Kinerja Ekspor Dipastikan Turun 2023, Begini Strategi Pengusaha Jatim - WisataHits
Jawa Timur

Kinerja Ekspor Dipastikan Turun 2023, Begini Strategi Pengusaha Jatim

Bisnis.comSURABAYA – Pelaku usaha di Jawa Timur menyiapkan berbagai strategi untuk menopang kinerja ekspor di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan di tahun 2023.

Wakil Ketua Kadin Jatim Tommy Kaihatu mengatakan, tantangan perekonomian global yang diperkirakan akan berubah-ubah pada tahun depan memang tidak mudah dihadapi, namun para pengusaha harus terus berupaya meningkatkan kinerja perekonomian berbagai negara. Menjaga dan meningkatkan sektor , termasuk ekspor.

“Kita harus tetap optimis karena Indonesia pada dasarnya memiliki kekuatan yang sebanding seperti pangsa pasar dalam negeri yang besar, letak geografis, sumber daya alam dan sumber daya manusia/SDM dapat lebih dikembangkan lagi,” ujarnya dalam Siaran Media Akhir Tahun Kadin Jatim, Senin (12/12). /26/2022).

Ia mengatakan Bank Indonesia sendiri memperkirakan pertumbuhan ekspor tahun depan akan positif pada kisaran 6-6,8 persen secara tahunan, atau mendahului pertumbuhan perdagangan dunia yang hanya tumbuh 1 persen, menurut WTO. Perkiraan ini berarti ekspor Indonesia akan mengalami penurunan 20 persen pada tahun 2023.

Namun, lanjutnya, KADIN Jatim akan terus mempromosikan seluruh potensi yang ada melalui berbagai strategi yang telah disusun, antara lain memperluas peluang ekspor ke negara tujuan ekspor nontradisional dan sebagai cara yang efektif melalui misi dagang untuk mempromosikan dan meningkatkan orientasi ekspor ke negara-negara yang pertumbuhan ekonominya masih relatif baik.

“Bahkan ketika terpaksa menembus negara pengekspor tradisional yang pertumbuhan ekonominya sedang melambat, pilihan barang ekspor harus disesuaikan dengan skala prioritas kebutuhan negara tersebut,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pengusaha perlu memperluas perdagangan antarprovinsi sebagai pasar alternatif bagi beberapa komoditas ekspor yang pertumbuhannya melambat sehingga tidak sepenuhnya berorientasi ekspor, seperti industri garmen dan alas kaki Jabar yang akhirnya terpuruk.

“Dalam jangka menengah, Kadin mendorong peningkatan penanaman modal asing terkait industri sekunder hilir berbasis agro dan mineral ekstraksi, sehingga Indonesia menjadi pusat industrialisasi kebutuhan dasar dunia, sekaligus menciptakan lapangan kerja yang luas sebagai antisipasi bonus demografi. ” jelasnya.

Adik Dwi Putranto, Ketua Kadin Jatim, menambahkan Kadin Jatim berperan dalam mendorong peningkatan dan perluasan ekspor ke negara-negara nontradisional, dan bersama Pemprov Jatim, Kemendag dan Kemlu melakukan misi dagang langsung ke Arab Saudi dan Malaysia, termasuk pengembangan program Surabaya Export Center (ECS).

“Ke depan, Kadin akan terus mengawal fasilitas investasi yang diberikan pemerintah, serta mempromosikan peluang investasi di Jatim dan potensi objek wisata untuk menarik wisatawan,” ujarnya.

Program ECS yang membawahi 9 provinsi yakni Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Kalimantan ini mencatatkan ekspor sebesar US$72 juta atau setara 113 persen pada 2021, mengalahkan target semula US$64 juta-melampaui dolar.

Hingga November tahun ini, kinerja ekspor melalui ECS sebesar US$106 juta, melampaui target 2022 sebesar US$100 juta, sedangkan target ECS 2023 tetap ditetapkan oleh Departemen Perdagangan.

Teknisi Strategi Promosi dan Pemasaran ECS Fernanda Reza Muhammad menambahkan, Jatim berkontribusi sekitar 60 persen terhadap realisasi keberhasilan ekspor tersebut karena sektor manufaktur di Jatim sangat kuat.

“Sebagian besar ekspor Jawa Timur adalah produk manufaktur, berbeda dengan daerah lain. Kalau Kalimantan menyumbang produk sektor primer, belum banyak industrialisasi seperti di Jawa Timur,” ujarnya.

Untuk lebih banyak berita dan artikel, lihat Berita Google

Tonton video yang direkomendasikan di bawah ini:

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button