Untuk menghindari kritik seperti orang asing yang viral mengunjungi Gunung Bromo, ikuti pantangan di bawah ini - WisataHits
Jawa Barat

Untuk menghindari kritik seperti orang asing yang viral mengunjungi Gunung Bromo, ikuti pantangan di bawah ini

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Bagi Anda yang ingin berwisata ke Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, harus mematuhi larangan suku Tengger. Hal ini harus dilakukan untuk menghindari kritik dari umat Hindu Tengger di kawasan Bromo. Karena di Bromo banyak terdapat tempat-tempat keramat dan keramat yang harus kita waspadai dan jangan melakukan hal-hal yang aneh dan sembrono.

Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui. Apa yang harus dan tidak boleh kita lakukan saat berada di Bromo. Berikut pemaparan Supoyo, seorang kepala adat suku Tengger Probolinggo, saat kami berwisata ke Gunung Bromo.

Pengunjung yang datang dan mendaki ke puncak Kawah Bromo harus mematuhi larangan warga Tengger Bromo. Antara lain, buang air kecil dengan pemandangan Gunung Bromo, lempar batu ke Kawah Bromo dan membawa barang-barang di sekitar Gunung Bromo untuk dibawa pulang.

Supoyo mengatakan, tak perlu takut dengan sisi misterius dan sakral gunung yang selalu disucikan oleh suku Tengger yang bermukim di empat kabupaten yakni Lumajang, Malang, Pasuruan, dan Probolinggo.

travel-mount-bromo-bb37219634889f812.jpgWisata Gunung Bromo terindah di dunia (Foto: Dicko W/TIMES Indonesia)

“Yang paling penting adalah menjaga kata-kata Anda, dan hati Anda harus murni. Jangan mengucapkan kata-kata kotor dan jelek,” kata pria yang juga anggota DPRD Kabupaten Probolinggo itu.

“Jika pengunjung dari dalam dan luar negeri ingin masuk ke Kawah Bromo dan sekitarnya, harus mematuhi larangan yang dikeluarkan oleh warga suku Bromo Tengger yang berdomisili di empat kecamatan tersebut,” kata Supoyo.

Seperti yang terjadi baru-baru ini. Sebuah video aksi turis asing atau bule buang air kecil di kawah Gunung Bromo membuat heboh warganet di sejumlah akun media sosial. Video turis asing buang air kecil di kawah Gunung Bromo diunggah ke media sosial Instagram @hometown.earth Selasa dini hari. Postingan itu mendapat 257 suka dan 520 komentar pada saat itu.

Warga Suku Tengger dan Balai Taman Nasional Bromo Tengger atau BB TNBTS menyayangkan dan mengutuk peristiwa ini. Demikian disampaikan Kabag Analisis Data dan Humas TNBTS, Syarif Hidayat.

Ia menyayangkan perilaku para turis asing tersebut. Karena perilaku ini sangat tidak etis karena seseorang buang air kecil sembarangan dan melanggar kesucian tempat yang dihormati oleh umat Hindu, suku Tengger.

“Bromo Tengger Semeru selain eksotis, tempatnya juga disucikan dan dihormati oleh masyarakat Tengger, sehingga pengunjung atau siapapun yang berkunjung ke tempat tersebut harus menjaga dan menghormati kesucian tempat-tempat yang ada di Bromo,” kata Syarif, Rabu (14 April). .9/2022). ).

Syarif mengungkapkan pihaknya masih melakukan identifikasi terhadap turis tersebut. Dan sampai saat ini masih belum diketahui dari mana asal wisatawan dan dari negara mana. Sharif juga tidak tahu kapan itu terjadi.

Ini adalah kecamatan suku Tengger dan TNBTS jika melebihi pantangan saat berwisata ke Gunung Bromo. Untuk mencari keamanan dan kenyamanan kita harus mematuhi aturan atau larangan terutama saat kita berada di kawah gunung bromo.

Kejadian buang air kecil sembarangan di Kawah Bromo yang dilakukan oleh bule atau turis asing ini menarik perhatian warga Kabupaten Probolinggo, netizen dan warga di seluruh Indonesia. Karena diyakini di kawasan wisata Gunung Bromo tidak ada toleransi terhadap suku Tengger yang beragama Hindu.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button