Transportasi Umum di Kota Solo - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Transportasi Umum di Kota Solo – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Bambang S Pujantiyo (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Aangkutan umum pada prinsipnya kemana-mana untuk memudahkan aktivitas masyarakat. Ketika angkutan umum tidak mencukupi, masalah muncul dari meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi, yang menyebabkan kemacetan. Ini adalah masalah yang sangat mendasar dalam transportasi.

Sebenarnya hal ini disebabkan oleh banyak faktor, namun faktor yang paling utama adalah angkutan umum yang memberikan pelayanan yang tidak lebih baik dari kendaraan pribadi. Perkembangan teknologi yang memberikan fitur dan fasilitas canggih pada kendaraan pribadi khususnya mobil memberikan nilai tambah bagi penggunanya.

Iklan Daihatsu Rocky Mobil Harga Rp 200 Jutaan Hanya Rp 99.000

Nilai tambah biasanya berupa keamanan dan kenyamanan. Angkutan umum sangat sulit bersaing karena fungsi dan fasilitas angkutan umum tidak berkembang dalam waktu yang lama. Solusinya bukan menyediakan angkutan umum dengan fitur dan fasilitas yang super modern, melainkan yang efisien, aman, nyaman dan mudah digunakan.

Jelas bukan soal tarif angkutan umum yang murah atau mahal, karena kendaraan pribadi dengan harga mahal tetap dibeli pengguna jalan, padahal tarif angkutan umum begitu murah bahkan gratis.

Oleh karena itu, dalam rangka optimalisasi pelayanan angkutan umum sangat penting untuk mempertimbangkan efisiensi, keamanan, kenyamanan dan keramahan pengguna oleh masyarakat. Kota Solo dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa. Banyak tempat wisata dan cagar budaya yang sangat layak dijadikan tempat wisata.

Kota Solo juga menjadi hub para pelaku industri kreatif, serta tempat wisata budaya dan kuliner. Ini adalah atraksi yang langka. Dari segi konektivitas, tempat-tempat tersebut belum terkoneksi dengan transportasi umum yang memadai. Hal ini terlihat dari kemacetan lalu lintas yang diakibatkan oleh penggunaan kendaraan pribadi menuju tempat wisata.

Sepuluh prioritas pembangunan Kota Solo akan berdampak positif bagi perekonomian. Hal ini akan melengkapi kegiatan berwisata di Kota Solo. Saat ini Kota Solo dilayani oleh enam koridor bus Batik Solo Trans atau BST yang strategis, dan hampir semuanya melewati pusat kota.

Sebenarnya Kota Solo belum mengalami kemacetan parah. Beberapa peneliti memperkirakan pada tahun 2025 kota Solo sangat mungkin mengalami kemacetan yang akan menghambat aktivitas perekonomian. Kereta Api Batara Kresna merupakan salah satu angkutan umum yang melintasi pusat Kota Solo.

Secara tradisional, kereta api telah menjadi sarana transportasi umum yang efisien di jantung Kota Solo dengan kapasitas angkut yang besar. Dari jalur tersebut seharusnya menjadi angkutan umum yang strategis karena berada tepat di jantung kota. Di banyak negara maju, jalur kereta api strategis seperti itu digunakan sebagai transportasi umum utama yang sangat penting.

Entah kenapa kereta api Batara Kresna, meski berjalan rutin, nampaknya hanya menjadi pajangan atau hiasan saja saat ini. Prinsip pemilihan angkutan umum bagi masyarakat sangat tergantung pada jumlah pengguna dan jumlah perjalanan.

Berdasarkan daya dukung adalah pesanan kereta api berat atau kereta listrik atau KRL (30.000-60.000 orang/jam), mdi atas rel (10.000-20.000 orang/jam), llampu Baikakhirnya (5.000-10.000 orang/jam), bus besar (3.000-5.000 orang/jam), bus kecil (

pintu ke pintu

Dalam transportasi, istilah integrasi angkutan umum sangat dikenal. Istilah ini sebenarnya adalah sistem layanan yang mencakup layanan pintu ke pintu dikembangkan oleh beberapa negara maju. Jasa ini digunakan pada saat pengiriman barang yang pengirimannya mudah dan dapat diterima dengan aman langsung oleh pembeli.

