500 umat Buddha untuk sementara bergabung dengan Pabbajja Samanera di Candi Borobudur
Laporan reporter Jogja Tribune Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Sebanyak 500 umat Buddha mengikuti kegiatan sementara Pabbaja Samanera yang digelar 15-26 Desember 2022 di Komplek Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Peserta berasal dari seluruh wilayah Indonesia, seperti Sumatera Utara, Jambi, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
Bahkan ada peserta dari luar negeri, datang dari Amerika, Australia, Denmark, Jerman dan lain-lain.
Semua peserta adalah laki-laki, berusia 12-65 tahun.
Baca Juga: International Conference of Buddhists Jadi Wujud Candi Borobudur Sebagai Pusat Kajian
Ketua Majelis Umat Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) Agus Jaya menjelaskan pabbajja samanera terdiri dari dua kata yaitu pabbajja dan samanera.
Pabbajja berasal dari bahasa Pali, atau dalam bahasa Sansekerta disebut Pravaraja.
Artinya, melangkah keluar dari kehidupan rumah tangga/non-keluarga dalam pengertian Dhamma disebut melangkah keluar dari dunia.
Sedangkan kata Samanera atau Sramanera dalam bahasa Sanskerta berarti biksu muda.
Secara harfiah berarti “samana kecil” atau pertapa kecil atau biksu pemula.
Saat wanita disebut samaneri.
“Jadi, Pabbajja Samanera, amalan meninggalkan kehidupan duniawi dengan menjadi pertapa kecil/bhikkhu pemula sedangkan kata Sementara artinya karena amalan ini dilakukan sementara atau selama 10 hari,” ujarnya, Sabtu (17/12/2022).
Ditambahkannya, Kegiatan Sementara Pabbajja Samanera merupakan bentuk inisiasi ke dalam kehidupan monastik dan pendidikan moral dan spiritual dalam agama Buddha.
Sebagai samanera sementara, peserta memiliki aturan yang sama dengan samanera permanen, yaitu 10 praktik moral (Dasa Sila) dan 75 cara hidup monastik (Sekhiyavatta).
Source: news.google.com
