Untuk Konservasi Ekosistem Sungai, 7 Kampung Tematik Kota Malang Gelar Festival Kali Brantas - WisataHits
Jawa Timur

Untuk Konservasi Ekosistem Sungai, 7 Kampung Tematik Kota Malang Gelar Festival Kali Brantas

Samsul Subakri, seniman yang akrab disapa Mbah Kardjo, saat memberikan sambutan saat Kampanye Kaliku Putih Bersih di Kampung Putih, Klojen Kota Malang, Senin (25/07/2022). (Tidak)

BACAMALANG.COM – Sungai Brantas berhulu di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Mata air ini berasal dari tampungan air Gunung Arjuno kemudian mengalir ke Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto. Di Kabupaten Mojokerto, sungai ini bercabang menjadi dua Kali Mas (menuju Surabaya) dan Kali Porong (menuju Porong, Kabupaten Sidoarjo).

Sungai Brantas memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 11.800 km² atau seluas Provinsi Jawa Timur. Sungai utama sepanjang 320 km dan mengalir di sekitar gunung berapi aktif, Gunung Kelud.

Mengingat sejarah dan manfaat sumber kehidupan dan kelestarian lingkungan, maka perlu diberikan peringatan melalui acara tersebut untuk mengaktifkan kembali pentingnya nilai dan upaya pelestarian Sungai Brantas, atau sungai dari hulu hingga hilir.

Selama ini Event Kali Brantas sering diadakan di berbagai daerah, namun jarang di Kota Malang.

Padahal, di Kota Malang ada 7 desa tematik yang dilintasi sungai Brantas, sehingga setidaknya 7 desa tematik menjadikan sungai Brantas sebagai tempat interaksi dan aktivitas masyarakat, kata Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang Isa Wahyudi am Fringe. “Kampanye Bersih Kaliku Putih Kampungku” di Kampung Putih, Klojen Kota Malang, Senin (25/7.2022).

Camat Klojen Drs Heri Sunarko (duduk, tengah) menyaksikan penampilan Joko Tebon dalam Kampanye Bersih Kaliku Putih, Kampungku di Kampung Putih, Kota Klojen Malang, Senin (25/07/2022). (Tidak)

Isa mengatakan Pokdarwis Forkom Kota Malang secara serentak mengerahkan 7 desa tematik kota Malang untuk bersama-sama mengajak kampanye sungai atau sungai bersih dalam bentuk Festival Kali Brantas.

“Kegiatan ini sebagai upaya untuk merayakan dan memperingati pemanfaatan Sungai Brantas agar dampak kerusakan bisa diminimalisir. Selain itu juga sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan sungai,” imbuhnya.

Pria yang akrab disapa Ki Demang ini menjelaskan, gerakan konservasi Sungai Brantas meliputi warga sekitar DAS Brantas, masyarakat sungai, aktivis lingkungan, pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha dan pemangku kepentingan.

“Kegiatan yang dilakukan antara lain kampanye pelestarian mata air Brantas, pelestarian alam dan ekosistem ekologi Sungai Brantas, pagelaran seni pertunjukan berupa kegiatan ritual adat sebagai bagian dari pelestarian tradisi dan budaya sehingga agar tidak punah agar kunjungan wisatawan ke desa bertema Kota Malang ini diharapkan dapat meningkat,” ujarnya.

Camat Klojen Drs Heri Sunarko, M.Si yang hadir didampingi Lurah Klojen Waluyo mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi festival yang digelar dengan melibatkan warga tersebut.

“Jangan berhenti pada kegembiraan, itu harus berkelanjutan. Gerakan ini dari, oleh dan untuk warga, dan pemerintah siap mendukungnya,” kata Heri.

Festival Kali Brantas 2022 dimulai pada Minggu (24/7/2022) dengan sesaji Larung Kali Labuh di Desa Tembikar Dinoyo dan petik Tirto Amerto di Desa Tembikar Penanggungan. Agenda selanjutnya berturut-turut adalah Kampanye Bersih Kaliku di Kampung Putih (25/7/2022), Parade Brantas Sungaiku, Arema Kampungku di Kampung Biru Arema (26/7/2022), Jatuhnya Gunung Metri Kali Brantas di Kampung Tridi Kstarian dan Warna-warni Der Nyadaran Sungai Brantas di Desa Jodipan Warna-warni dan diakhiri dengan Damar Kambang Suluh Sungai Brantas di Desa Lentera Jodipan pada 27 Juli 2022. (ned)

Source: bacamalang.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button