Tim Universitas Ciputra Surabaya jajaki pasar kreatif Nusantara - WisataHits
Yogyakarta

Tim Universitas Ciputra Surabaya jajaki pasar kreatif Nusantara

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Mengunjungi pasar oleh-oleh setelah mengunjungi kawasan wisata tentu menyenangkan. Ada banyak potensi di lokasi ini. Peluang pengembangan desain dimanfaatkan dengan baik oleh tim dosen arsitektur Universitas Ciputra, Surabaya, yang kemudian bekerja secara multidisiplin dengan dana hibah dari Ditjen Ristek Dikti dan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif.

Menurut Astrid Kusumowidagdo, ketua tim peneliti bertemu di Universitas Ciputra pada Jumat, 4 November 2022; Penelitian ini dimulai pada tahun 2017 dan fokus pada pasar yang menjual produk industri kreatif pariwisata. Kawasan pasar wisata, kata Astrid, terbagi menjadi empat bentuk, yakni pasar tradisional, pasar koridor, pasar desa wisata, dan pasar terapung. Setiap pasar memiliki tipologi tersendiri dalam keunikan suasana tempat atau sense of place sesuai dengan karakter tempat tersebut.

Hingga saat ini, sudah ada lima belas pasar kreatif di Indonesia yang juga dijajaki tim pasar kreatif, antara lain Pasar Ampel, Triwindu Solo, Koridor Malioboro, Desa Wisata Sade, Desa Ulos, Pasar Ketekesu, Pasar Terapung Lok Baintan, Pasar 16 Ilir, Ubud Pasar dan Desa Pampang. Salah satu peneliti, Melania Rahadiyanti mengungkapkan, menjajaki pasar tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama dan menggandeng mitra riset lokal dari berbagai universitas antara lain ISI Denpasar, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Mulawarman, Universitas Sriwijaya, Universitas Sumatera Utara, Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Universitas Sumatera Utara, Perdana Indonesia.

Menurut Melania, ada beberapa hal yang berkontribusi terhadap keunikan tempat yang menurut Melania dapat dikembangkan lebih lanjut, yaitu area pasar, arsitektur pasar, interior pasar, produk yang diperdagangkan dan aksen tempat. Aspek sosial yang tak kalah menarik, antara lain sejarah, narasi, pola interaksi pedagang dan pengunjung, serta event dan promosi.

Aspek-aspek ini penting bagi para pemangku kepentingan, termasuk warga, otoritas, otoritas dan departemen layanan, serta berbagai pemangku kepentingan lain yang terlibat. Pengembangan desain ini diharapkan dapat menjadi upaya untuk memperoleh kearifan lokal melalui industri kreatif lokal yang menjadi penyangga kawasan pariwisata.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button