sepakat dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan yang lainnya untuk memperpanjang lagi karena antusiasnya,” kata Eri.

Selain ornamen gantung Cina yang bergelantungan di sepanjang kawasan Kembang Jepun, kerajinan pelampung UMKM juga dibuat serupa. Perpaduan warna hitam, merah, dan emas serta aksesori tambahan menambah nuansa Chinatown yang telah lama hilang.

“Ke depan, semua rumah makan di sepanjang Jalan Kembang Jepun akan dicat hitam, merah, dan emas dengan warna rumah pecinan. Semua lokasi akan memiliki tanda-tanda yang ditulis dalam bahasa Cina dan artinya dalam bahasa Indonesia. nanti penuh Tempat duduk kami benar-benar menambah kelezatan kuliner yang beragam,” imbuhnya.

Ribuan pengunjung memadati wisata kuliner Kya-Kya Kembang Jepun di Kota Surabaya pada Sabtu (9 Oktober 2022). Foto: Meilita Suarasurabaya.net

Sementara itu, menu yang dijual tidak hanya menyajikan masakan China, tetapi juga jajanan pasar dan beberapa jajanan modern.

“Saya bahkan mengira ada masakan Surabaya era Cina. Gado-gado, selada, tapi rasaCina-nya. Kami akan memperbaikinya nanti. Alhamdulillah keseruannya luar biasa. Semoga terus berkembang dan mendongkrak perekonomian Surabaya. Bukan hanya pemerintah, tapi semua orang orang yang tertarik dan orang-orang mengikuti,” katanya.

Sedangkan untuk jam operasional kawasan Kya-Kya buka setiap hari Jumat hingga Minggu mulai pukul 18.00 hingga 22.00 WIB.

Selain wisata kuliner, pengunjung juga bisa berkeliling ke beberapa tempat wisata di Jalan Karet dan Jalan Gula dengan becak iluminasi.

“Anda bisa bepergian dengan becak, ada klenteng di sini, rumah Abu Han, tiga keluarga. Rumah Abu Han adalah rumah untuk mendoakan keluarganya yang telah meninggal. Ada lebih dari 140 batu nisan untuk mendoakan keluarga mereka yang meninggal,” pungkasnya. (lta/iss)

Source: www.suarasurabaya.net

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button