Wayang Uwuh dari sampah, dari Yogyakarta merambah dunia - WisataHits
Yogyakarta

Wayang Uwuh dari sampah, dari Yogyakarta merambah dunia

Wayang Uwuh dari sampah, dari Yogyakarta merambah dunia

BacaJogja – Yogyakarta adalah kumpulan seniman. Salah satunya adalah Iskandar Hardjodimuljo, seorang seniman wayang umuh. Karya karya lulusan Sarjana Ekonomi STIE YKPN Yogyakarta ini telah mendunia.

Iskandar Hardjodimuljo, warga Sapen, RT 21 RW 06 Demangan, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, dikenal sebagai seniman wayang-uwuh. Boneka unik yang terbuat dari berbagai jenis sampah dan limbah.

Baca Juga: Iskandar, Seniman Jogja yang Membuat Boneka Sampah Menjajal Karyanya di Luar Negeri

Iskandar sudah tertarik dengan wayang sejak kecil. Kenangan masa kecil inilah yang membentuknya berulang kali yang memaksanya menekuni wayang.

Wayang uwuh semakin dikenal, sejak Iskandar menjadi tamu undangan di Jakarta Biennale tahun 2013 dengan tema Is There Art Among Us?

Baca Juga: Lejar Ciptakan Wayang Sebagai Media Kreatif Cerita Rakyat Suku Malind Merauke

Keterbatasan dana memaksa Iskandar dan kawan-kawan untuk memikirkan matang-matang pekerjaan apa yang akan mereka lakukan. Kebetulan saat itu Iskandar sedang berada di Jakarta dan mengajukan diri untuk membangun kampung seni di tepi sungai Ciliwung.
kursus pendidikanIskandar membangun Angkringan edukasi di kebunnya untuk digunakan warga belajar dan berbincang bersama tentang seni budaya, khususnya wayang. (Foto: Pemda DIY)

Banjir Ciliwung membawa banyak sampah, seperti plastik, triplek, seng, dan bambu. Hal ini memunculkan ide Wayang Uwuh, sebuah boneka yang terbuat dari sampah.

Beberapa tokoh boneka yang dibuat adalah Pandawa Lima, Ramayana seperti Rahwana, Rama, Sinta, Wibisana, Kumbakarna, Anoman dan lain-lain. “Semar, saya tidak hanya membuat karakter. Saya juga bikin gareng dan bagong, mukanya sama, badannya agak beda,” ujarnya.

Baca Juga: Wisata Boneka Spesial, Kreasi Seni Boneka dan Multimedia di Kulon Progo

Dari sinilah Iskandar kemudian mengadakan pameran dan workshop di luar negeri. Karyanya telah sampai ke Bangkok, Jepang, Korea, Perancis, Eropa, Amerika dan Australia.

“Sampah itu harus dipilah, mungkin kalau punya jiwa seni atau kreatif bisa memanfaatkan sampah yang masih bisa digunakan untuk kreativitas. Kemudian sampah yang dibuang harus dipisahkan antara sampah non organik dan sampah organik,” kata Iskandar.

Baca juga: Flash mob 100 dalang cilik di Malioboro Yogyakarta

Iskandar juga membangun angkringan pendidikan di kebunnya. Warga bisa belajar dan bercengkerama dengan para seniman Wayang Uwuh ini untuk belajar tentang seni budaya khususnya Wayang. Besar. []

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button