UGM mengumpulkan sampel struktur tanah dari Jalan Subsidence di Bantul - WisataHits
Yogyakarta

UGM mengumpulkan sampel struktur tanah dari Jalan Subsidence di Bantul

UGM mengumpulkan sampel struktur tanah dari Jalan Subsidence di Bantul

WAKTU INDONESIA, YOGYAKARTA – Tim peneliti UGM Yogyakarta melakukan pengeboran di lokasi jalan amblesan di Wunut, Sriharjo, Imogiri, Dusun Bantul. Pengeboran ini digunakan untuk menghilangkan tanah dan batuan dari struktur di bawah jalan. Sebagai sampel untuk penelitian di laboratorium.

Teknisi bor Kadi UGM menyatakan, pengeboran sudah berlangsung selama seminggu. Dilakukan di dua tempat pada kedalaman 30 meter untuk melihat ketebalan batupasir dan tanah penopang beban yang berada di atas jalan.

iklan

“Titik kedua saat ini sedang diselesaikan,” jelas Kadi di sela-sela proses pengeboran, Sabtu (21/1/2023).

Pengeboran dilakukan bersama Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pembangunan (DPUPKP) Bantul. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UP) pembangunan infrastruktur jalan sekaligus studi lapangan bagi personel DPUPKP Bantul.

Pengeboran tersebut mengikuti investigasi Dosen Teknik Sipil UGM pada 4 Januari 2023. Berdasarkan penelitian Ali Awaludin, terdapat kandungan air pada struktur tanah. Hal ini diduga menjadi penyebab amblesnya jalan tersebut, meski sudah beberapa kali diperbaiki.

Kandungan air melunakkan struktur tanah. Akibatnya, ia tenggelam karena tidak kuat menahan tekanan. Air hujan yang menembus celah-celah aspal menyebabkan pendalaman subsidensi. Karena plester yang seharusnya menahan beban, tidak bekerja maksimal.

Pembangunan kembali atau rekonstruksi merupakan solusi untuk mencegah penurunan muka jalan. Dengan memperkuat struktur tanah setelah dilakukan pengecekan kondisi tanah terlebih dahulu. Melalui proses pengeboran untuk mencapai struktur tanah yang stabil sebagai pondasi.

Berdasarkan hasil audit tersebut, UGM akan memberikan rekomendasi kepada DPUPKP Bantul. Untuk mengantisipasi penurunan jalan dan melakukan pemeriksaan struktur tanah terlebih dahulu sebelum membangun jalan tepi sungai.

Sebelumnya, DPUPKP Bantul memasang side plate agar tidak tenggelam lebih dalam. Side Plate dipasang di sisi samping sungai. Setelah diduga terjadi penurunan muka jalan akibat abrasi sungai. Namun, pemasangan beton bertulang tidak dapat mencegah terjadinya penurunan.

Bantuan tenaga ahli geoteknik UGM diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang diduga disebabkan oleh fenomena alam. Bukan hanya masalah teknis yang mudah diatasi. Pasalnya, peristiwa Sabtu 31 Desember 2022 itu bukan yang pertama.

Menurut catatan, ada lima tenggelam sejak 2018. Meski sudah diperbaiki, tak lama kemudian jalan itu kembali ambruk. Berawal dari titik kecil, depresi menjadi lebih luas dan lebih dalam. Hujan deras akan semakin memperparah kondisi tersebut.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengaku tidak akan terburu-buru melakukan perbaikan sampai ada rekomendasi yang tepat. Pasalnya, anggaran untuk pembangunan jalan relatif besar. Oleh karena itu, pertimbangan yang cermat harus diberikan pada saat melakukan perbaikan.

Oleh karena itu, rekomendasi tepat dari UGM sangat dibutuhkan, mengingat jalan merupakan infrastruktur penting untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Sebagai faktor pendukung dalam program penanggulangan kemiskinan.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di dalam Berita Google

Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button