Wisata di Puncak Bogor Bisa Tertinggal Karena Kemacetan - Zonanusantara.com - WisataHits
Jawa Barat

Wisata di Puncak Bogor Bisa Tertinggal Karena Kemacetan – Zonanusantara.com

Wisata di Puncak Bogor Bisa Tertinggal Karena Kemacetan – Zonanusantara.com

Wisata di Puncak Bogor Bisa Tertinggal Karena Kemacetan – Zonanusantara.comst

Setiawan Liu

Kebun Raya Bogor (KBR) di Jawa Barat yang memiliki salah satu daya tarik, khususnya status Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk kegiatan rekreasi/wisata, kemungkinan akan semakin ditinggalkan kondisinya akibat kemacetan di jalur Puncak Bogor. “Selama 2-3 tahun terakhir, kondisi Bogor semakin memburuk. Untuk paket wisata Bogor yang digabungkan dengan Bandung, waktunya tidak tepat,” kata Ketua IINTLA (The Indonesian Inbound Tour Leaders Association) Vahed Kenarang kepada redaksi.

Pecinta alam di Bogor juga bisa mengunjungi Curug Panjang Highland Camp di desa Megamending. Kawasan bernuansa hutan tropis seluas +/- 5,7 hektar. Wisatawan akan menemukan bumi perkemahan, air terjun, jalur pendakian, dan Firefly Park. KBR sebagai Raffles Legacy (Sir Thomas Stamford Bingley Raffles FRS, seorang negarawan Inggris, Gubernur Jenderal Hindia Belanda) sebagai yang terbesar, bahkan lebih besar dari Singapore Botanical Gardens. “Koleksi tumbuhan di Bogor juga beragam, ada bunga yang menarik, ada yang mekar. Ada Istana Bogor yang pernah dihuni oleh Presiden pertama Indonesia. Tapi masalah macet, sampai akhirnya tour guide sering bolos (Bogor). Terakhir, paket gabungan Bogor – Bandung (tour) juga berkurang. Kami cenderung melakukan paket, (wisatawan) langsung ke Bandung,” kata Vahed Kenarang.

Di sisi lain, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) juga belum memaksimalkan berbagai hotel/wisma yang terjangkau, kisaran harga Rp 200-300.000 per malam. Padahal, para backpacker dari luar negeri atau tamu yang tidak memiliki penginapan sangat membutuhkan fasilitas tersebut. Ada beberapa agen perjalanan yang tidak menawarkan akomodasi untuk pengemudi atau pemandu. Sehingga terkadang mereka harus bersusah payah mencari penginapan seharga Rp 200.000-300.000. “Asosiasi seperti ASPPI memang bisa berinisiatif menggunakan hotel atau wisma murah untuk driver dan guide. Karena jasanya, wisatawan bisa menikmati keindahan alam,” kata Vahed Kenarang.

Di tempat lain, pemilik Wisma Bogor Permai di Jl. Zavoyajar Susan Purboyo memperkirakan daya tarik wisata Bogor dapat dihubungkan dengan berbagai narasi yang berkaitan dengan tokoh atau pelaku sejarah dan peristiwa sejarah. Susan mengaku memiliki koleksi buku, termasuk Buku Masak Indonesia koleksi Bung Karno (Presiden Republik Indonesia 1945-1967). Itu juga menyimpan berbagai lukisan dan perabot yang dulunya milik Bung Karno. “Saya mengoleksi buku-buku sekolah lama atau lama. Koleksi lama, tidak hanya kondisi buku tapi juga isinya berupa resep makanan Bung Karno,” kata Susan Purboyo kepada redaksi.

Ada perbedaan makanan dulu dan sekarang, terutama jika menyangkut bumbunya atau bumbu seperti kayu manis. Semua bumbu disesuaikan dengan ciri geografis daerah di seluruh Indonesia. rasa atau rasa menurut selera; manis, asin dan sebagainya. “Berbagai resep dari berbagai daerah dimuat dalam buku Mustika Rasa yang dikumpulkan oleh Bung Karno. Hebatnya, saat pertama kali membeli buku ini, semua sudah masuk, mulai dari resep kue sampai sayur. Makanan jaman dulu masih original” kata Susan Purboyo.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button