4 Alasan Kenapa Bali Cocok Jadi Lokasi Event Internasional Menurut Pakar Pariwisata UNS - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

4 Alasan Kenapa Bali Cocok Jadi Lokasi Event Internasional Menurut Pakar Pariwisata UNS – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Ilustrasi wisata pulau Bali. (Spesial)

Solopos.com, SOLO — Baru-baru ini, Bali ditunjuk menjadi tuan rumah KTT G20 pada 15-16 November yang dihadiri 17 kepala negara, Sekjen PBB, Dirjen WHO, termasuk Presiden FIFA.

Pulau Dewata bahkan dijadikan tempat pertemuan darurat para kepala negara dari negara anggota G7 yang kebetulan menghadiri KTT G20 untuk membahas insiden rudal Ukraina yang melenceng di Polandia.

Promosi Angkringan Omah Semar Solo: Tempat nongkrong unik punya menu Wedang Jokowi

Pertemuan bilateral pertama antara Joe Biden dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRC), Xi Jinping, berlangsung di pulau yang sama setelah pengambilan sumpah Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2021.

Berkaca dari hal tersebut, pakar pariwisata dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Dr. Deria Adi Wijaya, S.ST.Par., menjelaskan faktor-faktor yang membuat Bali cocok sebagai tempat penyelenggaraan event berskala internasional. Menurut Deria, berikut empat alasan mengapa Bali menjadi lokasi yang cocok untuk event internasional, menurut keterangan Solopos.com:

    Pakar Pariwisata Solo Universitas Sebelas Maret (UNS), Dr.  Deria Adi Wijaya, S.ST.Par.  (Spesial)
Pakar Pariwisata Solo Universitas Sebelas Maret (UNS), Dr. Deria Adi Wijaya, S.ST.Par. (Spesial)

1. Fasilitas

Deria menjelaskan, salah satu faktor yang mendukung Bali sebagai tempat penyelenggaraan event bertaraf internasional adalah amenitas atau fasilitas yang dapat digunakan oleh setiap pengunjung.

“Kalau bicara amenitas di Bali, paling lengkap. Bisa dibilang Bali punya itu semua, berbagai macam fasilitas pendukung atau pendamping wisatawan untuk menginap di destinasi wisata,” kata Deria, Senin (21/11/2022).

Ia mengatakan, amenitas sangat penting bagi sebuah destinasi wisata, agar wisatawan bisa berlama-lama di dekat objek wisata. Bali salah satu destinasi wisata dengan fasilitas terlengkap,” imbuhnya.

Baca juga: 47 Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS Solo Ikuti Uji Kompetensi Jurnalistik

2. Atraksi

Faktor lain yang menjadikan Bali primadona adalah daya tariknya, yang menurut Deria berguna sebagai daya tarik wisata bagi yang ingin mengunjungi destinasi wisata. Hal ini juga terkait dengan fasilitas yang ia jelaskan.

Dalam hal ini daya tarik yang dimaksud mencakup segala sesuatu yang ditawarkan oleh pengelola daya tarik wisata, mulai dari pemandangan pegunungan hingga keanekaragaman flora dan fauna hingga nilai sejarah yang tersimpan.

“Untuk itu, Bali sering dijadikan sebagai tempat agenda atau pertemuan di tingkat internasional,” ujarnya.

3. Aksesibilitas

Fasilitas dan atraksi dapat menarik minat pengunjung dan membuat mereka betah berlama-lama. Namun, jangan lupakan aksesibilitas yang membantu wisatawan dengan mudah mencapai tujuan wisata.

Deria mengatakan aksesibilitas di Bali sudah lengkap dan terintegrasi, dibuktikan dengan keberadaan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Benoa.

“Saya kira aksesibilitas diatur dengan baik dan Bali memperhatikan itu. Dan untuk jalur wisata juga sangat mudah. Hal inilah yang mendukung event event kelas dunia. Itu sangat mungkin,” katanya.

4. Aksesoris

Pelayanan atau lembaga penunjang dalam kepariwisataan tidak kalah penting bagi wisatawan untuk memperoleh informasi yang cukup dan memadai, keamanan dan fasilitas lain yang disediakan oleh pemerintah, pengelola objek wisata atau lembaga swadaya masyarakat.

Untuk hal seperti ini, Deria memperkirakan lembaga bantuan di Bali memiliki kesadaran pariwisata yang sangat baik dari atas ke bawah, sehingga bersedia menjadi tuan rumah event bertaraf internasional dan menerima kunjungan wisatawan.

Baca juga: Resmi! AS menerima Hibah Kampus Caruban dari Kabupaten Madiun

Manfaat KTT G20 bagi Bali

Menurut Deria, menggelar event internasional seperti KTT G20 memiliki dampak yang begitu signifikan, baik bagi pulau dewata maupun bagi pariwisata Indonesia.

Ia menjelaskan acara seperti ini akan bermanfaat untuk memperkenalkan Indonesia dan Bali sebagai destinasi unggulan pariwisata. Dengan cara itu, kata Deria, wisatawan akan terdorong untuk berwisata ke Indonesia, khususnya Bali.

“Dan harapannya menyebar ke target-target prioritas di Indonesia juga,” ujarnya.

Sementara itu, Deria mengatakan di antara target prioritas utama adalah Danau Toba di Sumut, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Likupang di Sulawesi Utara.

“Dari sisi pariwisata sosial, G20 tentunya membawa pesan yang sangat baik bahwa Indonesia bersedia menerima kunjungan wisatawan di berbagai daerah termasuk Bali untuk memberikan pengalaman berwisata yang baik,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button