Untuk menjaga kelestarian alam di destinasi wisata, Injourney menerapkan energi hijau melalui anak perusahaan - WisataHits
Yogyakarta

Untuk menjaga kelestarian alam di destinasi wisata, Injourney menerapkan energi hijau melalui anak perusahaan

Foto: Dok. Cedera

Jakartakita.com – PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) atau Injourney berkomitmen untuk melaksanakan berbagai program energi hijau (energi hijau) di berbagai destinasi pariwisata.

Komitmen ini merupakan upaya untuk terus melestarikan alam dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan di sektor pariwisata.

mewujudkan implementasi energi hijau Di industri pariwisata, Injourney bekerja sama dengan semua pihak, termasuk anak perusahaan.

Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata Injourney, menjelaskan keterlibatan aktif ini penting untuk mempercepat transisi menuju energi terbarukan dan hijau.

program energi hijau Hal ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap Presidensi G20 Indonesia, khususnya dalam mencapai tujuannya Emisi Nol Bersih (NZE) pada tahun 2060.

“Penggunaan energi konvensional menyebabkan emisi CO2 tinggi dan berkontribusi terhadap perubahan iklim, yang berdampak negatif pada alam. Injourney dan anak perusahaannya berupaya semaksimal mungkin untuk berkontribusi aktif dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan sektor pariwisata sekaligus melindungi ekosistem di sekitar destinasi wisata dari dampak negatif energi konvensional. Kami berharap kontribusi dan kerjasama yang telah dilakukan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan melestarikan alam di Indonesia,” kata Maya dalam siaran pers yang diterima. Jakartakita.comakhir-akhir ini.

Sejauh ini ada implementasi yang berbeda energi hijau yang dilakukan Injourney melalui anak perusahaannya, yaitu;

PT Angkasa Pura I saat ini sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar.

Pada tahap awal, PT membangun Angkasa Pura I melalui PLTS Angkasa Pura Property berupa 288 unit solar panel system dengan kapasitas 155 kilowatt.

PLTS ini akan dibangun dan ditenagai di garasi parkir internasional domestik dan di stasiun tol Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Selain di Bandara I Gusti Ngurah Rai, pembangunan PLTS juga dilakukan di Bandara Internasional Yogyakarta, Kulonprogo.

Anak usaha Injourney lainnya, yakni PT Angkasa Pura II, menargetkan 20 bandara bisa menggunakan PLTS pada 2025.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Angkasa Pura II rencana utama perkembangan bandara ramah lingkungan Tahun 2021-2030.

rencana utama Hal ini merupakan upaya Angkasa Pura II untuk mewujudkannya bandara yang cerdas dan terhubung.

Implementasi yang diharapkan rencana utama Hal ini dapat meningkatkan daya saing sekaligus mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan oleh bandara.

Selain itu, lima destinasi pariwisata unggulan, yaitu; Kawasan candi Borobudur, kawasan candi Prambanan, Bali, Lombok dan Labuan Bajo juga menjadi fokus penerapan energi terbarukan.

Sebanyak 27 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah dibangun di lima besar destinasi pariwisata tersebut.

Selain itu, The Nusa Dua yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai situs utama perhelatan G20 memiliki 15 unit SPKLU.

Foto: Dok. Cedera

Dengan adanya SPKLU ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik serta upaya transisi energi bersih di Indonesia.

Selain itu, ITDC juga memiliki program untuk mendukung energi hijau di tempat-tempat wisata. Hal ini dicapai melalui penggunaan kereta sebagai kendaraan darurat.

ITDC juga bekerja sama dengan Toyota untuk menyediakan transportasi ramah lingkungan berupa: Proyek mobilitas kendaraan listrik cerdas (EV). atau mobil listrik.

Saat ini terdapat 20 unit Toyota COMS (1 penumpang), 5 unit Toyota C+pod (2 penumpang) dan 5 unit Toyota Prius (4 penumpang) yang dapat digunakan oleh pengunjung tidak hanya di kawasan Nusa Dua, tetapi untuk Area Tanjung Benoa dan Jimbaran, sesuai rekomendasi tim operasional Toyota saat pengunjung melakukan pemesanan.

Berbagai proyek selain Bali energi hijau juga fokus pada berbagai destinasi wisata unggulan lainnya.

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk implementasi yang adil energi hijau di Indonesia dan mendukung pertumbuhan lima destinasi wisata teratas tersebut. “Selanjutnya, proyek energi hijau ini akan menjadi satu Memamerkan kerjasama yang erat dari semua pihak untuk mendorong terwujudnya kelestarian lingkungan yang berkelanjutan,” kata Maya.

Destinasi wisata yang juga berlaku energi hijau adalah Sarina.

Sarinah memiliki berbagai program yang fokus pada konsep ramah lingkungan.

Misalnya, beberapa program ini menggantikan kantong plastik dengan kantong kertasmempresentasikan konsep bisnis 3P (orang, keuntungan, dan planet), mendorong mitra untuk menggunakan pewarna alami dan mendukung penggunaan sedotan sekali pakai yang terbuat dari bahan ramah lingkungan.

Maya menjelaskan selain program di atas, Sarinah juga bekerja sama dengan desainer lokal untuk mempromosikan gerakan tersebut membuat baru dan penggunaan kembali dalam program mode berkelanjutan.

“Seiring berjalannya waktu, permintaan akan produk fashion terus meningkat. Selain itu, tren dunia fashion yang berubah dengan cepat mendorong konsumen untuk melakukan konsumsi. Kami berusaha menghindari sikap konsumtif ini dan melakukannya melalui program mode berkelanjutan“jelas Maya.

Saat ini ada beberapa mitra di Sarinah yang memberikan dukungan mode berkelanjutan. Mitra tersebut antara lain Torajamelo, Noesa dan KaInd.

“Kami akan terus bekerja sama dengan mitra lokal mode berkelanjutan sebagai salah satu trend baru dalam dunia fashion. Upaya tersebut tentunya menjadi dukungan kami kepada pemerintah dalam mewujudkan pemanfaatan produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan sehingga bisa mengurangi potensi kerusakan lingkungan,” kata Maya.

PT Hotel Indonesia Natour (HIN) juga berkomitmen terhadap perlindungan lingkungan di hotel-hotel yang dikelolanya.

HIN menjalankan kampanye melalui jaringan hotelnya planet bahagia bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam.

program planet bahagia Mengajak tamu hotel untuk menggunakan kembali handuk untuk mengurangi konsumsi air untuk mencuci handuk yang hanya digunakan sekali.

Anak perusahaan Injourney lainnya, yaitu PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) juga mempresentasikan konsep tersebut. energi hijau di lokasi wisata yang dikelolanya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Hal ini diwujudkan melalui pengembangan alat transportasi Tram Mover berbasis listrik, yang merupakan hasil kerjasama dengan PT INKA.

Kerjasama antara TWC dan PT INKA diharapkan dapat mendorong implementasi transportasi berbasis energi terbarukan di destinasi wisata lainnya. Injourney berharap dengan mengadopsi energi terbarukan, anak perusahaannya dapat mendukung upaya perlindungan lingkungan dan pelestarian ekosistem alam Indonesia.

Dengan demikian, perubahan iklim dapat dicegah yang berdampak negatif terhadap kelestarian ekosistem di Indonesia.

Source: jakartakita.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button