Petani cabai di Klaten berusaha menstabilkan harga - WisataHits
Jawa Tengah

Petani cabai di Klaten berusaha menstabilkan harga

Klaten – Stabilnya kenaikan harga cabai di pasar tradisional berulang kali menguntungkan petani di Klaten. Salah satunya dirasakan petani di Desa Bengking, Kecamatan Yatinom, yakni Muhammad Wiji Supriyono, 36 tahun. Bahkan, ia pernah menjual hingga Rp 90.000 per kilogram (kg) di tingkat petani.

“Kalau harga cabai kali ini Rp 60.000 per kg. Kalaupun dijual dengan itu on line dan stan ritel bisa berharga Rp5.000-10.000 per kg. Kalaupun ada wisata petik cabai, itu bagian dari strategi kami untuk menstabilkan harga (menjaga keuntungan),” kata Supri saat ditemui Jawa Pos Radar SoloSelasa (20/9).

Supri menjelaskan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga cabai meroket di pasaran. Salah satunya karena faktor cuaca, sehingga ada daerah yang mengalami gagal panen. Selain itu, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga mempengaruhi kenaikan bahan baku tersebut. Supri menanam cabai rawit di lahan seluas 2.000 meter persegi, yang bisa menghasilkan 1 ton dalam sekali panen.

“Kami menggunakan sistem tanam campuran. Jadi tidak hanya menanam cabai, tapi juga buah lengkeng. Kami menerapkan ini untuk menutupi biaya produksi masing-masing,” katanya.

Kepala Kementerian Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Klaten Widiyanti, mengatakan meroketnya harga cabai di pasaran menjadi angin segar bagi petani. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian yaitu untuk kepentingan petani.

“Untuk luas cabai rawit di Klaten seluas 330 hektar. Sedangkan luas cabai teropong sekitar 110 hektar. Mereka berada di daerah Manisrenggo, Prambanan, Karangnongko dan Gantiwarno,” katanya.

Widiyanti mengatakan pekan depan akan ada gerakan menanam sejuta cabai di pekarangan rumah. Setidaknya setiap rumah menanam tiga bibit cabai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di tingkat rumah tangga. Termasuk dorongan untuk mengimplementasikan gerakan di Kelompok Tani (KWT) di desa masing-masing.

Gerakan itu dimulai agar tanah di rumah yang terbengkalai bisa digunakan untuk menanam cabai. Selain itu, Anda juga tidak perlu membeli cabai untuk kebutuhan di pasar tradisional, karena bisa diambil dari tanaman sendiri.

“Cukup menanam tiga sampai lima batang cabai. Setidaknya jika tanaman tersebut dirawat dengan baik, satu tanaman bisa menghasilkan 1 kg cabai. Dalam setahun, kebutuhannya tidak mencapai 3 kg per orang,” ujarnya. (ren/adi/bendungan)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button