Yogyakarta

Wakil Gubernur Gunungkidul Coba Game Virtual Perjuangan Merdeka: Terasa Seperti Perang

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengapresiasi pelaksanaannya Museum Pintu Masuk Desa yang digagas oleh Museum Benteng Vredenburg Yogyakarta di Balai Kalurahan Ngleri, Playen, Rabu (24/8/2022). Pameran ini tidak hanya menampilkan berbagai koleksi sejarah tetapi juga menampilkan permainan hampir tentang Perang Revolusi.

permainan itu menggunakan teknologi realitas maya untuk membuat pemain merasa seperti mereka benar-benar berperang. Media ini menggunakan layar LED ke-43 layanan bea cukai dengan permainan perang.

BACA JUGA: Kapolri: Kasus Pembunuhan Brigadir J. Dikembangkan Divisi Propam Sejak Awal

Pemain menggunakan peralatan khusus yang dipasang di mata. Kedua tangan memegang tongkat khusus yang berfungsi untuk menembak musuh dalam permainan.

“Saya mencoba permainan virtual ini dan sejenisnya Ya, benar-benar di medan perang. Kalau tidak mengelak, akan tertembak dan mati,” kata Heri kepada wartawan, Rabu sore.

Menurutnya, game virtual yang disediakan merupakan inovasi untuk menghadirkan kisah perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Baginya, game ini bisa menjadi pelajaran bagi generasi muda.

“Setidaknya dengan main-main, anak-anak bisa mengerti betapa sulitnya perjuangan karena harus mempertaruhkan jiwa dan raga untuk mencapai kemandirian. Saya kira ini bisa direplikasi untuk permainan edukatif karena bernuansa sejarah, religi dan membawa kembali kenangan indah bagi anak-anak kita,” ujarnya.

BACA JUGA: Sawah Hanya 50 Hektar, Pemkot Yogyakarta Beras Impor

harry menambahkan, Museum Pintu Masuk Desa berjudul Jeritan Kemerdekaan dari Bumi Handayani memiliki banyak keunggulan. Salah satunya mengetahui peran Gunungkidul pada masa kemerdekaan.

“Kita punya kebijakan prioritas pariwisata, yang tentunya bisa dipadukan dengan budaya dan museum. Harapannya museum ini dapat menunjukkan potensi sejarah. Ada paket wisata yang salah satunya datang ke museum yang banyak berisi miniatur pertempuran para pendahulu dari Kabupaten Gunungkidul,” kata Heri.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button