6 Tempat Wisata Alam Terkenal Di Indonesia Yang Memanjakan Mata - WisataHits
Jawa Timur

6 Tempat Wisata Alam Terkenal Di Indonesia Yang Memanjakan Mata

TEMPO.CO, jakarta – Hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki tempat wisata alam yang mempesona. Tempat ini membentang dari barat ke timur Indonesia, di pegunungan, danau, hingga lautan.

Jika Anda tertarik untuk menikmati keindahannya, berikut enam rekomendasi wisata alam yang dirangkum oleh Pegipegi.

1. Danau Toba, Sumatera Utara

Danau Toba telah menjadi primadona kebanggaan destinasi pariwisata Indonesia, khususnya bagi masyarakat Sumatera Utara. Uniknya, danau yang di tengahnya adalah Pulau Samosir ini merupakan danau vulkanik terbesar di dunia.

Tak heran jika Danau Toba dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan oleh Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif. Dengan luas sekitar 1.145 kilometer persegi dan kedalaman 450 meter, danau ini dianggap seperti lautan. Hal ini menjadikan Danau Toba sebagai danau terbesar di Asia Tenggara dan salah satu danau terdalam di dunia.

Keberadaan Danau Toba erat kaitannya dengan cerita-cerita, baik yang ilmiah maupun yang melegenda. Kedua sisi inilah yang menjadi daya tarik dan pelengkap keindahan alam Danau Toba. Pengunjung biasanya menikmati keindahan Danau Toba dengan wisata air. Baru-baru ini, pemerintah meresmikan tujuh pelabuhan penyeberangan dan empat kapal penyeberangan untuk mendukung Danau Toba sebagai kawasan wisata, menggantikan perahu-perahu kecil yang lebih berisiko.

Jika Anda tertarik untuk menikmati sejuk dan sejuknya udara di Danau Toba, Anda bisa melakukan aktivitas glamping di The Caldera Toba Nomadic Escape yang terletak di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir. Selain itu, Anda juga bisa melihat pesona Danau Toba dari Bukit Siadtaratas dan Simajarunjung.

2. Gunung Bromo, Jawa Timur
Warga berebut sesajen yang dilemparkan masyarakat Tenggeresen ke kawah Gunung Bromo pada upacara Yadnya Kasada di Desa Ngadisari, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis 16 Juni 2022. Upacara Kasada merupakan upacara adat suku Tengger sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Hyang Widi, sekaligus memohon berkah dan menghindari mara bahaya. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Keindahan kawasan Gunung Bromo memang sudah terkenal hingga mancanegara. Di tempat ini, wisatawan biasanya menikmati keindahan matahari terbit di pagi hari. Perpaduan warna kuning, jingga dari nuansa matahari terbit dengan kombinasi pemandangan hitam dan biru di sekitar Gunung Bromo berubah menjadi pemandangan yang menarik yang sangat memanjakan mata.

Tidak hanya itu, jika Anda turun ke kawasan Gunung Bromo, Anda akan melihat kawah pasir yang luas di sana. Anda dan rombongan bisa menyewa jeep untuk menjelajahi lautan pasir seluas 5.250 hektar di ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut (M). Banyak orang menyebutnya Pasir Berbisik karena ketika tersapu angin, gemerisik pasir seolah berbisik dan menyapa pengunjung.

Gunung Bromo dianggap keramat oleh masyarakat sekitar yang mendiami kawasan ini yaitu suku Tengger. Salah satu kegiatan tahunan suku Tengger adalah ritual Yadnya Kasada. Dalam ritual ini, masyarakat Tengger mengorbankan ternak dan makanan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa yang tinggal di wilayah pegunungan ini. Anda juga akan melihat Pura Luhur Poten yang merupakan pusat pemujaan bagi suku Tengger yang mayoritas beragama Hindu.

Jika Anda tertarik dengan Gunung Bromo, Anda harus terlebih dahulu melakukan perjalanan ke Malang atau Surabaya dengan transportasi udara atau darat seperti bus dan kereta api. Setelah itu, Anda bisa menggunakan jasa penyedia paket wisata bromo, baik private tour maupun open trip ke kawasan wisata tersebut.

3. Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara

Taman Nasional Bunaken. Foto: @tamannasionalbunaken

Taman Nasional Bunaken bisa disebut sebagai surganya para pecinta wisata bahari karena keindahan bawah lautnya, terutama ekosistem terumbu karangnya yang sangat kaya. Sebagai cagar alam laut sekaligus objek wisata, Taman Nasional Bunaken memiliki luas terumbu karang sekitar 11.709 hektar dengan 390 jenis terumbu karang.

Taman nasional ini juga memiliki hutan mangrove seluas sekitar 2.434 hektar dan 28 jenis. Di hutan mangrove terdapat habitat kepiting, moluska dan burung laut. Selain itu, terdapat padang lamun seluas 5.108 hektar dengan 9 jenis – lebih dari 2.000 jenis ikan karang, 8 jenis mamalia laut dan 200 jenis moluska – serta beberapa jenis hutan mangrove seluas 2.434 hektar dengan 28 spesies.

Sedangkan di lahan Taman Nasional Bunaken terdapat pohon sagu, woka, silar dan kelapa. Anda juga akan menemukan beberapa spesies hewan darat seperti rusa dan couscous.

