Wisata Cerah Tak Rusak Kebun Raya Bogor

jakarta –

Penelitian terbaru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan bahwa glow tourism tidak berdampak pada pertumbuhan tanaman di Kebun Raya Bogor.

Program Glow yang menggunakan lampu pada malam hari sempat dikhawatirkan akan merusak tanaman di Kebun Raya Bogor. Dikhawatirkan pengaruh cahaya buatan (Artificial Light at Night) akan mempengaruhi koleksi tanaman.

Terkait hal itu, Wali Kota Bogor Bima Arya meminta BRIN dan Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan penelitian dampak pancaran terhadap ekosistem. Dia juga meminta agar tur Glow dihentikan sementara.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Wisata malam di Kebun Raya Bogor akan dihentikan dulu,” kata Bima pada September 2021.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, BRIN melakukan penelitian tahap awal T0 dan T1 dari Januari hingga Juni 2022. Direktur BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan hasil penelitian menunjukkan intensitas pancaran cahaya yang sangat rendah berdampak negatif bagi tanaman.

“Tidak ada pemicu aktivitas fotosintesis yang ditemukan di malam hari,” katanya DiantaraSelasa (30/8/2022).

Handoko juga menjelaskan, glow tourism sebenarnya hanya menempati 3 persen dari total luas Kebun Raya Bogor yang mencapai 87 hektar. Lokasi Glow juga jauh dari kawasan cagar budaya dan situs yang tidak boleh digunakan untuk kegiatan publik.

Wisata Cahaya terletak di kawasan taman non koleksi, sehingga tanaman koleksi terlindungi. Sejumlah taman yang masuk dalam program Glow yaitu Pandan Park, Mexico Park, Aquatic Park, Time Alley, Astrid Park dan Ecodome.

Program Glow merupakan terobosan BRIN dan mitranya PT Mitra Natura Raya untuk menampilkan fasilitas pendidikan dan pariwisata pertama di Asia Tenggara.

Handoko mengatakan, konsep wisata malam dengan lampu sorot warna berbeda sudah diterapkan di berbagai kebun raya di sejumlah negara. Misalnya Kew Botanical Garden di Inggris, Desert Botanical Garden di Arizona dan Fairchild Tropical Botanic Garden di Miami, AS.

Saksikan video “Wisata Kota Bogor, Kagumi Kesejukan Kota Hujan”.
[Gambas:Video 20detik]
(pin/ddn)

Source: travel.detik.com