Kolam renang Kartika Sragen dirancang sebagai wisata kuliner - WisataHits
Jawa Tengah

Kolam renang Kartika Sragen dirancang sebagai wisata kuliner

RADARSOLO.ID – Kolam renang Kartika kembali dibuka setelah vakum sekitar 2 tahun karena pandemi. Tambak milik Pemkab Sragen ini juga sudah direvitalisasi dengan biaya Rp 3,3 miliar. Kedepannya tidak lagi menjadi kolam renang untuk menunjang olahraga, melainkan untuk rekreasi.

Kolam renang Kartika resmi dibuka kembali pada Kamis (15/12). Bupati Sragen Kusdinar For Yuni Sukowati menyempatkan diri meninjau kondisi tambak. Bupati mengawasi revitalisasi yang dilakukan. Meliputi ruang kuliner, ruang pengunjung, musala, trotoar pejalan kaki, lanskapToilet, TPS 3R dan tempat parkir.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sragen, Yuniarti mengatakan, kolam renang Kartika ke depannya akan didesain sebagai wisata kuliner. Jam operasional mulai pukul 05.00 hingga 18.00. Di dalamnya sudah ada beberapa warung yang bisa digunakan untuk kuliner. Kemudian pedagang kuliner bisa bekerja sampai jam 10 malam.

“Kedepannya juga akan kita optimalkan untuk PAD. Tidak hanya renang, tapi juga wisata kuliner,” jelasnya.

Saat ini terdapat 10 stand kuliner di lokasi tersebut. Namun, hanya lima stan yang terisi pada pelelangan beberapa waktu lalu. Selain itu, harga tiketnya hanya Rp 5.000 per orang pada hari libur nasional dan Rp 4.000 pada hari biasa. Untuk pelajar, diskonnya adalah Rp 2.500. Bahkan di hari libur, asalkan menunjukkan kartu pelajar, hanya Rp 1.500.

Kepala Destinasi Pariwisata Disparpora Sragen Wahyu Aji Widodo, karena anggarannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang mendukung pembangunan bukan untuk tambak, tapi. Diakuinya, kolam milik Kartika sudah cukup lama disedot.

“Terakhir tutup tahun 2020 selama pandemi. Sempat dibuka beberapa waktu sebelum dibangun pada 14 Juli,” jelasnya.

Lifeguard Kartika Ponang Supriyono mengatakan pembangunan pusat informasi wisata dan revitalisasi pagar depan perlu ditambahkan ke depannya. “Ngomong-ngomong posisinya agak miring ke anggaran, kita belum tahu pasti,” ujarnya.

Ia sebenarnya berharap kolam tersebut dijadikan kolam berstandar nasional. Tapi setelah verifikasi, ini tidak cocok untuk standar nasional. Karena harus memenuhi persyaratan lingkungan. Harus ada tribun juga.

“Jika ada tribun, itu mengorbankan kolam kecil dan harus pergi. Demikian juga kuliner ini juga dihilangkan,” jelasnya.

Ketua Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sragen Subono mengatakan, kolam renang Kartika bukan untuk keperluan olahraga. Perbaikan juga semua tentang lingkungan. Ia meminta agar lebih baik berkoordinasi dengan KONI jika ukuran kolam berubah. Untuk dapat melakukan olahraga yang tepat untuk menunjang performa.

“Kalau kolam untuk performa atletik, ada standar panjang dan kedalamannya,” jelasnya. (din/adi)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button