BPS DIY Akan Gelar Sensus Pertanian 2023, Ini Fokusnya - WisataHits
Yogyakarta

BPS DIY Akan Gelar Sensus Pertanian 2023, Ini Fokusnya

Harianjogja.com, BANTUL — Badan Pusat Statistik (BPS) DIY melaksanakan sensus pertanian 2023 Sensus pertanian yang dilaksanakan setiap 10 tahun ini dimaksudkan untuk memotret kondisi pertanian saat ini yang sangat berubah.

Petani tidak hanya memiliki tanah dan ladang, tetapi banyak orang menggunakan pertanian untuk mendapatkan penghasilan meskipun tidak memiliki tanah.

Kepala BPS DIY Sugeng Arianto mengatakan tahun depan BPS akan melaksanakan sensus pertanian 2023 yang mencakup seluruh rumah tangga dan peternakan. Bukan hanya pertanian di pertanian, tetapi juga subsektor tanaman pangan hortikultura, perikanan, kehutanan. Semua sub-sektor tercakup dalam sensus pertanian ini.

DIDUKUNG:

Kepresidenan G20 Indonesia, momentum pemulihan dunia dari krisis global

Menurutnya, sejak krisis 1998, pertanian telah berkali-kali membuktikan bahwa sektor pertanian selalu menjadi penyelamat, meski pertumbuhannya tidak spektakuler, tetapi selalu konstan ketika yang lain mengalami kontraksi, sektor pertanian selalu bertahan atau tetap positif.

“Jadi pertanian salah satu penyerap tenaga kerja yang dominan, output ekonominya di sektor DIY nomor tiga setelah industri dan perdagangan, tapi tetap sangat dominan, apapun yang terjadi, sektor pertanian selalu memberikan kontribusi positif,” kata Arianto di acara tersebut. . Sosialisasikan Sensus Pertanian 2023, Pemetaan Pertanian Indonesia untuk Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani di Desa Mataraman, Desa Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Selasa (25/10/2022).

BACA JUGA: BPO Disdikpora DIY Gelar Kompetisi Youth Entrepreneur Center Berhadiah Ratusan Juta Rupiah

Arianto mengatakan saat ini fenomena perekonomian semua sektor berkembang pesat, perkembangan teknologi dan perubahan perilaku.

“Harus difoto. Jika dulu bertani hanya sekedar hobi, sekarang memiliki nilai ekonomi, banyak individu dan individu tertentu yang meninggalkan hobi bertani bukan hanya sebagai hobi tetapi sebagai kegiatan ekonomi. Ini fenomena yang sekarang terlihat,” jelasnya.

Sebelumnya, katanya, petani di pertanian atau harus memiliki sawah dan lahan, tetapi pada saat itu pertanian tidak seperti itu lagi, ada teknologi, ada kegiatan ekonomi, walaupun ada unsur di pertanian-miliknya.

Menurutnya, sensus pertanian 2013 masih fokus pada sensus di pertanian, Namun sekarang perubahannya sangat banyak, saat ini kaum milenial juga berkecimpung di bidang pertanian walaupun mereka bergelut di bidang pariwisata dan tempat pertemuan.

“Kita lihat sehari-hari, apalagi di masa pandemi, masyarakat sangat gemar bercocok tanam, yang akhirnya menjadi kegiatan ekonomi, termasuk masyarakat, ada lingkungan tertentu yang hanya dijadikan taman, benar-benar menjadi ekonomi. Soalnya, bunga cantik sekarang bisa hemat. Salah satu potret wisata tepi sungai kami adalah perubahan yang terjadi dalam 10 tahun terakhir cukup besar,” katanya.

Dalam sensus pertanian 2023, pihaknya mengerahkan 6.700 petugas sensus untuk datang ke rumah-rumah. Ada yang menggunakan komputer dan ada yang menggunakan kertas. Sensus pertanian ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia, namun untuk DIY, sosialisasi Bantul dimulai karena pertanian itu luas dan terkait dengan sektor lain dengan agrowisata.

Setianto, Wakil Presiden Bidang Statistik Distribusi dan Pelayanan BPS RI menambahkan, Sensus Pertanian 2023 merupakan amanah hukum yang harus dijalankan.

Maka ia meminta masyarakat untuk mendukung sensus pertanian ini dengan memberikan jawaban yang benar untuk memotret keadaan pertanian saat ini yang telah berubah dengan kemajuan teknologi.

Pihaknya juga telah melatih petugas sensus untuk mewawancarai kelompok rumah tangga dalam sensus pertanian ini. “Keterlibatan masyarakat akan sangat penting bagi keberhasilan usahatani. Sampaikan saja kondisi sebenarnya apa adanya, sampaikan saja kepada petugas,” kata Setianto.

BACA JUGA: Hujan, Kunjungan Wisatawan ke Bantul Drop

Selain itu, ia meminta Pemerintah Kabupaten dan Kota Yogyakarta untuk bersama-sama berkontribusi menyukseskan Sensus Pertanian 2023, karena hasilnya tidak hanya diperuntukkan bagi kebutuhan pemerintah pusat. Pasalnya, hasil tersebut akan dapat menentukan tindakan apa yang akan dilakukan untuk memajukan sektor pertanian bagi pemerintah daerah.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, Bantul menjadikan pertanian sebagai salah satu sektor unggulan dalam pembangunan karena kontribusinya yang besar terhadap PDRB Bantul. Selain itu, karena jumlah penduduk Bantul yang besar, mata pencaharian mereka bergantung pada sektor pertanian.

“Saya berharap sensus ini dapat memberikan gambaran dan kerangka model yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam pembangunan sektor pertanian,” ujarnya.

Menurut Halim, sektor pertanian telah membuktikan kemampuannya dalam menghadapi berbagai guncangan ekonomi, seperti di masa pandemi Covid-19, sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor ekonomi yang tumbuh positif. Sementara itu, sektor ekonomi lainnya tumbuh negatif.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button