Kegiatan Wisata Malam Kebun Raya Bogor Pembukaan Kembali, Budaya: Kebun Raya Perlu Dilindungi - WisataHits
Jawa Barat

Kegiatan Wisata Malam Kebun Raya Bogor Pembukaan Kembali, Budaya: Kebun Raya Perlu Dilindungi

Direncanakan akan beroperasi dengan atraksi luminous atau lighting dekoratif dalam wisata malam di Kebun Raya Bogor dalam waktu dekat. (Ayobogor.com/Yogi Faisal)

Mereka (budayawan) emosional dari kegiatan wisata malam di kawasan Glow Kebun Raya Bogor.

SuaraBogor.id – Desas-desus bahwa wisata malam akan kembali beraktivitas di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat dikritik oleh para pakar budaya.

Mereka (budayawan) emosional dari kegiatan wisata malam di kawasan Glow Kebun Raya Bogor.

Pakar budaya menegaskan bahwa tempat wisata malam hari tidak akan diizinkan beroperasi, dan mereka sepakat bahwa aktivitas bercahaya itu dikatakan membawa maksiat ke Kota Bogor.

Mereka berbondong-bondong, puluhan aktivis Aliansi Masyarakat Budaya Jawa Barat yang tergabung dalam unsur budaya, pemerhati lingkungan termasuk pengacara, menggelar demonstrasi menuntut penutupan kegiatan wisata malam di pintu masuk Glow, Jalan Ir. H. Juanda No. 1912, RT 04/RW 02, Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu malam, 13 Agustus 2022.

Baca Juga: Sayangnya Citayam Fashion Week Ditutup, Bima Arya Sebut Nama Bonge, Jeje dan Kurma

Dikutip dari jaringan Bogordaily – Suara.com: Meski sempat berselisih dengan aparat keamanan yang diduga berusaha menghadang aksi unjuk rasa, para aktivis tetap bersikukuh mencoba melakukan orasi menentang aktivitas Glow.

“Kami Aliansi Masyarakat Budaya Jawa Barat, secara konsisten menentang wisata malam bercahaya, menentang privatisasi kebun raya, kebun raya harus dilindungi, sebagai Kabuyutan Sunda, Kabuyutan Jawa Barat dan Nasional, maka pernyataan ini diharapkan menyebar ke semua daerah,” dia berkata.

Dalam kesempatan itu, pemerhati lingkungan-aktivis Santi Chintya Dewi mengatakan wisata malam bercahaya itu tidak baik.

“Intinya untuk Glow, kita tidak setuju. Atas nama teman-teman lingkungan, saya merasa Glow kurang bagus dari pelajarannya karena jika kita analogikan, katak yang seharusnya tidur pada akhirnya akan mengeluarkan suara, ya akhirnya akan menyebabkan suatu habitat mati, jadi secara pribadi dan untuk masyarakat, saya tidak setuju dengan keberadaan Glow dan saya ingin Glow ditutup,” jelas Santi.

Kalau bisa, katanya, pendidikannya akan terbongkar karena memang begitulah kenyataannya. dan menurutnya, wisata malam glow tidak memiliki nilai edukasi.

Baca Juga: Sebut Nama Bonge, Jeje dan Kurma, Bima Arya Menyesal Citayam Fashion Week Ditutup

“Edukasi apa yang diberikan kepada publik tentang Glow? hanya melihat lampu? yang saya pikir kita digunakan untuk secara umum. Apalagi di bulan Desember ya?! Di bulan Desember biasanya kita melihat pohon natal, tidak jauh berbeda dengan pohon natal, jadi itu Glow!” kata Sinta yang juga berprofesi sebagai pengacara.

Source: bogor.suara.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button