Tiket dan aktivitas DJUANDA FOREST PARK

Harga Tiket Masuk Djuanda Forest Park: Rp 12.000 Kulon Expert No.13, Ciburial, , Cimenyan, Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 40198

Jalan Dago adalah salah satu tempat paling terkenal di Bandung. Selain banyak distro, cafe, dan beberapa hotel ternama, juga terdapat tempat wisata yaitu: Taman Hutan Raya Juanda Bandung. Juga dikenal sebagai THR Djuanda atau Tahura Djuanda. Luas hutan yang mencapai 590 hektar terbentang dari kawasan Pakar hingga Maribaya.

Terletak di ketinggian antara 770 m dan 1330 m. Tak kurang dari 2500 jenis tumbuhan tumbuh di Taman Hutan Raya Juanda. Tahura Djuanda merupakan kawasan konservasi yang memadukan alam sekunder dan hutan tanaman. Suasana hutan yang sangat alami ditambah dengan beberapa objek wisata yang menarik menjadi daya tarik tersendiri.

Baca: 49 Tempat Wisata Lengkap di Bandung

Harga Tiket Masuk Djuanda Forest Park

Untuk bisa masuk dan berkeliling, setiap wisatawan harus membayar tiket masuk Tahura Djuanda. Tiket masuk ke Taman Hutan Raya Juanda adalah Rp 12.000.

Baca: Tiket Masuk dan Aktivitas Cliff Keraton Bandung

Syarat masuk ke Tahura Djuanda:

• Harga tiket masuk sudah termasuk tiket terusan Tahura Maribaya dan Tebing Keraton.
• Tahura menyarankan pengunjung untuk membayar tiket masuk secara cashless.
• Hormati protokol kesehatan yang berlaku di wilayah Tahura.
• Anak-anak dapat masuk dengan menghormati protokol sanitasi.
• Pengunjung dapat langsung membeli tiket masuk di lokasi.

Jam buka dari Djuanda Tahura

Taman Hutan Raya Djuanda buka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 16:00.

Atraksi dan Aktivitas Taman Hutan Raya Juanda

Wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas di Taman Hutan Raya Juanda. Kegiatan yang umumnya bertemakan petualangan alam. Sebagai melakukan perjalanan di dalam gua, melakukan perjalanan, atau berolahraga. Beberapa aktivitas juga bisa dilakukan oleh anak-anak. Berikut adalah beberapa.

1. Gua Belanda

Gua Belanda diperkirakan berusia setidaknya 111 tahun. Saat wisatawan memasuki gua, hawa dingin langsung menyergap. Gua ini terdiri dari tiga lorong yang saling berhubungan. Di sisi kiri gua adalah sel POW dan area penyimpanan logistik.

Pintu sel masih terlihat seperti aslinya, dan wisatawan bisa masuk ke dalam kamar. Kemudian, di sayap kanan gua, terdapat gang sempit yang mengarah ke tangga yang berguna untuk mengintip di zaman kuno.

Sedangkan jalan goa cukup datar dan dinding goa masih terdapat besi berkarat seperti aslinya. Pastikan untuk mengenakan pakaian yang cukup tebal dan senter karena gua sangat gelap.

2. Gua Jepang

gua Jepang. tauradjuanda.official

300 meter dari gua Belanda, terdapat gua Jepang yang memiliki empat pintu masuk dan dua lubang penjaga. Konon pembangunan goa ini dilakukan dengan sistem kerja paksa atau lebih dikenal dengan romusha.

Gua ini digunakan untuk berlindung dari sekutu dan juga merupakan tempat penyimpanan senjata dan logistik militer. Di dalam goa ini terdapat goa-goa kecil yang pernah dijadikan sebagai tempat interogasi, juga terdapat penjara, tempat persembunyian dan lobang penyimpanan.

Gua ini masih mempertahankan bentuk aslinya dengan alas dan dinding yang masih berupa tanah dan batu. Wisatawan akan dikejutkan oleh sekelompok kelelawar yang bersarang di langit-langit gua. Gua Jepang selalu gerah dan lebih gelap dari gua Belanda.

3. Air Terjun dan Curug

Air Terjun Maribaya. foto: instagram/photographerkeke_

Setidaknya ada tiga air terjun yang terkenal di Tahura Djuanda diantaranya Curug Dago, Curug Omas dan Curug Lalay. Curug Dago memiliki ketinggian 12 meter, di tempat ini terdapat dua buah prasasti Raja Thailand.

Meski Curug Omas lebih dikenal dengan Curug Maribaya karena lokasinya di kawasan wisata Maribaya, ketinggian air terjun ini sekitar 30 meter.

Terakhir, ada Curug Lalay yang memiliki ketinggian air terjun yang sama dengan Curug Omas namun lokasi air terjun ini agak tersembunyi di lembah. Di sisi air terjun terdapat gua tempat kelelawar bersarang, gua ini disebut juga gua Lalay.

