Unpar Bandung telusuri keberagaman di desa labirin di Kota Bogor - WisataHits
Jawa Barat

Unpar Bandung telusuri keberagaman di desa labirin di Kota Bogor

Membelah


menciak

Membelah

Membelah

Surel


BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota Bogor (Pemkot) bekerjasama dengan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Walikota Bogor Bima Arya dengan Rektor Unpar Mangadar Situmorang.

Selain itu, kedua pihak bekerja sama dengan Bappeda Kota Bogor (Bappeda) Kota Bogor di Desa Labirin, Kebon Jukut, RW.10 Desa Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Senin (10/10). penelitian pengembangan. 10). /10/2022).

Pemilihan desa labirin tak lepas dari modal sosial yang dimilikinya berupa kebersamaan dalam keberagaman. Warga hidup rukun sebagai tetangga, saling menghormati, menghargai dan saling mendukung dalam keberagaman.

Walikota Bogor Bima Arya menyambut baik dan sangat senang Unpar bekerja sama dengan Kota Bogor untuk melestarikan dan mengembangkan ibu kota warga Labyrinth Village.

Kampung labirin merupakan salah satu kebanggaan kota Bogor berkat berbagai hal yang dimilikinya, dimulai dari modal sosial eksternal yang membuat warganya hidup rukun berdampingan dengan latar belakang yang berbeda.

Lanskap dan konturnya juga unik dan menarik, sehingga terdapat berbagai jenis kreativitas anak-anak, dan yang terakhir diberi nama Labyrinth Village karena bentuknya seperti labirin.

Letaknya yang berada di tengah kota dan tidak jauh dari kediaman Presiden dinilai sangat strategis oleh Bima Arya dan memiliki potensi yang sangat besar untuk lebih mengembangkan modal sosialnya dengan syarat warganya harus tetap rukun terus dibina dan kokoh serta ketiganya jenis potensi, mulai dari ekonomi, pariwisata, dll, akan dikembangkan lebih lanjut.

“Hari ini kami memulai proses kolaborasi antara Kota Bogor dan Universitas Katolik Parahyangan Bandung untuk melakukan penelitian terkait keragaman di Kampung Labirin, kawasan pluralisme. Nantinya akan dilakukan kajian dan penelitian tentang nilai-nilai apa yang berlaku di sini agar warganya bisa hidup berdampingan untuk waktu yang lama. Ini juga menunjukkan potensi apa yang masih bisa digali di masa depan,” kata Bima Arya.

Bagi Unpar, Bima Arya berharap dapat menggali dan menggali modal sosial yang kuat di Labyrinth Village, mulai dari cerita, faktor pendukung, statistik yang terkandung dan lain-lain. Menurutnya, jika tim Unpar melakukan investigasi, maka hasil yang diperoleh akan lebih disempurnakan.

“Di Desa Labirin, di beberapa rumah dari keluarga yang sama, agama yang dianut berbeda. Kita harus belajar dan semoga narasinya dimulai dari sini sehingga ada pesan dari kota Bogor untuk Indonesia bahwa keberagaman dimulai dari level terkecil, yaitu hidup bertetangga. Kami senang Unpar bisa belajar dari sini sehingga kami bisa mengirimkan lulusan Kampung Labirin ke Indonesia yang berwawasan nasional dari Bogor,” ujarnya.

Kanselir yang tidak disangka-sangka, Mangadar Situmorang, setelah mengunjungi beberapa titik di desa labirin, mengaku sangat tertarik dengan ibu kota dan nilai-nilai warga. Dapat menjadi panutan untuk hidup bertetangga yang toleran dan beragam serta saling mendukung.

“Kami memulai sesuatu karena sudah ada sesuatu di daerah atau di masyarakat. Setelah pemeriksaan dangkal ini masyarakat tampak sangat harmonis dalam keragamannya dan nantinya selama penelitian kita akan dapat mengetahui apa modal dan alasan yang mendasarinya. Kehadiran kami ingin bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor dan jajarannya. Kami ingin belajar bersama dengan warga bagaimana membangun kerukunan, membangun agar mereka bisa hidup rukun, saling menghormati, saling menghormati dan saling mendukung dalam keragaman yang sangat esensial.

Selain itu, bagaimana memajukan kebersamaan dan kerukunan yang menjadi modal dan kekuatan tidak hanya warga Kota Bogor tetapi juga bangsa Indonesia.

“Keberagaman yang saling menghargai, saling mendukung, keberagaman yang membuat kita bersaudara,” ujar Unpar.

Kedepannya, ia berharap kerjasama ini dapat bekerja sama dengan baik dengan masyarakat desa Labirin sehingga dapat direplikasi atau diduplikasi dan dikembangkan untuk masyarakat di daerah lain.

Usai penandatanganan, Bima Arya yang hadir didampingi Kepala Bappeda, Kepala Disparbud, Kepala Dinas Tapem Setda Kota Bogor, Sekda Kabupaten Bogor Tengah, perwakilan BKPSDM dan Disdik, mengundang Mangadar Situmorang dan jajarannya yang dipimpin oleh Lurah Babakan Pasar mengunjungi desa labirin.

Salah satunya adalah rumah ibadah Phan Kho Bio Vihara Maha Brahma Pulo Geulis yang memiliki rumah ibadah tiga agama yang berbeda. []

Source: bogor-kita.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button