Bakti Sosial di Gajahmungkur. TKSK ingin kejelasan status, bukan hanya relawan
WONOGIRI, Suaramerdeka-solo.com – Pekerja sosial kabupaten (TKSK) mengharapkan kejelasan status. Pasalnya, TKSK masih disebut sebagai relawan dalam SK Menteri Sosial (Permensos).
Koordinator TKSK Provinsi Jawa Tengah Agung Supaat mengatakan TKSK berharap ke depan statusnya tidak hanya berstatus relawan.
“Kami berharap ada perubahan status yang jelas dari Kementerian Sosial (Kemensos). Biar jiwa dan semangat kita jadi relawan, tapi statusnya bukan sekedar relawan,” ujarnya usai menggelar bakti sosial dalam rangka Dies Natalis ke-13 TKSK Provinsi Jawa Tengah di Obyek Wisata Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri, Minggu (10/9).
Baca juga: Lalu Lintas Bhayangkara Kebaktian di Empat Titik
Ia mengatakan TKSK selama ini mendapat banyak perhatian dari pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.
“Kami juga ingin perhatian lebih dari Kementerian Sosial serta dinas sosial provinsi atau kota/kabupaten (dinsos),” katanya.
Sementara itu, peringatan HUT ke-13 TKSK di Provinsi Jawa Tengah diisi dengan berbagai bakti sosial. Yakni, pemberian Bantuan Sosial senilai Rp 1 miliar kepada Penyandang Kesulitan Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Baca Juga: Peringati Hari Bhayangkara ke-76, Polres Sukoharjo Gelar Bakti Sosial Donor Darah
Yakni berupa bantuan senilai Rp 393 juta kepada Kelompok Usaha Bersama (Kube), paket bantuan sembako senilai Rp 160 juta, pembagian 145 paket sembako, dukungan kelompok pemuda dan dukungan Kartu Sejahtera Jawa Tengah ( KJS).
Selain itu, pembagian empat kruk, penyerahan kendaraan roda tiga untuk difabel, 15 kursi roda, tiga rangka jalan kaki, pembagian 5.000 benih ikan, kunjungan ke empat panti sosial, bantuan benih pohon, pengobatan gratis, sumbing operasi bibir bekerjasama dengan Yayasan Permata, Sari dan RS PKU Muhammadiyah.
Source: solo.suaramerdeka.com
