Tidak ada peningkatan, Dinas Pariwisata Gunungkidul fokus mencapai target PAD - WisataHits
Jawa Timur

Tidak ada peningkatan, Dinas Pariwisata Gunungkidul fokus mencapai target PAD

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Muhammad Arif Aldian mengatakan, dalam pembahasan perubahan APBD 2022, tidak ada peningkatan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak turis, tahun ini ditargetkan pendapatan sebesar Rp 27 miliar.

“Targetnya tidak berubah seperti yang diumumkan sejak awal tahun,” kata Aldian kepada wartawan, Jumat (16/9/2022).

Menurut dia, tanpa mengubah target PAD, biro pariwisata akan fokus mencapai target Rp 27 miliar. Aldian tidak memungkiri situasi pendapatan selama ini belum optimal.

DIDUKUNG:

YouGov: Tokopedia jadi brand yang paling direkomendasikan untuk orang Indonesia

Hal ini terlihat dari jumlah yang diterima, karena hingga pertengahan September hanya Rp 15,7 miliar. “Belum setengahnya, jadi akhir tahun kita akan berusaha mencapai target Rp 27 miliar,” katanya.

Arif mengakui, berbagai cara ditempuh untuk mengejar target PAD dari sektor pariwisata. Salah satunya bekerja sama dengan para pemangku kepentingan pariwisata dari berbagai daerah mulai dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. “Kami juga gencar melakukan promosi. Respon pengunjung untuk berwisata ke Gunungkidul juga semakin baik, sehingga menjadi modal kegiatan promosi,” ujarnya.

Anggota DPRD Gunungkidul dari Fraksi Gerindra, Sumaryanta, mengatakan sejauh ini pendapatan pariwisata belum maksimal. Menurutnya, langkah yang paling efektif adalah bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mencari pembalasan. Namun, opsi ini tidak pernah dilakukan. Opsi kedua adalah dengan memungut retribusi di setiap destinasi sehingga penarikannya tidak lagi berdasarkan kawasan wisata. Opsi ini dinilai lebih efektif dan adil.

BACA JUGA: Sultan: Malioboro Mall dan Hotel Ibis Bisa Disematkan di JPG

“Sekarang sepertinya ada celah. Misalnya untuk kawasan Baron cukup membayar Rp 10.000 saja sudah bisa menikmati 16 pantai. Sedangkan di Timang hanya mendapatkan satu pantai dengan tiket 5.000 rupee per orang,” ujarnya.

Ia berharap jika opsi pembatalan bisa direalisasikan di masing-masing destinasi, harga tiket bisa lebih ditekan lagi. “Jangan bayar 10.000 rupiah, jelas memberatkan pengunjung. Penarikan Rp 3.000 per orang dapat dilakukan di tempat tujuan. Sebenarnya nominalnya kecil, tapi ketika wisatawan berkunjung ke lima pantai itu, pendapatan yang kita terima bisa lebih tinggi dari yang berlaku saat ini,” katanya.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button