Rem blong, badan bus keropos - WisataHits
Yogyakarta

Rem blong, badan bus keropos

jakarta

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan hasil investigasi kecelakaan bus wisata PO Gandos Abadi yang terjadi pada 6 Februari 2022 di Jalan Bukit Bego, Bantul, Yogyakarta. Dalam siaran persnya, KNKT menyatakan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh failed brake sickness. Di sisi lain, bodi bus yang keropos juga berkontribusi terhadap tingkat kematian akibat kecelakaan. Faktor lain yang berkontribusi terhadap kecelakaan ini adalah geometri jalan.

Berikut kronologi kecelakaan menurut KNKT:

1. Pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2022 pukul 06.30 WIB, bus 1507 EH M (selanjutnya disebut bus wisata) berangkat dari Bekonang Sukoharjo untuk tour ke Tebing Breksi, Puncak Pinus Becici dan lepas pantai Parangtritis. Bus wisata membawa 45 penumpang dan 2 awak bus.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

2. Usai tour di Tebing Breksi, bus wisata melanjutkan perjalanan menuju Puncak Becici Pinus via Heha Sky View Tour, Jalan Dlingo-Patuk Gunung Kidul.

3. Sekitar pukul 14.00 WIB, bus wisata akan melanjutkan perjalanan dari Puncak Pinus Becici menuju Pantai Parangtritis yang jalur geometrisnya penuh tanjakan dan tikungan.

4. Pengemudi bus menggunakan gigi tiga saat menuruni tanjakan yang panjang, dan mengerem beberapa kali dengan rem servis setiap kali memasuki tikungan untuk menghindari jurang atau tebing.

Bus wisata tersebut mengalami kecelakaan tunggal di Dusun Kedungbuweng, Desa Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul pada Minggu (6/2/2022).Bus wisata PO Gandos Abadi mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Bukit Bego, Bantul, Yogyakarta, Februari 2022 Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

5. Saat mendekati Bukit Bego, pengemudi merasa rem servis tidak berfungsi. Pengemudi berusaha memindahkan transmisi ke gigi rendah tetapi mengalami kesulitan dan akhirnya masuk ke posisi gigi netral.

6. Bus wisata tersebut akhirnya menabrak lereng Bukit Bego.

7. Dalam kecelakaan ini 14 orang meninggal dunia, 4 orang luka berat dan 29 orang luka ringan.

Sementara itu, Plt Kepala Subkomite Investigasi Kecelakaan LLAJ KNKT, Ahmad Wildan, dalam paparannya juga menyatakan kondisi bus sangat tidak layak pakai. Menurut Wildan, pelatih PO Gandos Abadi yang terlibat kecelakaan tidak memiliki sabuk pengaman. Parahnya, kondisi bus mulai keropos, terserang karat dan tidak menggunakan kaca pengaman.

Wakil Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan KNKT LLAJ Ahmad WildanWakil Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan LLAJ KNKT Ahmad Wildan Foto: Zoom Screenshot

“Kami melihat lalu lintas semakin meningkat, bodi kendaraan sangat keropos. Jadi ketika ada benturan, itu berubah bentuk menjadi ruang bertahan hidup dan ini meningkatkan jumlah kematian dan dengan demikian membunuh korban, ”kata Wildan dalam Forum Humas dan Rilis Media “Keselamatan Bus Pariwisata di Indonesia (Studi Kasus Kecelakaan Bus Wisata di Tebing Bego, Bantul), Rabu (30/11/2022).

“Kemudian atap bus jatuh, kursi penumpang tidak dilengkapi sabuk pengaman dan kami menemukan kaca jendela tidak terbuat dari kaca pengaman. Jadi ini berbahaya,” lanjut Wildan.

Selain rem blong dan kondisi bus yang tidak beroperasi, Wildan juga menegaskan lokasi kejadian yang ekstrim untuk kendaraan besar seperti bus dan truk.

“Yang kami tekankan di Jalan (Bukit Bego) terkait dengan garis lintang. Dengan lebar 6 hingga 7 meter, sedangkan alinyemen mendatar dipenuhi belokan patah-patah dan belokan ganda, hal ini berbahaya bagi kendaraan panjang seperti bus dan truk yang panjangnya mencapai 9 meter ke atas. Karena saat dia memasuki manuver, dia mengalami gaya sentrifugal dan dia pergi ke arah yang berlawanan. Ini menjadi perhatian kami karena risiko tabrakan langsung di jalan sangat tinggi,” kata Wildan.

Tonton Video “Sopir di Bukit Bego Maut Masih Diduga Lalai”
[Gambas:Video 20detik]
(lua/rgr)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button