Upaya mengangkat warga dari kemiskinan: ubah sampah menjadi rupiah - WisataHits
Jawa Timur

Upaya mengangkat warga dari kemiskinan: ubah sampah menjadi rupiah

WAKTU JATIM – Diharapkan dalam satu atau dua tahun ke depan sudah ada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tergabung dalam Kelompok Kesejahteraan Sosial (K3) Karangrejo di Desa Karangrejo, Banyuwangi yang akan mengajukan pengunduran diri atau wisuda ke KPM.

Pernyataan tersebut disampaikan Sugeng Pramono yang akrab disapa Mas Pram Penasehat K3 Karangrejo saat melaksanakan program kegiatan rutin yang dilakukan warga kawasan Kaliasin, Desa Karangrejo, Banyuwangi pada Kamis (17/11/2022).

Baca Juga:DPKPCK Kabupaten Malang Pastikan Renovasi Rumah PKE PSBS Berlangsung Dan Tepat Sasaran

“Sebenarnya ini kegiatan rutin yang dilakukan kelompok masyarakat (Pokmas) dan anggota K3 sejak Juli 2022 untuk mengubah sampah menjadi rupiah,” jelas Pram.

Menurutnya, kegiatan yang dilakukan berawal dari kegiatan KPM Ibu-ibu yang mengadakan pertemuan rutin setiap bulan. Saat ini sedang dibentuk Pokmas K3 Karangrejo yang didedikasikan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Menurutnya, dengan menerapkan slogan “Mengabdi Untuk Negeri”, kawasan Karangrejo dapat menjadi wisata edukasi sampah yang melengkapi berbagai destinasi wisata di Banyuwangi.

“Harapan kami ke depan pengelolaan sampah bisa menjadi edukasi pariwisata karena ada dua Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Karangrejo yang selalu kelebihan beban karena pengolahan sampah yang tidak tepat,” tambah pria Karangrejo itu.

Pokmas K3 Karangrejo ingin menjadi bagian dari pemerintah dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dengan mengelola sampah secara bijak dan benar. Melalui pemilihan dan penimbangan sampah, Kelompok Masyarakat K3 Karangrejo mampu membantu korban banjir bandang di Sobo dan Kalibaru dengan pakaian fungsional.

Baca juga: Pelaku pencabulan dua perempuan di Dau terancam 2 tahun 8 bulan penjara

“Baju yang kami timbang dan sortir, jika ada yang layak pakai, kemudian dicuci dan digunakan untuk aksi sosial, misalnya untuk korban banjir. Sedangkan pakaian yang tidak layak pakai didaur ulang menjadi vas bunga dan berbagai kerajinan lainnya,” pungkas Pram.

Sementara itu, Mochamad Suryo Santoso Fasilitator Program Keluarga Harapan (PKH) Bakti Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi mengatakan, sebagai fasilitator pihaknya berharap masyarakat secara bertahap bisa mandiri dan tidak mengharapkan bansos dari masyarakat. Pemerintah.

“Salah satunya adalah mengelola sampah dalam rupiah untuk memutus mata rantai kemiskinan. Ada juga bisnis yang bisa diwariskan ke anak cucu,” jelas alumni Universitas Malang (UM) itu.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button