Mahasiswa UB Malang melatih masyarakat bahasa asing

Malang (beritajatim.com) – Program Pengabdian Masyarakat Strategis (PMS), Universitas Brawijaya (UB) Malang bekerjasama dengan DPC HPI (Persatuan Pemandu Wisata Indonesia) Banyuwangi menyelenggarakan program pelatihan bahasa asing. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa para penggiat pariwisata dan masyarakat umum yang bekerja di sektor pariwisata.

Ketua tim PMS Ismatul Khasanah, pelatihan bahasa asing diadakan di Banyuwangi seiring dengan perkembangan sektor pariwisata yang berkembang pesat. Namun, berbanding terbalik dengan sumber daya manusia bahasa asing yang mereka miliki. Oleh karena itu, program pelatihan ini dinilai sangat cocok karena dibutuhkan oleh para penggiat pariwisata.

“Ada tiga bahasa yang kami adakan dalam pelatihan, antara lain bahasa Inggris, bahasa Jepang dan bahasa Mandarin untuk para penggiat pariwisata lokal. Kami berharap hal ini berdampak pada pemkot sehingga dapat meningkatkan nilai jual potensi wisata bagi wisatawan mancanegara. Ini juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Ismatul, Jumat (9 September 2022).

Mahasiswa UB bersama masyarakat mengikuti kelas bahasa asing

Kegiatan pelatihan difokuskan pada pariwisata Jopuro. Sebanyak 27 orang yang terdiri dari para pegiat wisata, baik pemandu wisata, anak muda maupun masyarakat sekitar, mengikuti kursus bahasa tersebut.

Direktur HPI Banyuwangi Andika menyatakan dukungannya terhadap pelatihan tersebut. “Kami berharap pelatihan bahasa asing tidak berhenti pada program ini. Namun, program lain untuk mempromosikan pariwisata Banyuwangi bisa dilaksanakan. Karena kami masih membutuhkan masukan dari berbagai kalangan termasuk UB untuk membangun SDM,” kata Andika.

Yusri Fajar, salah satu tim PMS yang juga seorang guru bahasa Inggris, berpesan agar para peserta tidak putus asa dalam belajar bahasa asing. Karena mempelajari suatu bahasa membutuhkan waktu, niat, semangat dan motivasi yang tinggi. Menguasai bahasa asing akan memudahkan untuk mempromosikan pariwisata Anda di tingkat internasional.

“Program ini dibatasi waktu. Namun, niat yang tinggi, semangat dan motivasi adalah modal besar untuk menguasai bahasa dengan cepat. Menguasai bahasa asing berarti menjadi lebih mudah untuk berkomunikasi dengan wisatawan. Mampu berkomunikasi dengan wisatawan secara tidak langsung berarti mempromosikan pariwisata secara internasional,” pungkas Yusri Fajar. [dan/but]

Source: beritajatim.com