Pada prinsipnya dalam memberikan pelayanan angkutan umum kepada warga pintu ke pintu adalah membawa orang ke tujuan mereka semudah mungkin. Pada dasarnya bila menggunakan kendaraan pribadi pintu ke pintu benar-benar dilaksanakan. Angkutan umum setidaknya harus mampu memberikan pelayanan yang mendekati prinsip tersebut pintu ke pintu.

Dengan demikian, masyarakat pengguna dapat merasakan keamanan, kenyamanan dan kemudahan, sehingga mengutamakan angkutan umum dibandingkan kendaraan pribadi. Dalam esai ini, saya mengajukan ide-ide dasar sebagai bahan refleksi dalam pengembangan angkutan umum di kota Solo.

Dengan mempertimbangkan contoh keberhasilan beberapa negara maju dalam mengatasi kemacetan lalu lintas dan dengan mempertimbangkan letak strategis jalur kereta api Batara Kresna dan BST serta kereta api di kota Solo, maka telah tersedia jaringan angkutan umum yang mampu mendukung pergerakan kegiatan ekonomi. mengutamakan KA Batara Kresna dan BST sebagai penunjang.

Jalur Batara-Kresna dapat disesuaikan untuk melewati pusat kota dan kemudian BST sebagai pendukung di stasiun. Bentuk rel kereta api yang melalui pusat kota sebenarnya bisa hampir melingkar di kota Solo, hanya saja perlu direlokasi.

Secara keseluruhan, jaringan kereta api Batara Kresna dapat diletakkan secara sirkular melalui pusat kota sebagai basis utama yang didukung oleh BST di setiap stasiun. Jaringan kereta api melingkar untuk angkutan umum semacam itu telah diterapkan secara besar-besaran di beberapa negara maju, yang berhasil mengatasi kemacetan lalu lintas.

Kereta Api Batara-Kresna sangat cocok sebagai angkutan umum utama di pusat Kota Solo karena mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak, sehingga arus lalu lintas di pusat Kota Solo dapat dikurangi. BST sebagai dukungan (pengumpan) di setiap stasiun dapat diarahkan untuk mengangkut penumpang dari dan ke stasiun ke beberapa pusat industri kreatif, tempat wisata dan pemukiman.

BST merupakan bus besar, sehingga penunjang angkutan umum yang lebih kecil seperti angkutan umum juga harus diperhatikan untuk memudahkan penumpang berkeliling di setiap halte.

Jaringan transportasi umum semacam itu adalah jaringan transportasi berbentuk jaring laba-laba. Dukungan angkutan umum yang lebih kecil seperti pengumpan angkutan umum lebih banyak.

Saat ini, jaringan jalan dan kereta api di Kota Solo dinilai telah memenuhi persyaratan jaringan dari perspektif rekayasa lalu lintas. Kota Solo dapat mengutamakan angkutan umum yang dapat mendukung aktivitas pergerakan di pusat-pusat industri kreatif dan pariwisata serta kawasan pemukiman, selain untuk menunjang aktivitas rutin warga sehari-hari.

Integrasi angkutan umum sebenarnya bertujuan untuk menjamin keamanan, kenyamanan dan kemudahan pergerakan antar angkutan umum di setiap node. Perpindahan penumpang antara KA Batara Kresna dan BST, serta antara BST dan angkutan umum kota lainnya di setiap simpul dapat lebih mudah dan efisien.

Prinsipnya adalah sebuah simpul bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, itu adalah awal dari sebuah perjalanan, jadi itulah prinsipnya pintu ke pintu Dapat diaplikasikan. Prinsip-Prinsip Dasar ini saya usulkan sebagai bahan untuk mempertimbangkan kebijakan transportasi di kota Solo, khususnya yang berkaitan dengan angkutan umum, sehingga diperlukan tindak lanjut yang lebih detail lagi untuk memperbaikinya.

(Esai ini dimuat di Harian Solopos edisi 14 November 2022. Penulis adalah dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button