Virgin Beach, Wisata Tersembunyi di Balik Perbukitan Sidoasri - WisataHits
Jawa Timur

Virgin Beach, Wisata Tersembunyi di Balik Perbukitan Sidoasri

JATITIMES – Pariwisata merupakan salah satu potensi wisata yang ada di Kabupaten Malang. Terutama untuk wisata alam. Sebagai daerah terluas kedua di Jawa Timur, Kabupaten Malang memang terkenal dengan keanekaragaman potensi alamnya dengan panorama yang memang memanjakan mata.

Baik gunung, bukit, sumber wisata pantai yang terkenal di kalangan wisatawan.

Salah satu yang mulai berkembang adalah Virgin Beach yang terletak di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Sesuai dengan namanya, Kepala Desa Sidoasri Andiek Ismanto menyebut pantai ini disebut Virgin Beach karena selama ini hampir tidak terjamah oleh pengunjung.

“Hanya di hari libur saja yang penuh, tapi masih relatif sepi. Setidaknya sekitar 100 hingga 200 (pengunjung) per minggu,” kata Andiek.

Saat ini, Virgin Beach dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Sidoasri. Ke depan, pihaknya berencana mengembangkan Virgin Beach, salah satu potensi Desa Sidoasri.

“Saat ini tiketnya tidak dimuat. Pengelola hanya mengambilnya dari layanan perawatan kendaraan. Untuk roda dua Rp 3.000,” jelas Andiek.

Salah satu sudut Virgin Beach (Foto: Istimewa).

Virgin Beach masih terlihat indah. Posisinya berada di antara perbukitan yang masih hijau, udara segar masih bisa dirasakan di pantai ini. Tentu dengan nuansa pantai yang tidak diragukan lagi. Pasirnya yang berwarna coklat juga terlihat bersih.

“Ya, kami masih memelihara tanaman atau pohon yang cocok di Virgin Beach. Salah satunya adalah Hutan Nyamplung. Kami berusaha melestarikan keindahannya,” jelas Andiek.

Saat ini pantai juga menjadi salah satu objek penelitian Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Direncanakan akan didirikan beberapa keramba jaring apung (KJA). Yang nantinya akan digunakan untuk budidaya ikan, penelitian dan wisata alam.

“Ikan di sini (Pantai Perawan) banyak ikan GT (Giant Trevally). Keramba jaring apung yang digagas ITS ini berukuran 16 meter persegi. Itu karena nanti ada semacam rumah yang berdiri di atas air, saat ini proses penanaman jangkar masih berlangsung,” pungkasnya.

Namun pada saat ini aksesnya cenderung cukup sulit. Dengan medan yang cukup terjal, khas perbukitan, dan ada beberapa titik jalan yang perlu perbaikan. Dan rambu lalu lintas masih minim. Untuk menuju pantai ini, waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar 3 jam jika berangkat dari Kota Malang.

“Kemarin baru kami sampaikan arahannya ke Dishub (Dinas Perhubungan), mudah-mudahan segera bisa dilaksanakan,” tambah Andiek.

Source: www.malangtimes.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button