Belajar membuat dupa di Desa Dalisodo | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media - WisataHits
Jawa Timur

Belajar membuat dupa di Desa Dalisodo | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media

POTENSI Kabupaten Malang berada di daerah terpencil. Tidak hanya wisata alam, tetapi juga kegiatan kemasyarakatan yang menarik untuk dipelajari. Di Kecamatan Wagir, misalnya. Selain melestarikan alam yang indah, ada kekayaan budaya yang dimiliki. Seperti pembuat dupa. Pengrajin dari Wagir memproduksi banyak kebutuhan untuk pemujaan berbagai agama.

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Lokasinya terletak di Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir. Puluhan pengrajin dupa mudah ditemui di desa ini. Belum terlalu tua, tapi sudah memiliki pasarnya sendiri. Hal ini merupakan salah satu potensi wisata edukasi yang dapat dimaksimalkan di Kabupaten Malang. Masyarakat telah memproduksi bahan baku dupa sejak tahun 1990-an.

Baru sekitar tahun 2001 warga mulai membuat dupa dalam bentuk produk jadi atau stik yang dipasarkan dalam kemasan khusus. Dupa itu kemudian dikirim ke sejumlah daerah yang membudidayakannya. Dupa telah diproduksi sejak tahun 2001. Tidak jarang kita jumpai mereka di jalan-jalan yang melintasi desa Dalisodo, tempat orang-orang menjemur bahan-bahan dan dupa di depan rumah mereka.

Mereka tidak hanya mengubah dupa menjadi parfum. Tetapi juga dupa setengah jadi yang melalui proses lain di pelanggan. Di masa pandemi Covid-19, warga sudah merelakan pekerjaannya membuat dupa. Namun setelah pandemi usai, mereka kembali membuat dupa. Selama produksi, dupa diekstraksi dari serbuk gergaji.

Serbuk dihancurkan dengan mesin dan dibentuk menjadi gulungan, yang direkatkan dengan lem kayu dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama berbulan-bulan setelah dicetak dalam bentuk gulungan. Kemudian proses selanjutnya pengecatan dengan pewarna buatan. Pesanan mayoritas didominasi oleh Pulau Bali. Ada juga pesanan dari Surabaya dan Banyuwangi.

Pembuat dupa akan membanjiri pesanan menjelang hari besar keagamaan penting seperti Hindu dan Budha. Pengiriman dilakukan seminggu sekali. Namun jumlahnya tidak sebanyak dulu. Asap berbagai bahan berbahan dasar kayu olahan. Diantaranya, dupa gaharu menjadi favorit, sedangkan wewangian menggunakan bahan alami dari bunga seperti melati dan cendana. (tyo/mar)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button