Untuk menuju Taman Nasional Bunaken Anda harus menyeberangi Pelabuhan Manado. Setibanya di pelabuhan, Anda akan diarahkan untuk naik perahu motor menuju pulau pilihan yang ada di kawasan Taman Nasional Bunaken, waktu tempuh ke setiap pulau pilihan Anda bervariasi, yaitu kurang lebih 20 hingga 60 menit. Untuk memasuki kawasan Taman Nasional Bunaken, Anda akan dikenakan biaya Rp 5.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp 150.000 per orang untuk wisatawan asing.

4. Gunung Rinjani, Lombok

Pendaki mendaki bukit menuju puncak Gunung Rinjani melalui jalur pendakian Sembalun di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat 3 Juni 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Butuh perjuangan yang kuat untuk bisa menikmati indahnya pemandangan dari puncak Gunung Rinjani. Anda perlu ke pulau Lombok terlebih dahulu dengan transportasi darat dan menyeberang dua kali dengan kapal feri yaitu ke selat Bali dan selat Lombok atau dengan pesawat langsung ke Lombok. Saat tiba di Lombok, Anda bisa memilih dua jenis rute. Pertama-tama, dari Terminal Mandalika Mataram, Anda bisa menuju Pasar Aikmel dengan mobil knuckle atau sejenis elf, perjalanan memakan waktu sekitar satu jam. Setelah itu, Anda bisa naik mobil menuju Sembalun, situs kawasan Gunung Rinjani, dengan perkiraan waktu 2 jam perjalanan. Di Jalur Sembalun Anda akan melintasi padang sabana yang luas dan indah.

Selain itu, Gunung Rinjani juga memiliki kawah dengan lebar sekitar 10 kilometer. Di kawasan kawah ini terdapat Danau Segara Anak dengan kedalaman sekitar 230 meter. Warna airnya yang biru seperti lautan dan aliran air yang mengalir ke sebuah air terjun menawarkan keindahan yang sangat memanjakan mata. Anda juga dapat mengunjungi Gua Susu atau Gua Payung Mas dengan beberapa sumber air panas. Di sini Anda bisa beristirahat sejenak sambil berendam.

5. Wae Rebo, Kabupaten Manggarai

Wisatawan tiba di desa adat Waerebo untuk menghadiri upacara adat, 28 April 2017. ANTARA FOTO

Sering disebut sebagai negeri di atas awan timur Indonesia, desa wisata di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini memang cukup mengesankan. Bayangkan pemandangan alam di sekitar Wae Rebo yang sangat hijau dengan udara yang begitu sejuk dan segar. Setiap pagi dan sore desa diselimuti kabut. Alih-alih mengurangi keindahan desa, kehadiran selimut kabut justru membuat pemandangan desa ini menjadi luar biasa.

Daya tarik desa ini adalah rumah khas berbentuk kerucut yang disebut Mbaru Niang. Mbaru berarti rumah dan Niang berarti besar dan bulat. Desa ini juga memiliki rumah khusus yang dianggap sebagai rumah induk. Rumah ini dihuni oleh sekitar delapan keluarga. Selain itu, rumah induk juga berfungsi untuk menyambut tamu secara tradisional dan menggunakan bahasa Manggarai. Anda dapat berbagi akomodasi dengan tamu lain di Mbaru Niang.

Selain keuangan, pastikan juga kemampuan fisik Anda untuk berwisata ke Wae Rebo dalam kondisi yang baik. Karena untuk sampai ke tempat ini perlu memadukan perjalanan udara dan darat yang cukup panjang. Selain itu, Anda juga perlu memastikan beberapa hal lain seperti: B. Membawa perlengkapan tambahan termasuk jaket dan kaus kaki ke uang tunai karena tidak ada ATM.

6. Banda Neira, Maluku Tengah
Gadis bermain pasir di Pulau Hatta, Banda Neira, Maluku Tengah, 18 Mei 2016. Pulau Hatta. Penduduk pulau Hatta semuanya beragama Islam. Kawasan pemukiman di pulau ini terbagi menjadi dua, yaitu desa lama dan desa baru. TEMPO/Iqbal Lubis

Di kawasan tenggara Kota Ambon terdapat sebuah pulau yang begitu eksotis dan memiliki nilai sejarah yang berharga, yaitu Banda Neira. Dulu, pulau yang merupakan bagian dari Kepulauan Banda ini menyimpan banyak rempah-rempah yang diperebutkan oleh penjajah. Saat itu Banda Neira dianggap sebagai pusat perdagangan pala dunia. Hal ini menyebabkan beberapa negara asing berebut dan menjajah pulau ini di masa lalu.

Anda harus berada di Kota Ambon terlebih dahulu untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata alam ini. Dari Ambon Anda bisa memilih tiga sarana transportasi, yaitu dengan speedboat; di atas kapal Pelni atau pesawat perintis. Khusus untuk pesawat Pioneer, Anda perlu memesan tiket terlebih dahulu karena jadwal yang sangat sedikit dan jumlah penumpang yang terbatas, yaitu hanya sekitar 12 orang. Sesampainya di Banda Neira Anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa indahnya perpaduan antara bentang laut yang luas dan pegunungan yang menjulang tinggi. Perpaduan alam yang menyatu menjadikan Banda Neira sebagai paket destinasi wisata yang lengkap.

TOKO

Baca juga: 18 Tempat Wisata Alam di Probolinggo yang Populer dan Instagramable

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita terbaru dan berita unggulan dari Tempo.co di saluran Tempo.co Update Telegram. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button