Tingkatkan Pengelolaan Sumber Daya Hayati, Pupuk Kaltim Kembangkan Karbon Biru Terintegrasi - WisataHits
Jawa Timur

Tingkatkan Pengelolaan Sumber Daya Hayati, Pupuk Kaltim Kembangkan Karbon Biru Terintegrasi

Tingkatkan Pengelolaan Sumber Daya Hayati, Pupuk Kaltim Kembangkan Karbon Biru Terintegrasi

bontangpost.id – Untuk meningkatkan upaya pengelolaan sumber daya hayati yang berkelanjutan di wilayah pesisir dan laut Bontang, PT Pupuk meluncurkan Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Pelatihan Blue Carbon Institut Sepuluh Nopember Melalui Teknologi (ITS). Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 warga Pesisir Selambai Loktuan Bontang Utara selama tiga hari, mulai tanggal 3 hingga 5 Desember 2022.

VP TJSL Pupuk Kaltim Anggono Wijaya, mengumumkan bahwa pelatihan blue carbon ini merupakan kelanjutan dari program Dana Pendamping Kedaireka Kemendikbud, yang melibatkan perguruan tinggi dan Dunia Industri Dunia Usaha (DUDI) untuk bekerja sama menjawab tantangan dunia industri dan membentuk ekosistem pembelajaran bebas.

Hal ini diimplementasikan secara berkelanjutan oleh Pupuk Kaltim melalui pengembangan kawasan penangkapan CO2 terpadu untuk menyerap CO2 guna mengurangi pemanasan global, melalui optimalisasi pengelolaan dan budidaya biota laut, dan melalui eduwisata berbasis pemberdayaan masyarakat.

Pelatihan ini terdiri dari tiga topik utama yaitu transplantasi terumbu karang, budidaya alga dan biota laut khususnya kepiting. Presentasi oleh pembicara dari Kota Bontang, praktisi dan akademisi dari ITS Surabaya.

“Peserta pelatihan sengaja menyasar masyarakat pesisir Bontang sebagai kelanjutan dari upaya Pupuk Kaltim dalam mendorong pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Sekaligus diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengelola potensi sumber daya alam yang ada,” ujar Anggono.

Untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya hayati, Pupuk mengembangkan Kaltim Integrated Blue Carbon 1Pupuk Kaltim menggelar pelatihan Blue Carbon bagi warga pesisir

Selain itu, pelatihan ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan seperti ekosistem mangrove dan lamun sebagai sumber karbon biru yang dapat menyerap karbon (carbon capture).

Dengan demikian, konsentrasi karbon yang tinggi di udara dianggap sebagai salah satu penyebab pemanasan global, sehingga diharapkan kontribusi semua pihak seperti pemerintah, ilmu pengetahuan dan industri dapat memperkuat upaya pengurangan total potensi karbon di Indonesia. kota Bontang.

“Kegiatan ini juga sebagai bentuk perluasan manfaat yang telah dilaksanakan Pupuk Kaltim bagi masyarakat pesisir di luar dukungan dan pemberdayaan kelompok binaan yang sebelumnya dilakukan perusahaan. Sehingga kesinambungan upaya menuju pengelolaan sumber daya hayati yang berkelanjutan dapat lebih ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak masyarakat,” kata Anggono.

Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan keterlibatan dan dukungan masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan dan sumber daya hayati dan biota laut sehingga sumber karbon biru di perairan dan pesisir Bontang semakin terjaga. Sehingga masyarakat sekitar dapat memperoleh manfaat lebih optimal dari program yang dilaksanakan di masa mendatang.

“Salah satunya adalah kami dapat merealisasikan rencana pengembangan Selambai Loktuan sebagai destinasi wisata berbasis lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, berbagai pengembangan Pupuk Kaltim di Kecamatan Loktuan seperti mangrove Telok Bangko dan kampung toga dapat diintegrasikan sebagai satu kesatuan konsep pariwisata berkelanjutan,” tambah Anggono.

Yeyes Mulyadi perwakilan ITS Surabaya mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama antara industri dan akademisi dengan masyarakat dan bagian dari pemerintah daerah. Kolaborasi ini diharapkan mampu menghasilkan produk yang memiliki keunggulan nilai, khususnya terkait dengan dua aspek utama perlindungan lingkungan dan karbon biru, serta optimalisasi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dengan memperluas utilitas dalam masyarakat.

“Kami yakin TJSL Pupuk Kaltim berjalan dengan sangat baik sehingga ke depannya akan lebih optimal, dengan manfaat yang dirasakan masyarakat lebih luas, khususnya dalam pengelolaan lingkungan dan konservasi blue carbon. Selain itu, kami juga banyak belajar tentang pengelolaan TJSL Pupuk Kaltim selama ini,” ujar Yeyes.

Beberapa materi dari ITS Surabaya dalam pelatihan ini antara lain invertebrata pesisir dan laut dalam kaitannya dengan biologi dan ekonomi, kontribusi pengelolaan mangrove, alga dan lamun di Bontang dalam program Blue-Carbon, dan kontribusi pengelolaan terumbu karang di Bontang dalam program Blue-carbon.

Selain itu, materi tentang transplantasi terumbu karang oleh Balai Benih Ikan Tanjung Laut (BBI) dan budidaya alga oleh DKP3 Bontang, serta pencegahan dan pengobatan penyakit dari budidaya alga ke budidaya kepiting soka oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi, Jawa Timur.

“Semoga dengan kerjasama ini, nilai manfaat yang dirasakan terkait dengan pengelolaan berkelanjutan terhadap konservasi sumber daya hayati terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih berarti bagi masyarakat dan lingkungan,” pungkas Yeyes.

Ikuti berita terbaru dari bontangpost.id dengan menyukai halaman Facebook kami di bawah ini:

Saksikan video-video menarik berikut ini:

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button