Yogyakarta

Ulang tahun pertama, Desa Kebon Ayu mengadakan lomba foto kain tenun

TEMPO.CO, Mataram – Desa Kebon Ayu telah berhasil berkembang menjadi desa wisata di Lombok Barat dalam waktu setahun. Keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen dan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada. Desa di Kecamatan Gerung ini memiliki potensi alam dan budaya yang menarik dan seru untuk dikunjungi. Salah satu andalannya adalah agrowisata, kain tenun khas desa Kebon Ayu, wayang kulit dan sajian kuliner khas Kebon Ayu.

Kemarin, dalam rangka menyambut tahun keberhasilan Desa Kebon Ayu berkembang menjadi desa wisata, pengelolanya menggelar berbagai kegiatan bekerjasama dengan Komunitas Phonegrafi Lombok. Ada pameran foto, peragaan busana kain tenun etnik Kebon Ayu, lomba foto “on site”, lomba melukis anak-anak, live music dan lainnya. Selain itu juga ada Festival Panen Melon Emas yang menjadi daya tarik tersendiri di agrowisata Kebon Ayu ini.

Lomba foto di tempat ini mendapat respon positif dari pengunjung. Selama kompetisi berlangsung, pengunjung terlihat berdesak-desakan untuk berfoto bersama para model yang mengenakan kain tenun hasil karya pengrajin desa Kebon Ayu.

Kompetisi ini ditujukan khusus untuk pengunjung yang memotret peragaan busana sebagai model atau objek foto. Pengunjung hanya diperbolehkan mengambil foto dengan handphone, dengan waktu yang terbatas tentunya. “Ini salah satu upaya kami di Komunitas Phonegraphy Lombok bersama Desa Kebon Ayu untuk mempromosikan destinasi wisata dalam bentuk digital,” kata Adi Teci, Ketua Komunitas Phonegraphy Lombok.

Ia mengatakan selain destinasi wisata, kegiatan ini juga bertujuan untuk menonjolkan kain tenun etnik khas Kebon Ayu. Menurutnya, perpaduan kain tenun dengan latar belakang agrowisata dapat memberikan kesan yang menarik, sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Kepala Desa Kebon Ayu Jumarsa menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan HUT ke-1 Desa Wisata Kebon Ayu. Selain itu, setiap akhir pekan kelompoknya melakukan berbagai kegiatan seperti atraksi Musik Tradisional Kebon Ayu, atraksi Pepadu Cilik Kebon Ayu, atraksi Beleq Gendang, Konser Rakyat dan Tujak Ragi Beleq (Gawe Tani).

Puncak acaranya adalah Festival Budaya Nyelametang Gumi pada 16 November 2022. Nyelametang gumi, kata Jumarsa, merupakan bentuk rasa syukur kepada masyarakat desa sebelum bertani dengan harapan petani mendapat hasil yang melimpah saat panen nanti. “Konsepnya adalah parade dulang dimana para ibu-ibu membawa nampan dari Kantor Desa Kebon Ayu ke kawasan agrowisata,” kata Jumarsa.

SUPRIYANTHO KHAFID

Baca Juga : Trip Ke Desa Kebon Ayu Lombok Barat : Mendaki Bukit, Panen Melon, Nonton Gamelan

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita terbaru dan berita unggulan dari Tempo.co di saluran Tempo.co Update Telegram. Klik Pembaruan Tempo.co untuk bergabung. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram.

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button