Turis yang terjebak di Karimunjawa meminta tiket Rp 100.000 - WisataHits
Yogyakarta

Turis yang terjebak di Karimunjawa meminta tiket Rp 100.000

Harianjogja.com, JEPARA– Sebanyak 450 wisatawan terjebak di Karimunjawa sejak Sabtu (24/12/2022). Berikut kisah atau kisah para wisatawan yang tidak bisa meninggalkan Pulau Karimunjawa setelah diterjang gelombang setinggi empat meter di perairan Jepara.

BACA JUGA: Digitalisasi Kunci Kemajuan Karimunjawa

Mayoritas wisatawan sudah tiba di Karimunjawa sejak Rabu (21/12/2022). Mereka seharusnya sudah kembali sejak Jumat (23/12/2022) lalu atau kembali melalui pelabuhan Jepara.

Namun, kapal yang menjemput mereka tidak kunjung datang karena cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Jepara. Hal ini pun mengakibatkan wisatawan terjebak di Karimunjawa daripada mempertaruhkan ombak tinggi di perairan Jepara.

Seorang turis yang terjebak di Karimunjawa, Abbet Nugroho, 43 tahun, mengaku seharusnya sudah tiba di pelabuhan Jepara Jumat lalu. Namun, kapal yang seharusnya menjemput mereka baru berlabuh di Karimunjawa hingga larut malam.

“Saya akan berada di sini mulai Rabu. Saat itu ia berangkat dengan kapal Singijai dan dijadwalkan kembali dengan kapal yang sama pada Jumat siang. Namun, ternyata informasi penyeberangan terakhir adalah hari Kamis [22/12/2022] dengan speedboat,” jelas Abbet yang berlibur bersama istri dan anaknya di Karimunjawa, Selasa (27/12/2022).

Diakui Abbet, cuaca di Karimunjawa pada Jumat cukup ekstrim. Hujan deras turun disertai angin kencang, dan ombak di perairan Jepara terlihat semakin ganas. Diakui Abbet, kondisi tersebut masih terjadi hingga saat ini.

“Informasi BMKG terus bermunculan terkait peringatan banjir. Sehingga tidak ada penyeberangan untuk keselamatan penumpang. Kami mengerti,” tambah turis asal Magelang itu.

Keadaan baik

Terkait kondisi turis yang terjebak, Abbet mengaku ratusan turis dalam kondisi baik. Pemerintah setempat, yakni Pemerintah Kabupaten Jepara, disebut telah berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi segala kebutuhan para wisatawan yang terjebak tersebut.

“Semua orang sehat. Aparat berwenang sudah mengantisipasi semuanya, menyiapkan posko untuk Penanguan. Mulai dari kebutuhan pangan, kesehatan hingga rumah yang aman. lega,” katanya.

Abbet juga merupakan bagian dari rombongan yang akan menaiki kapal Kelimutu pada Selasa siang. Kapal ini akan menjemput wisatawan di Kalimunjawa pada Selasa malam dan dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (28/12/2022) dini hari.

Namun, mobil yang dikendarainya saat berkunjung ke Karimunjawa masih terparkir atau di Pelabuhan Kartini Jepara. “Mobil saya ada di Pelabuhan Jepara. Informasi akan benar jika ada penjemputan di Semarang [menggunakan bus], tapi saya tidak tahu apakah itu gratis. Padahal, setiap orang dimintai tiket Rp 100.000,” ujarnya.

Abbet juga menyayangkan peristiwa ratusan turis yang terjebak di Karimunjawa. Menurutnya, Pemkab Jepara harus mengeluarkan warning atau peringatan kepada wisatawan yang akan berlibur ke Karimunjawa terkait bahaya ombak atau gelombang tinggi di akhir tahun.

“Wisatawan adalah manusia biasa. Pemerintah Kabupaten Jepara harus memberikan informasi cuaca yang jelas di pelabuhan. Agar kami diperhitungkan. Kami juga berharap Bandara Dewandaru yang sedang dibangun segera selesai sehingga wisatawan bisa memiliki alternatif lain selain jalur laut. Terus jalannya banyak yang berlubang, saatnya diaspal lagi. Selain itu, ini merupakan kawasan wisata yang sangat menarik, tidak hanya bagi warga lokal tapi juga mancanegara,” kata Abbet.

DIDUKUNG:

Kisah dua brand kecantikan lokal yang diuntungkan Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: Solopos

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button