Titik hitam kota ramah anak - WisataHits
Jawa Timur

Titik hitam kota ramah anak

Kota Batu meraih predikat Kota Layak Anak (KLA) dengan kategori yang cukup bergengsi. Pada tahun 2021 untuk kategori Intermediate, sedangkan pada tahun 2022 akan ditingkatkan hingga mencapai kategori Nindya. Dua keberhasilan itu diraih setelah 6 kali berturut-turut pada tahun-tahun sebelumnya, Kota Batu hanya stagnan di kategori utama KLA.

Penghargaan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) diberikan karena Kota Batu diharapkan memenuhi 24 kriteria kota layak anak. Untuk 22 indikator Kota Batu dapat dikatakan baik-baik saja. Namun ada dua indikator yang nampaknya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah kota Batu saat ini. Indikatornya ada pada poin 21 terkait korban kekerasan dan eksploitasi anak dan indikator 11 terkait infrastruktur ramah anak.

Penulis sengaja memfokuskan pembahasan pada indikator nomor 21. Karena mengacu pada kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi belakangan ini dan sedang heboh.

Pertama, mencuatnya kasus dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah siswa SMA dari Selamat Pagi Indonesia (SPI) oleh pemiliknya Julianto Eka Putra (JE). Kasus ini menjadi viral di berbagai platform media. Sidang kasus tersebut masih menunggu di pengadilan, pada Juni 2022 muncul kasus kekerasan fisik sadis yang melibatkan seorang siswa SMAN 1 berinisial R, 17. Dia ditampar dengan inisial A oleh lima temannya. N, A, D dan Y, siswa kelas XII sekolah. Sayangnya, Y dipukuli oleh teman-temannya secara seri. Pengejaran seri pertama dilakukan pada 10 Juni 2022, dan pengejaran seri kedua pada 12 Juni 2022 (baca, koran Radar Batu, 1 September 2022). Kondisi tubuh siswa tersebut sangat memprihatinkan.

Akibat pemukulan itu, Y mengalami luka serius di kepala dan patah tulang pipi. Kejadian ini awalnya tidak diliput oleh media. Namun, akhir Agustus lalu, tim media membocorkan kabar tersebut karena kasusnya sedang ditangani oleh Badan Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Polres Batu.

Jika kita melihat dua kasus kekerasan psikis yang dialami siswa SMA Selamat Pagi Indonesia dan kekerasan fisik siswa SMAN 1 Kota Batu yang dilakukan oleh temannya, kita pantas mendapatkan status Kota Layak Anak yang terbawa menanyai Kota Batu lagi selama ini. ? Dari dua kasus besar yang jelas mendung Kota Batu di mata warga Kota Batu bahkan masyarakat Indonesia.

Kedua kasus ini patut mendapat perhatian serius dari Pemkot Batu untuk merumuskan strategi mengantisipasi tidak lagi terjadi kasus kekerasan terhadap anak. Baik itu kekerasan psikis atau kekerasan fisik. Jangan biarkan kota Batu yang sejuk dan tenang menjadi panas karena kasus kekerasan terhadap anak yang berulang kali terjadi. Dua kasus di atas cukup mempermalukan Kota Batu.

Padahal, tanggung jawab mengasuh anak tidak hanya menjadi urusan negara, dalam hal ini sekolah, tetapi orang tua tidak kalah pentingnya. Pendidikan orang tua terhadap anaknya akan sangat mempengaruhi karakter anak. Mari lindungi anak-anak kita dari segala bentuk kekerasan.

Selain isu kekerasan terhadap anak, ada hal lain yang membuat julukan Kota Batu “Kota Ramah Anak” agak mengkhawatirkan, menurut pengamatan penulis. Berdasarkan 24 indikator kota layak anak di atas, tampaknya tidak hanya poin 21 yang dikaburkan oleh Kota Batu, bisa juga dikatakan bahwa poin 11 terkait dengan infrastruktur ramah anak. Menurut pantauan Radar Batu, infrastruktur ramah anak di Kota Batu masih perlu ditingkatkan. Terutama berkaitan dengan taman bermain, karena di kota wisata ini beberapa taman bermain anak dalam kondisi rusak dan banyak permainan yang rusak. Seperti Taman Wilis di Desa Sisir, Taman Bondas di Jalan Sultan Agung dan Taman Kenang Bulukerto.

Jika taman bermain anak banyak yang rusak dan anak-anak tidak merasa nyaman di sana, apakah kota ini pantas menyandang predikat kota ramah anak? Sebagian dari kita mungkin menjawab tidak layak, namun tim penilai Kementerian PPPA telah memutuskan bahwa Kota Batu adalah kota yang cocok untuk anak selama dua tahun berturut-turut dari tahun 2021-2022. Nah, itu saja.

Source: radarmalang.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button