4 Sungai di Bali Terkontaminasi Mikroplastik, Apa dan Seberapa Berbahayakah Partikelnya? - WisataHits
Jawa Barat

4 Sungai di Bali Terkontaminasi Mikroplastik, Apa dan Seberapa Berbahayakah Partikelnya?

4 Sungai di Bali Terkontaminasi Mikroplastik, Apa dan Seberapa Berbahayakah Partikelnya?

TEMPO.CO, jakarta – Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) melakukan deteksi kesehatan sungai di empat lokasi di Pulau Bali, yakni di kawasan hulu Tirta Empul Tampaksiring, Sungai Ayung, Bendungan Ongan, dan Tukad selama tiga hari, 13-15 Januari , 2023 Mandi di Kota Denpasar. Tim menemukan bahwa semua situs terkontaminasi mikroplastik.

“Air sungai di pulau Bali tercemar mikroplastik, bahkan di daerah hulu di Tirta Empul Tampaksiring ditemukan 28 partikel mikroplastik dalam 100 liter air. Meski jumlahnya relatif kecil dibandingkan temuan kami di sungai-sungai lain di Indonesia, temuan ini bisa menjadi peringatan bahwa mikroplastik telah mencemari sumber air kita,” kata Prigi Arisandi, peneliti ESN, dalam keterangannya, Minggu, 15 April. 2023 .

Baca: Profil Bandara Internasional Bali Utara Digagas Jokowi, Bahkan Megawati Mengamuk

Prigi mengatakan rata-rata ditemukan 170 partikel mikroplastik dalam 100 liter air sungai di empat lokasi penelitian. Tukad Badung yang terletak di pusat Kota Denpasar memiliki tingkat pencemaran tertinggi akibat padatnya penduduk dan aktivitas masyarakat yang masih membuang limbah cair tanpa diolah.

Tingkat pencemaran tertinggi kedua terdapat di Sungai Ayung, Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar. Hotel, vila, dan kegiatan pertanian berkontribusi terhadap pencemaran mikroplastik di Sungai Ayung.

Apa itu mikroplastik?

mengutip publikasi Analisis ancaman dan solusi sampah plastik dan mikroplastik di IndonesiaMikroplastik adalah partikel plastik yang lebih kecil dari 5 milimeter. Mikroplastik dapat berasal dari berbagai sumber, mis. B. dari produk kesehatan, sabun mandi, kosmetik, pakaian, ban dan cat. Beberapa mikroplastik juga dapat berasal dari degradasi plastik yang lebih besar.

Mikroplastik dapat masuk ke air dengan berbagai cara, termasuk melalui sistem drainase, limbah, dan cuaca. Beberapa mikroplastik juga dapat terlepas dari produk yang mengandung plastik saat digunakan.

mikroplastik di dalam air

mengutip publikasi Mikroplastik: Plastik tak terlihat dengan bahaya nyata, Karena ukurannya yang sangat kecil, mikroplastik ada di mana-mana. Dari perairan tropis hingga kutub, dari pantai yang akrab dengan aktivitas antropogenik hingga laut dalam yang belum tersentuh manusia. Di Indonesia, mikroplastik dapat ditemukan di perairan laut, sedimen sungai, muara, sedimen di lingkungan terumbu karang, bahkan di perut ikan.

Jumlah sampel ikan di Indonesia yang mengandung mikroplastik bahkan lima kali lebih banyak dibandingkan di Amerika. Serat dan fragmen adalah jenis mikroplastik yang paling umum. Keduanya berasal dari pakaian yang terbuat dari serat sintetis, alat pancing, dan jaring ikan.

Menurut peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional Dwi Amanda Utami, keberadaan mikroplastik di perut ikan dan sumber air tawar bisa menjadi pintu gerbang ke tubuh manusia. Mikroplastik mengandung berbagai aditif berbahaya.

“Plastik dapat menyerap bahan kimia berbahaya yang terlarut dalam air, dan semakin kecil ukuran partikel plastik maka semakin efisien dalam mengakumulasi racun,” kata Amanda seperti dikutip dari website Institut Teknologi Bandung.

Bahaya mikroplastik

Mikroplastik dalam air dapat membahayakan lingkungan laut dan kehidupan air, termasuk ikan, moluska, dan organisme lainnya. Mikroplastik dapat menyebar melalui makanan dan menyebabkan kerusakan fisik dan biologis pada organisme yang terpapar.

Selain itu, mikroplastik dapat mengikat polutan seperti polutan organik dan logam berat, yang dapat meningkatkan potensi toksisitas bagi organisme yang terpapar. Ada juga risiko mikroplastik memasuki rantai makanan manusia melalui ikan dan hasil laut lainnya.

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mengurangi masuknya mikroplastik ke dalam air, mis. B. mengurangi konsumsi plastik, meningkatkan sistem pengelolaan limbah, dan meningkatkan penjernihan air.

KAKAK INDRA PURNAMA

Baca Juga: Bali Siapkan 66 Kegiatan Bagi Wisatawan di Calendar of Event 2023

Selalu update informasi terbaru. Tonton berita terhangat dan berita pilihan di saluran Telegram “tempo.co Perbarui”. Klik bergabung.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button