4. Museum Ir. H. Juanda

Selain itu di Tahura juga terdapat museum yang keberadaannya merupakan penghormatan kepada seorang pahlawan nasional, Ir. H. Juanda. Museum ini berukuran kurang lebih 8 x 10 meter. Di dalam museum tersimpan berbagai penghargaan yang diterima oleh Ir. H. Juanda.

Mulai dari piagam penghargaan dari pemerintah Indonesia dan mancanegara, medali, kancing dan sayap dari berbagai negara seperti Malaysia, Rusia dan Thailand. Di ruangan ini juga terdapat foto besar Ir. H. Juanda. Selain itu, ada koleksi herbarium dan hewan serta artefak kuno.

Baca: Wahana Indoor Terbesar di Indonesia Trans Studio Bandung

5. Tebing Keraton

Tebing Keraton. foto: humas_jabar

Untuk wisata alam, Anda tidak perlu khawatir. Karena kawasan perbukitan ini menyediakan tempat untuk menyaksikan indahnya matahari terbit dan terbenam dari tebing. Untuk masuk ke Tebing Keraton berlaku tiket terpisah dan tiket satu hari untuk Tahura berlaku. Jadi pastikan Anda berada di waktu yang tepat untuk bisa menikmatinya dan berhati-hatilah karena akses menuju tempat ini sangat menanjak dan terjal.

6. Rusa di penangkaran

Selain itu, di kawasan ini wisatawan akan menemukan berbagai informasi tentang rusa, termasuk manfaat rusa itu sendiri. Hanya sedikit orang yang tahu bahwa kijang memiliki kelebihan di semua bagian tubuhnya. Di penangkaran rusa tentunya wisatawan bisa memberi makan rusa yang ada.

Fasilitas Taman Hutan Raya Djuanda

Ada banyak gubuk kecil bagi wisatawan untuk duduk atau beristirahat. Bagi yang ingin bermalam juga tersedia hostel, bed and breakfast, bed and breakfast, camping ground. Sedangkan bagi yang suka berolahraga, tersedia jalur khusus untuk jogging dan bersepeda.

Tahura Djuanda juga memiliki fasilitas khusus untuk anak-anak seperti taman bermain, area paintball dan taman bermain. Ada juga exit area yang bisa dinikmati oleh anak-anak dan orang dewasa. Fasilitas penunjang lainnya adalah toilet, mushola dan mushola yang cukup bersih.

Tidak ketinggalan banyaknya warung yang bertebaran di beberapa titik di kawasan wisata Tahu Djuanda

Transportasi ke Taman Hutan Raya Djuanda

Tidak sulit untuk menemukan Taman Hutan Raya Juanda Djuanda karena tempat ini sudah sangat terkenal dan aksesnya cukup mudah. Setidaknya ada dua angkutan umum yang bisa membawa wisatawan berkunjung ke tempat ini.

Meskipun jalan-jalan kecil harus ditambahkan. Angkutan perkotaan pertama adalah Ciroyom-Ciburial, angkot ini berwarna hijau-krem. Angkot ini berada di Jalan Simpang Dago, mohon bersabar karena biasanya angkot ini tidak beroperasi sampai penuh penumpang.

Angkot kedua berwarna oranye dengan jalan Caringin-Dago, angkot ini berada di kawasan Jalan Suci dan Jalan Cikutra. Wisatawan hanya perlu memberitahu sopir angkot untuk diantar ke Tahura Djuanda atau hutan Dago Pakar. Wisatawan biasanya harus berjalan kaki sekitar 500 meter hingga 1 kilometer.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Berhati-hatilah saat membawa barang bawaan, karena hutan ini juga merupakan kawasan konservasi, seringkali monyet-monyet yang berkeliaran bebas mendekati wisatawan untuk mengambil makanan atau barang-barang yang ditinggalkan wisatawan.

Jangan lupa membawa lampu atau senter jika ingin memasuki goa belanda dan goa jepang. Waspadalah terhadap diskriminasi harga yang terkadang dilakukan oleh perusahaan persewaan senter dan pemandu di sekitar Gua.

Terakhir, pastikan untuk mengetahui garis batas atau penanda lain di sekitar Hutan Juanda. Tidak jarang batang pohon tua patah dan tumbang. Untuk itu para pengawas dan jagawana di Hutan Juanda biasanya memasang garis batas di sekitar pohon-pohon tua agar wisatawan tidak mendekati tempat tersebut.

Alamat dan Lokasi Taman Hutan Raya Juanda

Taman Hutan Raya Djuanda terletak di Komplek Tahura, Ir. H. Djuanda No.99, Dago Pakar, Ciburial, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat 40198. Untuk kontak lebih lanjut silahkan hubungi nomor telepon (022) 2515895 / (+62)(22) 2507-891 / Whatsapp (WA) di 0811 -844-996 atau Email: [email protected].

Source: travelspromo.com