Umbul Pengging: atraksi, harga tiket dan rute samping semua - WisataHits
Jawa Tengah

Umbul Pengging: atraksi, harga tiket dan rute samping semua

KOMPAS.com – Umbul Pengging terletak di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Umbul Pengging merupakan objek wisata berupa pemandian dengan nuansa kerajaan pada masa lampau.

Properti wisata ini merupakan tempat yang populer untuk menghabiskan liburan bagi masyarakat setempat.

Panji pengging

Atraksi umbul Pengging

Umbul Pengging memiliki tiga kolam pemandian. Kolam pertama terletak di dekat tempat parkir kendaraan yang disebut Umbul Temanten atau dalam bahasa Indonesia berarti pengantin.

Kolam pemandian yang kedua adalah Umbul Duda yang terletak di belakang Umbul Temanten. Umbul Duda merupakan kolam terkecil diantara ketiga kolam lainnya.

Pemandian terdekat adalah Umbul Ngabean yang terletak di sebelah timur kawasan Umbul Pengging.

Baca Juga: Umbul Pengging Boyolali Dibuka, Bisa Mandi Nuansa Kerajaan

Ketiga spanduk ini memiliki arsitektur yang erat kaitannya dengan sentimen kerajaan. Mandi di pemandian ini seperti dulu di istana kerajaan.

Selain ketiga umbul tersebut, terdapat pemandian yang tidak alami maupun buatan. Pemandian ini disebut Umbul Anak dan diperuntukan bagi anak-anak.

Umbul yang tidak terlalu dalam ini dilengkapi dengan permainan anak-anak.

Selain berenang, pengunjung yang hobi memancing juga bisa mengunjungi Win-Win Fishing Area yang terletak di sebelah selatan Umbul Ngabean.

Kisah Umbul Pengging

Umbul Pengging merupakan salah satu Kost Ngeksi Full. Dimana bagian Kost Ngeksi Full meliputi Masjid Ciptomulyo dan Kompleks Makam Astana Luhur.

Menang-Menang Memancing di Komplek Umbul Pengging, Boyolali.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Menang-Menang Memancing di Komplek Umbul Pengging, Boyolali.

Ngeksi Purna Guesthouse terletak di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Tempat ini berada di tengah pemukiman penduduk dengan akses yang sangat mudah.

Nama Pengging sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Nama itu muncul kembali pada zaman kerajaan Mataram Islam pada masa pemerintahan Paku Buwono III.

Baca Juga : Cara Menuju Boyolali Pengging Banner dan Harga Tiket Masuk

Kemunculannya adalah ketika salah seorang keturunan Sultan Hadiwijaya telah memperoleh kedudukan sebagai pujangga di kerajaan Mataram Islam, yaitu R Ng Yasadipura I yang sangat terkenal.

Sepeninggalnya, R Ng Yasadipura I dan keturunannya yaitu R Ng Yasadipura II dan R Ng Yasadipura III dimakamkan di pekuburan di belakang masjid.

Kompleks makam yang dikenal dengan nama Astana Luhur ini sering dikunjungi oleh Paku Buwono IX dan Paku Buwono X.

Saat itu, Paku Buwono X mendirikan wisma bernama Ngeksi Purna untuk keperluan ziarah yang dilengkapi dengan tiga panji.

Umbul-umbul Pengging yang terdapat di Wisma Ngeksi antara lain Umbul Pengging, Umbul Ngabean dan Umbul Baki Dhuda.

Sampai saat ini, Umbul Pengging masih digunakan untuk mengadu nasib dan berdoa dengan melakukan ritual khusus.

Biaya masuk ke Umbul Pengging

Untuk menikmati Umbul Penging pengunjung dikenakan harga tiket yang cukup murah yaitu Rp 3.500 pada hari biasa dan Rp 4.500 pada hari libur nasional, Natal, Syawal dan Tahun Baru.

Baca Juga: Biaya Masuk Umbul Pengging, Pemandian Alam Kerajaan di Boyolali

Biaya parkir kendaraan adalah Rp 1.500 untuk sepeda motor dan Rp 2.500 untuk mobil.

Jika pengunjung ingin mandi di masing-masing umbul, akan dikenakan biaya tambahan.

Biaya tambahan untuk Sahabat Umbul dan Duda Rp 1.500, Umbul Ngabean Rp 2.500 dan Umbul Anak hanya Rp 3.500.

Umbul Temanten di kawasan Umbul Pengging, Boyolali.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Umbul Temanten di kawasan Umbul Pengging, Boyolali.

Rute Umbul Pengging

Jarak antara Umbul Pengging dan Boyolali sekitar 18,8 km dengan waktu tempuh sekitar 35 menit.

Perjalanan melewati Jl Bangak-Simo dan Jl Semarang – Surakarta.

Sedangkan jarak antara Umbul Pengging dan Surakarta sekitar 19,4 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

Perjalanan melalui Jl Dr Rajiman, Jl Slamet Riyadi dan Jl A Yani, Jl Raya Solo-Yogyakarta (Penulis: Anggara Wikan Prasetya; Editor: Sri Anindiati Nursastri).

Sumber:

travel.kompas.com dan culture.kemdikbud.go.id

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button