Tradisi Nawu Kali, Penyucian Mata Air Pitu di Desa Cabean Kunti Boyolali - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Tradisi Nawu Kali, Penyucian Mata Air Pitu di Desa Cabean Kunti Boyolali – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Desa Wisata Cabean Kunti, sopir Sulistyanto meninjau Sendang Lerep atau Penglarepan Petirtaan Cabean Kunti, Cepogo, Boyolali, Rabu (6/1/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Pemerintah Desa (Pemdes) Cabean Kunti, Cepogo, Boyolali bersama BUMDes Sendang Pitu dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dewi Kunti menggelar agenda rutin Nawu Kali Anggoro Kasih pada Selasa (10/11/2022).

Nawu Kali merupakan kegiatan mensucikan tempat di sekitar Cabean Kunti Petirtaan dan menguras Sendang Pitu.

Daihatsu Rocky Promotion, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

Kegiatan Nawu terjadi setiap hari Selasa atau setiap 35 hari sekali yang jatuh pada setiap hari Selasa Kliwon. Dalam bahasa Jawa, Selasa Kliwon memiliki nama lain Anggoro Kasih.

Sopir Desa Wisata Cabean Kunti, Sulistyanto mengatakan, kegiatan Nawu Kali sudah ada sejak zaman nenek moyang. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan mata air yang ada di desa tersebut.

Baca juga: Hore! Pembangunan jalur Londo Boyolali – Cepogo akan dilanjutkan tahun depan

Sulis mengatakan tujuh mata air di Cabean Kunti Petirtaan semuanya dikeringkan. Masing-masing dusun dikuras oleh perwakilan dari beberapa dusun.

“Sendang Jangkang bertugas dari Dukuh Sidotopo. Kemudian Sungai Sidotopo oleh warga Sidotopo dan Rejosari. Khusus untuk Mata Air Panglerepan Dukuh Lerep. Kali Lanang atau Sendang Lanang Kaprawiran, Sendang Panguripan dan Kaputren adalah dusun Cabean. Kemudian sumber Semboja adalah Nawu dari Margo Mulyo Balong, ”katanya saat berbicara dengannya Solopos.com di lokasi, Selasa (10/11/22).

Ia menjelaskan, kegiatan Nawu Kali harus dilaksanakan pada hari Selasa Kliwon karena merupakan adat turun temurun. Juga, Selasa Kliwon adalah salah satu hari suci Jawa dan berarti Anggoro Kasih.

Sulis juga menjelaskan, kegiatan hari itu tidak hanya Nawu Kali. Namun, akan ada karnaval Kembul Bujono Tumpeng, hiburan berupa senam dan kegiatan tari budaya.

“Selain itu, ini juga merupakan bentuk warisan budaya leluhur. Jadi budaya ini sudah ada sejak lama. Dan unik jika Anda tidak menggoda atau dicintai, air terasa berkurang. Jadi selain Nawu Kali, ada festival sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan karena mendapatkan air,” jelasnya.

Baca Juga: Dulu Pertirta Keramat, Sekarang Cabean Kunti Dianggap Pusat Konservasi

Kemudian, untuk karnaval Kembul Bujono, Sulis menjelaskan ratusan warga Ambengan akan berparade dari gedung Kanzus Selawat Habib Luthfi di desanya menuju kawasan petir yang berjarak sekitar 50 meter.

Ada berbagai jenis isian ambengan, jelas Sulis, seperti jajanan pasar dan tumpeng segar. Namun, harus ada tumpeng, yaitu tumpeng gunungan.

“Harus ada dua Tumpeng Gunungnya. Ini menunjukkan bahwa kita menghormati Merapi dan Merbabu karena kita hidup di bawah lereng gunung,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Cabean Kunti Khamid Winarti mengatakan kegiatan Kembul Bujono ini merupakan wujud syukur masyarakat atas keberadaan sumber daya yang bermanfaat bagi warga.

Khamid menjelaskan bahwa Kembul Bujono berarti berkumpul tanpa memandang kelas, pangkat dan kekayaan.

Baca Juga: Ritual Ngalap Berkah di Pertapaan Pringgodani, Khususnya Saat Pilkada

“Jadi setelah dibersihkan, tubuh lelah. Jadi kita makan bareng lagi, terlepas dari level orang, pangkat, sugih, semua bersatu menjadi satu,” jelasnya.

Malam sebelumnya, Khamid menceritakan bahwa ada malam bersama Tirakatan dan Salawat untuk menyambut tradisi Nawu Kali ke Cabean Kunti.

Selain itu, Khamid menjelaskan, ada tujuh mata air dan 48 sumur di Petirtaan Cabean Kunti yang dimanfaatkan warga. Setiap sumur, kata dia, memiliki kedalaman dua hingga tiga meter.

“Airnya digunakan warga Dusun Cabean, Kedung Banteng, Kunti, Sidorejo, Gajian, Ngargosari, Watu Pengantin, Rejosari A, Rejosari B. Untuk desa berikutnya, Desa Candi, sekitar 1.400 kepala keluarga menggunakan air dari sini,” katanya.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button