Bayi Malnutrisi asal Karanganyar Solo Rawat Inap dr. membawa Moewardi - WisataHits
Jawa Tengah

Bayi Malnutrisi asal Karanganyar Solo Rawat Inap dr. membawa Moewardi

Karanganyar, Sonora.ID – Seorang bayi bernama Aira Cahya Mekarsati asal Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Karanganyar yang menderita gizi buruk dan jantung bocor saat ini dirawat di RSUD Solo.

Ayah Aira, Ratno Mekarsari, mengatakan anak ketiganya menangis di rumah dan akhirnya berobat ke dr. Rumah Sakit Moewardi (RSDM) Solo.

“Anak saya terus menangis di rumah, lalu kita ambil dan lihat apakah dirawat di rumah sakit,” katanya, Senin (29/8/2022).

Ratno juga mengungkapkan, anaknya kini telah menjalani pemeriksaan medis seperti CT scan di RSUD Solo, dan hasil CT scan menunjukkan adanya kelainan pada otak kiri anaknya.

Dia mengaku bingung dengan hasil pemeriksaan anak saya dan meminta doa untuk anaknya.

“Saya semakin bingung dengan hasil fisik anak saya, mohon doanya ya, semoga anak saya mendapat keajaiban dari Tuhan,” ujarnya.

Bayi Malnutrisi dari Karanganyar

Nasib Pasangan Ratno Mekarsari-Dian Aruna Mahesi, Warga Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

Anak ketiga mereka, Aira Cahya Mekarsari, berusia 15 bulan dan menderita gizi buruk akut.

Ibu Aira, Dian Aruna Mahesi mengumumkan bahwa putranya yang lahir pada 2 April 2021 itu tumbuh lebih lambat sejak berusia tiga bulan dan kini berusia 15 bulan dengan berat hanya 5,3 kilogram, Selasa (28 Juni 2021). )./2022).

Ia juga mengungkapkan bahwa Posyandu merekomendasikannya ke Puskesmas, kemudian dirujuk ke rumah sakit dan hasil CT scan jantungnya bocor.

Baca Juga: Sayangnya, Nasib Pedagang HIK Karanganyar Dibayar Dengan Uang Palsu

“Kami juga membutuhkan alat bantu dengar karena semua bagian tubuh kiri tidak normal, RS Karanganyar tidak memiliki alat, sehingga dikirim ke RSUP dr. RS Moewardi dipindahkan,” jelasnya.

Dian mengungkapkan kondisi anaknya, mata kirinya tidak berfungsi normal dan kulitnya berkerut seperti orang tua. Sekarang kaki dan lengannya kurus dan separuh wajahnya rata dari hidung.

Dia juga mengatakan bahwa BPJS pabrik dihentikan karena mengundurkan diri, jadi dia mengajukan KIS, tetapi dana KIS tidak bisa menutupi semuanya.

Dian mengatakan suaminya melakukan pekerjaan sambilan seperti kuli, penghasilannya Rp 50.000 hingga Rp 60.000. Dia baru saja selesai makan, jadi untuk menambah penghasilannya dia mengambil pekerjaan membersihkan kebun tetangga.

Hasilnya bisa membantu suami membeli susu, sesuai perintah dokter Aira tidak boleh minum susu formula.

Dian sangat mengapresiasi sejumlah relawan yang membantu anaknya, namun diakuinya bantuan tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan medis rutin putrinya.

“Kami masih berusaha yang terbaik untuk Aira, mudah-mudahan ada keringanan untuk pengobatannya, tidak ada dukungan sama sekali dari pemerintah, kami hanya bisa pasrah,” jelasnya.

Wakil Kepala Bappenas Bidang Distribusi Anas Aijudin mengatakan, pihaknya telah menerima informasi dari Jumantono tentang bayi yang kekurangan gizi dan pihaknya berencana untuk menyelidiki kondisi keluarga tersebut.

Baca Juga: Perbaikan Jembatan Jurug Akan Pengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Karanganyar

Sumber berita: tribunsolo.com

TERBARU

31 Agustus 2022 06:00 WIB

31 Agustus 2022 05:10 WIB

31 Agustus 2022 05:05 WIB

31 Agustus 2022 05:00 WIB

Source: www.sonora.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button