Orang-orang yang kembali menghindari duduk sampai Gresik, Bakulliegen dan Benjeng Laris Manis - WisataHits
Jawa Timur

Orang-orang yang kembali menghindari duduk sampai Gresik, Bakulliegen dan Benjeng Laris Manis

Gresik

Kemacetan di Jalan Sitsampeyan akibat perbaikan beton membawa berkah bagi para penjual Es Flecken dan Buah Siwalan. Banyaknya arus mudik Idul Adha yang memilih jalur alternatif membuat pedagang di Jalan Raya Metatu, Benjeng, Gresik memonetisasi.

“Sudah banyak yang terjadi sejak kemarin, banyak orang sudah pulang dari sini. Sepertinya mereka akan kembali ke Lamongan. Syukurlah ada banyak hal yang terjadi hari ini juga. Apalagi cuacanya panas sekali,” kata Markat, penjual buah Legend dan Siwalan, Sabtu (7/9/2022).

Markat sebelumnya mengaku sering berpindah-pindah tempat berjualan. Namun, setelah mencapai usia 65 tahun, pria Tuban memutuskan untuk menjual buah Siwalan dan Legenda di jalan yang menghubungkan Benjeng dan Balongpanggang.

“Saya baru berjualan di sini selama 8 bulan. Dulu saya sering berpindah-pindah. Tapi sekarang saya jual di sini karena saya sudah tua. Saya sudah berjualan sejak saya berusia 19 tahun,” katanya kepada Markat.

Markat mengaku bisa meraup untung hingga Rp 600.000 dalam satu hari di hari raya Idul Adha ini. Berbeda dengan Idul Fitri kemarin, dia mengaku kali ini terjadi peningkatan penjualan sebesar Rp 100.000. Pada hari biasa, ia mendapat untung Rp 300.000 dalam satu hari.

“Kemarin saya terima 600.000 rupiah, hari ini masih 580.000. Kadang-kadang 200.000 pada hari kerja. Pada hari Sabtu atau Minggu biasanya 300.000. Kalau musim lebaran kemarin lumayan ramai tapi tidak seramai sekarang,” ujarnya kepada Markat.

Menurutnya, sebagian besar pelanggan baru yang mampir adalah pengemudi yang hendak pulang. Pemudik memilih jalan alternatif untuk menghindari kemacetan di Jalan Sitsampeyan dengan melintasi jalan alternatif dari Cerme, Benjeng, hingga Balongpanggang.

“Saat saya tanya, dia bilang mau pulang kampung. Ingin Idul Adha di rumah. Ada yang ke Lamongan, ada yang ke Balongpanggang. Mereka terutama dari Kota Gresik dan Surabaya,” kata Markat.

Rami, warga Surabaya, mengaku lebih memilih menyeberang Jalan Metatu daripada terjebak macet di Jalan Sitsampeyan. Dia dan keluarganya ingin pergi ke Lamongan untuk merayakan Idul Adha di kampung halaman suaminya.

“Ini hanya di sini. Saya takut terjebak macet ketika saya melewati sana (Duduksampeyan). Kok ada penjual siwalan, jadi mampir beli oleh-oleh. Istirahat dulu minum Eslegen,” kata Rami.

Rami mengaku lebih memilih stand Markat karena tempatnya yang asik. Selain berada di bawah pohon, booth Markat berada persis di sebelah kolam ikan, yang setidaknya lebih enak dipandang mata saat menghadap ke jalan.

“Iya, saya cuma mau mampir kesini aja, suasananya adem. Jadi pas. Minum Legenda, makan buah Siwalan, plus ada kolam seperti telaga,” ujarnya sambil tertawa. “Jadi ini seperti tumpangan gratis untuk pulang.”

Tonton Videonya: “Anggota yang Dikonfirmasi Melakukan Kesalahan Terkait Pelecehan, Kapolres Gresik Minta Maaf”
[Gambas:Video 20detik]
(dpa/Minggu)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button