Turis Diajak Menulis Aksara Jawa di Malioboro, Begini Asyiknya - WisataHits
Yogyakarta

Turis Diajak Menulis Aksara Jawa di Malioboro, Begini Asyiknya

Turis Diajak Menulis Aksara Jawa di Malioboro, Begini Asyiknya

Harianjogja.com, JOGJA – Sejumlah wisatawan di kawasan Malioboro diajak belajar dan melestarikan aksara Jawa dalam acara bertajuk Berkarya Untuk Budaya Indonesia, Sabtu (14/1/2023). Pengunjung, baik anak-anak maupun dewasa, berkesempatan mempelajari aksara Jawa dasar dengan menuliskan nama mereka di kertas yang disediakan.

Terlaksananya kegiatan ini tidak terlepas dari fenomena penggunaan aksara Jawa yang diyakini mulai memudar seiring berjalannya waktu. Sebagai identitas dan warisan luhur di bidang literasi, pengenalan dan penyebaran aksara Jawa akan dimulai dengan menarik minat wisatawan dan pengunjung di kawasan Malioboro.

BACA JUGA: Wisata di Jogja: Malioboro Berubah, Ini Panduannya

Para peserta sibuk dengan alat tulisnya sambil dipandu oleh seorang koordinator. Mereka diajari untuk menulis nama satu sama lain di selembar kertas biasa. Kemudian dipindahkan ke media yang lebih kecil berupa kartu nama untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Nalika Pratiwi, 8, asal Semarang, yang sedang berlibur bersama orang tuanya, mencoba mengajar aksara Jawa di Malioboro. Bocah yang duduk di bangku SD ini mengaku puas dengan tempat wisata edukatif yang dihadirkan di kawasan itu. Meski baru pertama kali mencoba menulis aksara Jawa, Nalika mengaku menyukainya karena mendapat ilmu baru.

“Agak sulit, meski akhirnya selesai. Senang bisa menyelesaikannya dan mencetaknya sebagai kartu nama,” katanya.

Sonia, 22, turis asal Jakarta, merasakan hal yang sama. Karena penasaran, ia tertarik dengan pedagogi aksara Jawa. Jogja, katanya, dikenal erat dengan nuansa budaya dalam segala hal, baik pariwisata maupun sosial kemasyarakatan. Menurutnya, kekayaan budaya ini harus dilestarikan karena memiliki nilai tinggi yang memiliki banyak makna.

BACA JUGA: Kurangi Kepadatan Wisatawan di Malioboro Kotamadya Yogyakarta

“Ternyata nama saya dalam aksara Jawa agak panjang. Saya juga baru belajar, tidak susah dan baru ketemu disini. Saya dari dulu tertarik dengan wisata di Jogja, karena banyak yang baru. hal-hal yang bisa membuat kita ingin belajar dan bersemangat,” ujarnya.

Koordinator acara Mukti Atsani mengatakan, Malioboro sebagai bagian dari poros filosofis harus mengedepankan wisata edukasi bagi para pengunjungnya. Pihaknya memperkenalkan aksara Jawa kepada pengunjung di daerah tersebut untuk mengembalikan aksara Jawa kepada masyarakat luas.

“Kami yakin upaya pengenalan aksara Jawa perlu lebih digencarkan, karena fenomena perkembangan zaman yang pesat tentu membawa dampak negatif, antara lain kemungkinan aksara Jawa akan semakin ditinggalkan,” kata Mukti.

BACA JUGA: Pengunjung Teras Malioboro Capai 25.000 Orang

Menurutnya, penulisan aksara Jawa sedikit berbeda dengan penulisan aksara Latin. Huruf dalam aksara jawa hanya terdiri dari 20, tidak mengenal konsep abjad satu huruf. Aksara Jawa terdiri dari gabungan konsonan dan vokal sehingga membentuk suku kata.

“Tapi kami lebih banyak mengajarkan hal-hal sederhana seperti pengenalan huruf, dan untuk melibatkan siswa, kami meminta mereka untuk menulis nama satu sama lain di kartu untuk dibawa pulang nanti,” katanya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button