Anggota DPD: Atasi Kemiskinan di Jateng-Selatan, Butuh KA Commuter Jogja-Purwokerto - WisataHits
Yogyakarta

Anggota DPD: Atasi Kemiskinan di Jateng-Selatan, Butuh KA Commuter Jogja-Purwokerto

Anggota DPD: Atasi Kemiskinan di Jateng-Selatan, Butuh KA Commuter Jogja-Purwokerto

Integrasi ekonomi Jawa Tengah Selatan – Jogja berpotensi untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Senator DPD Jawa Tengah DR Abdul Kholik mengatakan saat ini sudah saatnya implementasi integrasi kereta api komuter di wilayah Jawa Tengah-Selatan dengan Jogja dan Jawa Tengah-Timur. Karena kawasan tersebut memiliki potensi pembangunan yang saling mendukung, sehingga pembangunan kebutuhan mobilitas warga dan distribusi logistik dapat dilakukan secara cepat, efisien dan ekonomis.

“Selama ini KA lokal yang ada adalah Solo, Jogja, hingga Kutoarjo. Kini tinggal memperpanjang jalur lewat Kebumen, Kroya, hingga Purwokerto agar perdagangan, jasa, dan pariwisata bisa terhubung. Selain itu, Bandara Yogyakarta yang kini menjadi jalur komuter akan menjadi motor utama pembangunan perekonomian daerah,” kata Abdul Kholik, Kamis (5/1/2023).

Misalnya, menurut Kholik, di bidang pariwisata, Jogja yang menjadi tujuan utama wisatawan perlu didukung dengan destinasi wisata alam yang tersebar di wilayah selatan Jawa Tengah. Jogja kental dengan wisata sejarah dan budaya, namun wisata pantai dan gunung di kawasan ini belum dikembangkan secara maksimal. “Jadi ketika kawasan ini terintegrasi, destinasi wisata akan lengkap, misalnya dari kawasan Batu Raden, pesisir selatan Jawa Tengah, hingga Yogyakarta.

”Dari sudut pandang kami, masalah kemiskinan di daerah dapat diatasi dengan mengintegrasikannya ke dalam S-Bahn. Pasalnya, wilayah yang terbentang antara Purwokerto hingga Yogyakarta ini belum memiliki faktor pendorong kemajuan ekonomi daerah. Pilihan yang realistis adalah terhubung dengan Jogja,” katanya.

Selain itu, menurut Kholik, secara geografis, baik secara ekonomi maupun sosiologis, wilayah tersebut memiliki budaya yang hampir sama. Secara historis itu milik daerah Mataram. Pada masa pertempuran, daerah antara Yogyakarta dan Purwokerto merupakan medan gerilya Pangeran Diponegoro.

“Keberadaan KA komuter dari Jogja ke Purwokerta dan sebaliknya sangat strategis. Karena sekarang sudah ada KA komuter yang mengitari Jawa Tengah, sangat tidak efektif untuk pengembangan wilayah selatan Jawa Tengah. Itu karena KA komuter Joglo Semarkerto (Joglo, Solo, Semarang Purwokerto) terlalu panjang, sehingga frekuensinya lebih rendah,” ujarnya.

Oleh karena itu, Kholik menegaskan, sebaiknya saat ini dikembangkan KA komuter yang lebih pendek seperti Eskpres Prambanan. Jalur kereta ini akan diperpanjang hingga Purwokerto. apalagi kedepannya perlu dikembangkan kereta api dari Purwokerto sampai Pengandaran agar seluruh wilayah Jawa Tengah-Selatan dan Jawa Barat terhubung. “Kereta api ini sebenarnya sudah ada sejak zaman kolonial. Bahkan ada jalur kereta api dari Purwokerto ke Wonosobo melalui Purbalingga dan Banjarnegara,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button