10 Hari Gerakan Nol Anorganik Berjalan: Volume Sampah di Kota Yogya Turun 15 Ton - WisataHits
Yogyakarta

10 Hari Gerakan Nol Anorganik Berjalan: Volume Sampah di Kota Yogya Turun 15 Ton

10 Hari Gerakan Nol Anorganik Berjalan: Volume Sampah di Kota Yogya Turun 15 Ton

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Gerakan pemberantasan sampah anorganik yang dicanangkan di Kota Yogya sejak 1 Januari 2023 menunjukkan perkembangan awal.

Meski baru berjalan 10 hari, program tersebut terbukti mampu mengurangi atribusi sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta (DLH) Sugeng Darmanto mengatakan, sampah yang dibuang di TPA Piyungan saat ini turun sekitar 15 ton per hari.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Akan Atur Keberadaan Skuter Listrik di Kawasan Malioboro

Sebagai informasi, sebelum gerakan dilakukan, 260 ton sampah organik dan anorganik dibawa ke TPA setiap harinya.

“Volume sampah berkurang ya 15 ton per hari. Ini tentu menjadi awal yang baik bagi kota Yogya,” kata Sugeng, Selasa (1/10/2023).

Hanya saja, kata dia, dari pengurangan secara keseluruhan, pihaknya belum bisa memberikan perhitungan detail jenis sampah yang dikurangi. Baik organik, anorganik maupun residu yang merupakan limbah sisa dan tidak memiliki nilai ekonomis karena gerakan tersebut baru berjalan kurang dari dua minggu.

“Jadi pengurangan 15 ton sampah per hari itu masih total tagihan. Kalau ditanya masih ada sampah yang tercampur antara organik dan anorganik, tentu ada karena masyarakat masih diperbolehkan membuang residunya,” ujarnya.

Karena itu, Sugeng menegaskan, Pemprov DKI tidak akan puas dengan hasil 10 hari pertama gerakan nol sampah anorganik.

Ia menjelaskan, upaya edukasi dan penyadaran akan terus digencarkan untuk membantu masyarakat agar terbiasa menangani sampah rumah tangga.

“Memang perlu pembiasaan agar perilaku anggota masyarakat berubah dari yang hanya membuang menjadi mengelolanya. Kami akan terus memantau perkembangannya,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogya Aman Yuriadijaya mengatakan capaian gerakan nol anorganik di masa lalu cenderung bias dan tidak bisa dijadikan ukuran keberhasilan.

Oleh karena itu, Pemprov DKI akan mengintensifkan sosialisasi dan sosialisasi pada Januari, Februari, dan Maret 2023 agar bisa terlihat hasilnya pada April tahun depan.

Baca Juga: Jumlah transaksi digital untuk masuk ke destinasi wisata di Bantul terbilang rendah

“Kami juga menerima masukan apapun. Kalaupun pelatihannya belum sempurna ya akan kami ulangi. Dalam tiga bulan ke depan akan kami intensifkan,” ujarnya.

Menurut Aman, progres gerakan Nol Sampah Anorganik baru bisa dilihat setelah tiga bulan.

Ia tidak memungkiri bahwa sejauh ini hasilnya sudah terlihat, namun penyelesaian dalam data yang disajikan belum menggambarkan secara valid dan komprehensif keberhasilan program tersebut.

“Resolusi data baru bisa dilihat setelah tiga bulan. Dia masih bias. Jadi kalau ada penurunan tidak signifikan ya, karena kita juga sudah menambah produksi sampah dari sampah tahun lalu,” pungkas Sekda. (alias)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button